Misteri Batu Akik Bertuah

Misteri Batu Akik Bertuah

Batu akik sedang naik daun dan menjadi lahan bisnis sebagian orang. Lalu orang-orang (terutama kaum laki-laki) beramai-ramai memburunya. Beberapa orang rajin menyelam ke sungai. Sebagian bertapa di gunung. Ada yang mengorek-ngorek tanah pemakaman. Mereka semua mencari batu akik. Batu akik yang cemerlang. Syukur-syukur bertuah karena bisa dijual mahal.

Popularnya batu akik ini, konon gara-gara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sewaktu berkunjung ke Washington, dia membawakan oleh-oleh untuk Presiden Barrack Obama: sebuah cincin berhias batu Bacan dari Ternate. Pak Obama terpukau. Pak SBY sumringah. Cerita ini lalu menyebar dari banyak mulut ke banyak telinga.

Sejak itu batu akik makin dicari banyak orang, dan menjadi kegiatan bisnis yang bergairah. Batu Bacan diburu banyak orang kaya dunia.

Sebuah media bahkan mengulas bahwa Indonesia kini menjadi pasar batu akik nomor dua di dunia, setelah Republik Rakyat Cina, karena tiga alasan. Pertama, pengguna batu akik di negara ini diperkirakan mencapai 12 juta orang. Kedua, perputaran uangnya mencapai triliunan rupiah dalam setahun. Ketiga, batu akik Indonesia memang dikenal indah dan banyak jenisnya. Mulai Giok dari Takengon Aceh, Kalimaya (Black Oval) dari Banten, Edong atau Panca Warna dari Garut, dan kini yang terkenal dan konon diburu para hartawan internasional adalah batu Bacan dari Ternate.

Soal harga bervariasi. Ada batu akik seharga Rp 50 ribu yang biasa ditemui di sebagian besar pedagang batu akik di pasar, ada batu akik yang bisa mencapai miliaran rupiah. Harga batu jenis Ohen dari Garut pernah mencapai Rp 800 juta. Ada kabar batu akik dari Yogyakarta sempat ditawar Sultan Brunei Darussalam, Hasanal Bolkiah, seharga Rp 2 miliar. Pangeran Charles dari Kerajaan Inggris mengenakan cincin berhias batu Edong seharga ratusan juta.

Lihatlah, Pak SBY pun mengenakan cincin batu akik di salah satu jarinya. Bukan sembarang batu akik melainkan batu akik pilihan. Sebagian orang yang menyebut batu akik yang dikenakan di jari Pak SBY adalah batu Biduri Kucing atau Cat’s Eye. Ada yang bilang batu Bacan. Yang lain mengatakan, batu akik Pak SBY adalah jenis Lumuik Sungai Dareh yang berasal Sumatera Barat.

Kecuali BJ Habibie, presiden-presiden sebelum SBY juga dikabarkan menyukai cincin berhias batu akik. Selain batu Rubi, Pak Karno menyukai batu Kalimaya. Batu ini juga dikenakan Pak Harto, Gus Dur dan Megawati. Selain indah, Kalimaya dipercaya bisa membawa keberuntungan bagi pemakainya. Ada pun batu Bacan yang dikenakan Pak SBY dan Pak Obama, dianggap bisa memancarkan aura keperkasaan.

Maka Pak Karno, misalnya, beruntung bisa disukai banyak perempuan. Pak Harto beruntung bisa berkuasa 32 tahun. Gus Dur beruntung bisa jadi presiden. Mega beruntung bisa menggantikan Gus Dur. Lalu siapa yang berani bilang Pak SBY dan Pak Obama tidak perkasa?

Hal-hal semacam itu bagi sebagian orang mungkin dianggap omong kosong. Tapi sebagian yang lain percaya, batu akik tertentu memang memiliki tuah. Mirip dengan pesan orang tua zaman dulu tentang tiga batu yang harus dipegang atau ditempekan ke perut bila mendadak kebelet buang air besar sementara tidak menemukan WC.

Percaya tidak percaya, hampir semua orang pernah punya pengalaman berhasil menahan laju air besarnya hanya dengan menggengam tiga batu.

Jadi marilah mengenakan cincin batu akik.

Exit mobile version