[MOJOK.CO] “Kalau nggak sepakat, silakan bikin sendiri. Nggak usah cerewet.”
Tidak mudah bagi saya ketika diminta oleh tim Mojok untuk memilih 7 akun Twitter paling fenomenal sepanjang tahun 2017. Dibantu oleh seorang asisten, saya menghabiskan 3 hari untuk memindai mana yang layak masuk 7 besar, tentu saja menurut selera dan gaya Mojok. Selama proses itu, saya menghabiskan 9 bungkus Indomie goreng, 5 bungkus Indomie rebus rasa kari ayam, lebih dari 20 cangkir kopi Kepala Suku, dan 6 bungkus rokok Djarum Super.
Tanpa babibu, langsung saja simak daftarnya.
Peringkat ke-7
Di urutan ketujuh ada akun Twitter yang garang dengan banyak sekali kata “BANGSAT” di cuitannya. Siapa lagi kalau bukan @ImamSupriadiBPK. Berikut adalah beberapa contoh twit fenomenalnya.
“CIA
CIU INTISARI ANGGURMERAH
KEBETULAN?
JELAS BUKAN”
“YANG SUKA MELEDEK ANAK-ANAK KECIL YANG BERCITA-CITA MENJADI YOUTUBER KEBANYAKAN SENDIRINYA YOUTUBER. BANGSAT LEVEL 9 (CABENYA 20).”
“SAYA INGIN MENGUSULKAN SUPAYA KENTONGAN BAKSO MALANG DAN BAKSO WONOGIRI SUARANYA DIBEDAKAN. SUPAYA TIDAK MENGECOH PARA PEMINATNYA YANG MENANTI.”
“SEKARANG KALIAN BOLEH NENERTAWAKAN SAYA. TAPI NANTI UCAPAN SAYA AKAN TERBUKTI. JKT48 ADALAH ILLUMINATI.”
“DI INDONESIA SEMUANYA DIJADIKAN KERIPIK. MULAI DARI PISANG, APEL SAMPAI SEMANGKA. BUKTI BAHWA BANGSA INI HOBI SAMA YANG GARING-GARING. PANTAS BILA NETIZEN SEMAKIN LAMA SEMAKIN GARING. BANGSAT TINGKAT MEDIUM MEMANG.”
Peringkat ke-6
Di urutan selanjutnya tak lain dan tak bukan: @BudeSumiyati. Ini beberapa contoh twitnya.
“Kamu belum ngalamin sih, makan tempe slilitnya iwak pithik.”
“Susahnya hidup di khayangan kalau hanya mengandalkan kecantikan.”
“Akhir akhir ini jadi pelupa, tadi pagi sarapan sampai dua kali.”
“Mau mandi aja harus pakai air. Ngerepotin aja sih.”
“Di khayangan tidak ada macet karena semua bidadarinya terbang, tidak ada yang jalan kaki.”
Peringkat ke-5
Sebetulnya akun Twitter ini nggak pantas masuk, tapi karena pemilik akun @picoez ini bersikeras untuk nyapres, walau dia garing pol-polan, apa boleh buat… saya masukkan saja. Ini contoh twit-twit kriuknya.
“aku ra wani ngurusi wong liyo, mergo aku dewe isih lemu ~ Wagiran, Pak Sampah Perumahan.”
“Mataku pedes.
Kudu tak ombeni~”
“ingin menjadi penjahit kelamin alias tukang sunat.”
“ingin menjadi kemul.”
Peringkat ke-4
Mari kita menuju akun fenomenal yang tombol capslock-nya rusak, Bapak Dosen @PEMBIMBINGUTAMA. Untuk akun ini, pastilah banyak yang menyukainya. Mari kita simak beberapa contoh twitnya:
“DITAWARI MAHASISWA YANG INGIN JUAL MOBILNYA.”
“SOFYAN KETUA KELAS DATANG KE RUMAH MENGUMPULKAN TUGAS, DITAWARI MAKAN MALAM TERNYATA MAU, SAYA KIRA TIDAK AKAN MAU KARENA MALU.”
“SUDAH LAMA TIDAK DAPAT TELPON SALAH SAMBUNG.”
“ACARA MATA NAJWA PINDAH KE YOUTUBE, INGIN NONTON HARUS REPOT NYALAKAN LAPTOP DULU, MENYUSAHKAN SAJA.”
“SEHARUSNYA BANYAK ORANG YANG MELAPORKAN DIRINYA SENDIRI UNTUK PASAL PENCEMARAN NAMA BAIK, KARENA SERINGKALI YANG MENCEMARKAN NAMA BAIK ANDA ADALAH PERILAKU ANDA SENDIRI.”
“SEHAT ITU MAHAL, SAKIT JUGA MAHAL. LALU APA YANG MURAH?”
