[MOJOK.CO] “Untuk 8 nama ini, kalah di pilgub 2018 mungkin malah membuka babak baru yang membuat nama mereka makin berkibar.”
Putaran pilkada 2018 sudah resmi dimulai. Ratusan pasang tokoh mempertaruhkan strategi pemenangan untuk kelak bisa dipercaya memimpin daerah di mana mereka berlaga. Sebagian pasti kalah dan tersingkir. Tapi, ada 8 orang calon gubernur yang tak perlu khawatir jika mereka kalah.
Kenapa? Karena begitu usai putaran pilkada, dalam waktu nisbi dekat, putaran pileg sekaligus pilpres dimulai. Berbekal dengan jam terbang dan nama besar, mereka langsung bisa terlibat dalam timses pilpres. Jika jagoan mereka menang, mereka pun besar kemungkinan masuk ke dalam jajaran kabinet, menduduki kursi menteri.
Siapa saja mereka? Berikut nama-namanya.
1. Djarot Saiful Hidayat
Sosok satu ini punya latar belakang yang paling komplet. Dia mengawali karier sebagai dosen, lalu anggota DPR. Tidak lama kemudian menduduki jabatan sebagai wali kota Blitar selama dua periode. Dan kita semua tahu, sebelum berlaga sebagai cagub Sumatra Utara, dia pernah menjadi wakil gubernur DKI.
Dengan jam terbang selama itu, kompetensi yang tak diragukan, maka jika dia kalah dalam pertarungan di Sumatra Utara, jika Jokowi menang lagi menjadi presiden, bukan tidak mungkin kedudukan mentereng seperti Menteri Dalam Negeri layak diberikan kepada Djarot.
2. Edy Rahmayadi
Masih dari laga peraduan di Sumatra Utara, ada nama lain yang menyeruak: Edy Rahmayadi. Selain mantan pangkostrad, laki-laki dengan pangkat terakhir letnan jenderal ini juga ketua umum PSSI.
Jika kelak dia kalah di Sumatra Utara, lalu Prabowo menang pertarungan di pilpres, Edy yang memilih aktif di PKS ini bisa saja dipilih sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam). Atau bisa pula diberi jabatan sebagai Menteri Pertahanan.
3. Ridwan Kamil
Laki-laki kelahiran Bandung 46 tahun lalu ini juga punya latar belakang yang luar biasa sebelum kemudian terpilih sebagai wali kota Bandung. Dia pernah bekerja di Amerika sebagai seorang arsitek, pernah pula jadi dosen di alma maternya, ITB, dan mendirikan perusahaan di bidang perencanaan, arsitektur, dan desain.
Saat ini dia berlaga di pilgub Jawa Barat. Jika nanti tidak beruntung dan bergabung di salah satu tim pemenangan pilpres, dan jika jagoannya kelak menang, ada beberapa jabatan menteri yang cocok buatnya. Dua di antaranya adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, atau Menteri Pariwisata.
4. Ganjar Pranowo
Ganjar adalah salah satu calon terkuat pada pilgub Jawa Tengah. Laki-laki alumnus Fakultas Hukum UGM yang juga aktif di mapala ini pernah menjadi anggota DPR sebelum kemudian bertarung dan menduduki jabatan sebagai gubernur Jawa Tengah.
Jika tak beruntung di laga keduanya ini, kalau Jokowi kelak terpilih kembali menjadi presiden untuk kali kedua, berbekal jam terbangnya itu, dia sangat mungkin menduduki kursi menteri. Kementerian yang cocok dipimpinnya adalah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
5. Sudirman Said
Sebelum masuk ke dunia politik, Sudirman Said juga punya pengalaman seabrek. Dia bahkan pernah dipercaya Jokowi sebagai menteri ESDM.
Jika kalah dalam laga memperebutkan kursi Jateng I, laki-laki kelahiran Brebes 54 tahun lalu ini bisa saja dipercaya Prabowo kembali menjadi menteri. Tentu jika Prabowo menang. Dia bisa kembali diminta memimpin Kementerian ESDM, atau Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
6. Saifullah Yusuf
Saifullah Yusuf atau akrab dipanggil Gus Ipul akan melakukan pertarungan politik tingkat tinggi untuk menduduki jabatan sebagai gubernur Jatim. Pengalamannya juga banyak. Pernah menjadi ketua GP Ansor selama dua periode, pernah jadi anggota DPR, dan pernah pula menjadi menteri sebelum kemudian terpilih dua kali sebagai wakil gubernur Jatim mendampingi Pakde Karwo.
Dengan latar belakangnya yang beragam, kalau dia kalah dalam pemilihan Gubernur Jatim dan jitu merapat ke salah satu capres, jika Capres yang didukungnya menang, Gus Ipul bisa dipercaya kembali menjadi menteri. Salah satu kementerian yang cocok dipimpinnya adalah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Atau bisa juga dipercaya sebagai Menteri Sekretaris Negara.
7. Khofifah Indar Parawansa
Khofifah juga punya latar belakang yang sangat beragam, serta dianggap cukup mumpuni di berbagai bidang. Dia lama duduk sebagai anggota DPR. Pernah menjadi menteri dua kali.
Pada pilgub Jatim nanti, jika dia tidak lolos, dan kemudian merapat kembali ke Jokowi sebagai timses, dan Jokowi kembali jadi Presiden, Khofifah paling pas diberi amanah sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
8. Nurdin Abdullah
Sebelum maju sebagai salah satu cagub Sulawesi Selatan, Nurdin menduduki jabatan sebagai Bupati Bantaeng selama dua periode. Dia pernah menjadi guru besar di Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. Selama memimpin Bantaeng, Nurdin banyak menerima penghargaan.
Jika nasib tak begitu baik dalam laga pilgub Sulsel, dan dia jitu merapat ke salah satu capres, dengan pengalaman dan latar belakang akademisnya, dia bisa saja dipercaya sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, atau Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Jadi bagi delapan nama di atas, kekalahan dalam Pilgub bukan akhir dari perjalanan politik. Bisa jadi malah menjadi babak baru yang membuat nama mereka makin berkibar.