Dilema Aplikasi Kontool dan Perusahaan Sejenis Jika Berkembang di Indonesia

MOJOK.CODari kata konto dan tool, perusahaan aplikasi Kontool mungkin tak menyangka kalau popularitas mereka melesat secepat itu di Indonesia.

Sebagai masyarakat yang menjunjung adat ketimuran, masyarakat Indonesia konon merupakan kelompok manusia paling sopan sejagat raya. Tidak hanya soal norma-norma agama, urusan norma sosial pun dijaga dengan amat ketat—termasuk norma penggunaan bahasa. Nggak bisa sembarangan.

Hal ini yang bikin sebuah aplikasi bisnis dari Jerman jadi bahan pergunjingan netizen Indonesia. Ya gimana nggak jadi bahan pergunjingan, lha nama aplikasinya aja Kontool (pakai “o” dobel). Hadeh, memang beneran Kontool perusahaan ini.

Meski dalam Bahasa Indonesia ini merupakan peranti krusial dalam selangkangan pria, dalam Bahasa Jerman, nama Kontool sih tidak berarti apa-apa. Ini gabungan dari dua kata, konto yan berarti rekening dan tool yang berarti alat.

Meski orang Indonesia juga tahu kalau Kontool yang di sini maksudnya bukan kontoool (pakai “o” tiga biar sopan) yang itu, tetap saja ini menarik. Bahkan perusahaan sistem aplikasi ponsel yang dikembangkan Kantiko GmbH ini konon sudah populer di sini—jauh sebelum perusahaan ini kepikiran untuk melebarkan sayap perusahaannya ke Indonesia.

Satu hal yang pasti, jika aplikasi Kontool mau bikin cabang di Indonesia, saran saya sih mending nama perusahaannya diganti aja. Ya kan jadi aneh kalau beneran buka di sini tiba-tiba ada orang ngomong sama temannya, “Eh, Kontool-mu udah diupdate belum?” atau, “Minta password Kontool-mu dong.”

Namun bukan cuma Kontool aja yang bakal bermasalah di Indonesia. Ada beberapa perusahaan-perusahaan lain yang baiknya berpikir ulang kalau mau melebarkan sayapnya sampai ke Indonesia. Lagi dan lagi, Jerman juga punya perusahaan dengan nama aneh: Silit Cookware. Silit? Pffft.

Masalahnya, perusahaan ini beneran udah ada di Indonesia. Silit Cookware merupakan sebuah perusahaan perkakas masak berupa panci atau teflon penggorengan anti lengket. Dalam bahasa aslinya di Jerman sana, kata silit memang tidak bermakna apa-apa, tapi kalau dalam Bahasa Jawa ya itu kan bagian tubuh yang perlu dibasuh kalau kita habis boker. Silit coooy.

Beruntung, di Indonesia kita nggak terbiasa menyebut merek panci. Panci ya panci, nggak pernah ada fanatisme merek pada produk satu ini. Jadi merek produknya nggak benar-benar melekat. Beda dengan produk lain kayak sepeda motor, busana, atau rokok. Hal ini mungkin yang bikin Silit nggak perlu ganti nama.

Masalahnya, perusahaan Silit juga jadi sulit kalau mau ngiklan di stasiun televisi Indonesia. Mereka jelas harus ekstra hati-hati kalau nggak mau ditegur KPI. Lha wong bikini Shizuka aja bisa kena blur kok, apalagi nama perusahaan pakai Silit begini. Jangankan mau bikin iklan, bikin jargon aja juga susah. “Masak pakai Silit jadi lebih cepat. Anti lecet dan anti lengket. ”

Selain itu masih ada juga perusahaan dengan nama aneh. Beberapa di antaranya ada Information Technology Infrastructure Library yang disingkat menjadi ITIL. Perusahaan ini sebenarnya keren banget. Terdaftar di Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya. Jika ada yang nggak keren, ya namanya yang bisa dihujat banyak orang kalau buka cabang di Indonesia.

“Mau ke mana kok ramai-ramai gini, Bang?”

“Ini, mau demo ke kantor ITIL!”

Ada juga nama perusahaan yang nggak terlalu bahaya, yakni SemPac Open-Pac Technology. Ya, perusahaan SemPac dengan ejaan sempak. Sebuah perusahaan teknologi berbasis di California, Amerika Serikat. Mendengar nama perusahaannya, kita jadi tahu kalau ternyata sempak bisa secanggih itu. Yakin sudah, GT-Man pasti bakal jiper—apalagi cuma sempak Indomaret.

Di sisi lain, ada juga nama mesin pencari mirip-mirip Google yang dikembangkan oleh Defense Advance Research Projects Agency dan konon dikembangkan juga oleh Pentagon, Amerika Serikat. Mungkin karena begitu yakin namanya begitu keren, perusahaan Memory and Index secara resmi bernama Memex.

Akan tetapi, melihat nama dan pengembang search engine ini, sepertinya perusahaan ini menimbang juga untuk bikin nama yang menjijikkan dalam bahasa slang Indonesia. Ya siapa tahu nama ini benar-benar disengaja. Ya kan biar proyek agen rahasia betulan. Nyebutnya aja perlu hati-hati dan bisik-bisik kalau nggak mau disamber SJW.

Tapi di antara itu semua, ada juga perusahaan yang sering digunakan sehari-hari oleh masyarakat Indonesia—terutama buat mereka yang perokok. Perusahaan berkantor pusat di Ontario, California, Amerika Serikat. Sebuah perusahaan korek api bernama Tokai. Yang dalam bahasa Indonesia berarti…

….

…tokai juga.

Untungnya, sama seperti merek Silit Panci tadi, nama korek juga jarang melekat di Indonesia. Para perokok pun lebih akrab dengan merek-merek lain kayak korek Circle K (karena lebih mahal). Jadi jarang banget ada yang bakal teriak begini kalau lihat korek gas satu ini ketinggalan di suatu tempat, “Woy, Tokai siapee neeeeh?”

Tapi bagi perusahaan-perusahaan tersebut, kekhawatiran soal nama produknya yang punya konotasi jorok di bahasa Indonesia ini tak perlu dipikirkan banget-banget. Maklum, menimbang dengan kesuksesan aplikasi Kontool yang ternyata malah cepat dikenal, mungkin beberapa perusahaan di atas juga perlu menimbang untuk buka kantor cabang sekalian di Indonesia.

Nggak perlu bikin iklan juga pasti gampang terkenal kok. Cuma ya itu, kalau buka kantor mohon plang perusahaannya menghadap ke dalam aja. Bukan apa-apa, lagi tren demo soalnya.

 

BACA JUGA Tuhan yang Jadi Lelucon dan tulisan Ahmad Khadafi lainnya.

Exit mobile version