“MENURUT SAYA AHMAD DHANI TIDAK PERLU DIPENJARA, KASIHAN AL EL DOL.”
“ACARA KOMPAS TV YANG SEDANG TAYANG INI BERJUDUL NGOPI, TETAPI MALAH NGOBROL CENDERUNG DEBAT.”
Peringkat ke-3
Walau akun ini masuk tiga besar, saya berani menjamin bahwa hal itu bukan karena nepotisme. Memang @AgusMagelangan sangat layak. Tidak percaya? Silakan simak….
“A: Dalam bermusik, saya selalu menyukai instrumen musik yang sederhana, tapi ritmenya melodis.
B: Menarik. Ehm, kalau boleh tahu, alat musik apa yang biasa mas mainkan?
A: Botol yakult diisi beras.”
“Di Amerika, banyak orang tua menolak vaksin karena khawatir soal ‘komposisi kimia’ serta keyakinan atas ketidakefektifan vaksin.
Di Indonesia, banyak orang tua menolak vaksin karena menganggap vaksin mengandung zat yang diharamkan agama.
Sama2 menolak. Tapi kita lebih agamis.”
“Habis nonton Coco, dan mendapatkan pesan moral yang dalam: ngirim yasin sama tahlil buat keluarga yang sudah mati itu penting.”
“Ada banyak omong kosong yang bisa dibikin di Jogja. Salah satunya adalah bahasa iklan rumah dijual di jalan Kaliurang atas dengan embel-embel ‘hanya 10 menit dari bandara’.”
“Fatwa MUI yang menyatakan bahwa Ahmadiyah sesat dengan mantap kita patuhi, bahkan kita jadikan landasan otoritatif. Tapi kalau instruksi MUI agar tidak usah ikut aksi reuni 212, itu soal lain.
Ulama memang harus diikuti.
Tapi ya tergantung sikon dan kepentingan. Bukan begitu?”
“A: Mas, nek rabi njuk ngundang tamu akeh kae ndak yo limang yuto cukup?
B: Cukup wae, sangger tamune dipakani sego putihan ro tambahi gosrokan uyah balok sitik.”
Peringkat ke-2
Nah, kini rasa kekhawatiran Anda tidak terbukti. Tidak mungkin akun @MarnoMbois tak masuk di daftar ini. Dia menduduki ranking dua. Yuk, kita simak sambil cekikikan….
“Patung pancoran kae nek dalanan lagi sepi kadang yo kukur-kukur bokong barang kok.”
“Garapanku wis rampung, ning jik rung kesel.
Kowe gelem tak garap pora dek? :|”
“Tips berhenti merokok:
– Ora enek
– Wes”
“Ciye sing bar pedot. Kae neng kamarku akeh antimo nek pengen ngemil.”
“Saben yahene mesti bingung golek hiburan. Nonton tv raenek sing mutu, nek dolan wedi diculik, meh sebul-sebul udel tapi sirahe ra tekan. Mbuh.”
“Jam semene udan deres, luwe, dewean neng omah. Untung jik enek stok mi instan. Kari tuku kompor, gas, karo panci nggo masak. Sip.”
“A: Mas, jangan ngerokok. Asapmu mengganggu orang lain, membahayakan.
B: Nek ngono sumber kencono kae yo protesen, ben diplindes cengelmu.”
Peringkat ke-1
Tibalah kita ke akun nomor satu. Akun yang tak lelah untuk berbagi persoalan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal ini, Pak @ivanlanin memang layak juara. Mari kita segarkan ingatan kita dengan twit-twit bahasanya.
“Menurut ilmu botani, tomat tergolong ‘buah’ (fruit), tetapi ia kerap digunakan sebagai ‘sayur’ (vegetable). UU bea cukai Amerika Serikat memutuskan tomat tergolong ‘sayur’ pada tahun 1893.
Saya suka tomat. Ia rumit.”
“Nama hari dan nama bulan diawali huruf kapital:
– Pada hari Minggu kuturut Ayah ke kota.
– Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni.”
“Titik pemisah ribuan hanya dipakai untuk angka yang menyatakan jumlah:
– Dengan titik: 1.500 halaman
– Tanpa titik: halaman 1500.”
“Partikel ‘per’ yg berarti ‘demi’, ‘tiap’, ‘mulai’, atau ‘dengan’ ditulis terpisah:
– satu per satu
– per meter
– per 1 Januari
– per telepon.”
“Jangan terbalik!
– negosiasi (Bld. negotiatie), bukan negoisasi
– reboisasi (Bld. reboisatie), bukan rebosiasi.”
Begitulah pilihan saya. Kalau tidak setuju, tak mengapa. Pilih sendiri daftar akun Twitter favoritmu. Nggak usah crigis.