UMS Buka Cabang di Korea Selatan, Menantikan Sang Surya Berkumandang di Seoul

Kabar UMS “buka cabang” ini harus disambut dengan rasa bahagia. Bagaimana tidak, peluangmu untuk bisa kuliah di Korea Selatan terbuka semakin lebar.

UMS Buka Cabang di Korea Selatan, Menantikan Sang Surya Berkumandang di Seoul

Ilustrasi UMS Buka Cabang di Korea Selatan, Menantikan Sang Surya Berkumandang di Seoul. (Mojok.co/Ega Fansuri)

MOJOK.COUMS bakal membuka cabang di Seoul, Korea Selatan. Sebuah kabar baik bagi kamu yang kepengin kuliah di luar negeri.

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mudah dilihat saat kamu masuk ke Kota Solo dari Yogyakarta atau Semarang. Pandanglah kiri jalan, setelah lampu merah yang ada jembatan layang penyeberangan pejalan kaki. Ada sebuah gedung megah yang saat malam warnanya berubah. Bukan karena catnya berganti, namun karena ada lampu indah yang menyinari gedung. 

Gedung Siti Walidah itulah namanya. Warna-warninya kala malam seperti mengucapkan selamat datang kepada pendatang ke Kota Solo yang ceria. Keceriaan yang sama ketika ada berita bahwa UMS akan buka cabang di Seoul, Korea Selatan. Anak muda penggemar K-Pop dengan antusias bercuit di Twitter. Universitas Muhammadiyah Seoul menjadi trending topic pada Selasa (18/10). 

Adalah rektor UMS, Sofyan Anif, yang menyatakan bahwa UMS akan menandatangani MoU dengan Tongmyong University pada tanggal 24 Oktober 2022. UMS dan Tomyong University sendiri sudah menjalin kerja sama dengan membuka program double degree, student exchange, dan lecturer exchange.

Peluang kuliah di Korea Selatan terbuka lebar

Kabar UMS “buka cabang” ini harus disambut dengan rasa bahagia. Bagaimana tidak, peluangmu untuk bisa kuliah di Korea Selatan terbuka semakin lebar. Yah, paling tidak, kamu harus akrab dengan istilah-istilah di atas, yaitu double degree, student exchange, dan lecturer exchange.

Ada banyak kampus di Korea Selatan yang bisa dipilih. Misalnya Seoul National University yang salah satu alumninya adalah Kim Tae-hee. Ada Korea University yang menjadi kampusnya Kim Ah-joong. Yonsei University yang merupakan almamaternya Shin Hyun-joon.

Double degree dan joint degree

Double degree berarti bisa dapat 2 gelar dari kampus di dalam negeri tempat kita kuliah dan kampus yang menjadi kolaborator. Sementara itu, untuk joint degree, kita bisa ikut kuliah beberapa semester di luar negeri yang terkonversi dengan kampus asal. 

Di Program Studi Ilmu Komunikasi UMS, di mana saya mengajar sejak 2006, program ini telah berjalan. Mahasiswa tahun 2017 sampai 2019 berkesempatan double degree di Korea Selatan. Ada 8 mahasiswa yang double degree di Youngsan University dan Dong-a University. Ini adalah jalan terbaik untuk lebih lama di Korea. Dengan berkuliah di Seoul, misalnya, tentu akan semakin dekat dengan atmosfer K-Pop

Student exchange

Sesuai namanya, ini berarti pertukaran mahasiswa. Mahasiswa asal kampus di Indonesia bisa kuliah di luar negeri. Dan sebaliknya, mahasiswa luar negeri bisa kuliah di kampus kita. Ini bisa masuk dalam semester reguler maupun summer course

Kerja sama kampus umumnya bersifat resiprokal. Model ini sangat membantu mahasiswa asal Indonesia, misalnya kamu yang kuliah di UMS. Ketahuilah bahwa kampus asing akan membiayai biaya studi mahasiswanya. Sementara itu, kampus kita membiayai mahasiswa. 

Bahkan ada mahasiswa yang dibebaskan biaya studi sebagai bentuk kerja sama. Pertukaran mahasiswa bisa membawamu ke Korea Selatan, meski tidak selama ketika mengambil double degree. Namun, bagaimanapun juga, akan membawa mahasiswa UMS semakin dekat ke atmosfer K-Pop di Seoul.

Saat program pertukaran mahasiswa, kadang ada semacam festival pertukaran budaya. Tentu akan sangat keren banget jika ada festival K-Pop bersama mahasiswa Korea yang sedang di Indonesia. Apalagi jika diadakan di Edutorium UMS yang mirip Allianz Arena, stadionnya Bayern Munchen.

Lecturer exchange 

Dengan kolaborasi ini, dosen dari luar negeri mengajar di UMS atau kampus mana saja. Begitu juga sebaliknya, dosen dari kampus Indonesia bisa mengajar ke luar negeri. Mengajar di kampus dengan QS-100 (peringkat kampus di dunia) tentu menjadi kebanggaan. Kampus yang punya kerja sama dengan kampus Korea Selatan, bisa mendatangkan dosen-dosen Korea juga.

Bagi mahasiswa K-Pop fans yang suka BTS tentu akan menyenangkan berjumpa dengan dosen dari Korea sesama Army. Sama juga ketika mahasiswa UMS ngefans dengan NCT, tentu kelasnya makin asyik saat ketemu dosen dari Korea Selatan sesama NCTzen.

Pastikan kampus punya jejaring internasional

Selama ini, baik akreditasi, fasilitas kampus, hingga biaya kuliah menjadi pertimbangan mahasiswa baru ketika menentukan kampus. Nah, sekarang, sudah saatnya kita menambah 1 aspek lagi untuk dipertimbangkan. Jadi, pastikan saat lulus SMA dan hendak kuliah untuk mempertimbangkan aspek kerja sama internasional. Kampus seperti UMS yang punya MoU dengan kampus-kampus lain dari luar negeri, terutama Korea Selatan, adalah jalan utama buat menjamin dirimu untuk bisa merasakan aspal Seoul.

Tanpa ada MoU, ketiga jalan di atas tentu akan macet. Untuk melihat jejaring kerja sama, kamu bisa menengoknya di situs resmi kampus. Di situs resmi UMS misalnya, ada 11 kampus asal Korea Selatan. Nah, dengan begitu, impian terbang ke Seoul bisa terwujud.

Persiapkan jalanmu, pilih kelas internasional

Buat mempersiapkan mahasiswa ke luar negeri, beberapa kampus membuka kelas internasional. UMS tentu punya fasilitas ini. Bahasa yang digunakan tentu Bahasa Inggris, bukan lagi Bahasa Indonesia. Bukan alasan tidak nasionalis, tapi memang visinya memfasilitasi mahasiswa untuk siap ke luar negeri. 

Pilihan masuk ke kelas internasional adalah pilihan terbaik untuk merasakan iklim akademik yang berbeda. Mahasiswa dari luar negeri oleh kampus dimasukan dalam kelas internasional, baik yang menjadi mahasiswa penuh, double degree, joint degree maupun pertukaran mahasiswa. 

Jika kampus yang kamu tuju punya kerja sama dengan kampus dari Korea Selatan dan memiliki kelas internasional, berkuliah di kelas internasional menjadi jalan pintas untuk bisa belajar ke sana. Jangan sampai peluang ini lepas begitu saja, ya.

Seru juga membayangkan Sang Surya berkumandang di sudut Kota Seoul. Kamu nggak kepingin?

BACA JUGA Aturan No. 1 Kuliah di Luar Negeri: Jangan ke Australia kalo Bajet Ngepas dan kisah inspiratif lainnya di rubrik ESAI.

Penulis: Fajar Junaedi

Editor: Yamadipati Seno

Exit mobile version