Kalau Nggak Sanggup Live Nikahan di TV, Live Instagram aja

MOJOK.CONikahan dengan Live Instagram adalah kunci. Mampu menyiarkan acara nikahan secara masif namun tetap eksklusif dan efektif. Halah.

Fitur yang lumayan baru—tapi nggak baru-baru amat—di aplikasi Instagram yakni Live Instagram, sering dijadikan sebagai media untuk menyiarkan acara nikahan seseorang. Saya yakin, pasti ada satu aja temen online kita, yang pernah bikin Live Instagram untuk ngasih tahu kalau dia lagi nikah. Eh, atau justru, ini pernah terjadi pada kita sendiri?

Kalau iya, kenapa? Ada masalah?

Oh, nggak kok. Nggak ada masalah apa-apa. Betul itu, disiarin kayak gitu. Secara live lagi. Semua orang memang harus betul-betul tahu, kalau kita lagi menyelenggarakan pernikahan yang sungguh kita idam-idamkan. Jadi, fitur ini bisa ngasih tahu banyak orang, kalau acara kita itu memang benar terjadi. Bukan sekadar dokumentasi foto, yang siapa tahu dikiranya editan. Yang tak kalah penting, “menyiarkan” acara nikahan ke khalayak adalah kebutuhan krusial untuk menghindari fitnah. Bukankah, begitu?

Malah sebetulnya, kalau punya kesempatan yang sama. Penginnya sih, disiarkan live di TV nasional kayak nikahannya Nagita Slavina dan Raffi Ahmad. Haqqul yaqin, selain semua masyarakat Indonesia tahu tentang sahnya hubungan kita, dan pasti nggak sedikit yang bakal mendoakan. Wah, pernikahannya jadi lebih barokah, kan?

Tapi apa daya, karena kita memang bukan siapa-siapa dan siaran tentang nikahan kita sulit untuk bisa naikin rating TV. Yaudah, kita memang harus legawa dan dapat menerima, kalau kesempatan yang ada adalah menyiarkannya sendiri. Lewat akun pribadi. Pakai kuota pribadi. Cuma ya, tetep minta tolong temen atau saudara buat megangin kameranya, sih.

Selain itu, dengan adanya fitur ini, sebetulnya kita nggak perlu lagi bikin pesta gede-gede yang ngeluarin biaya ratusan juta rupiah—yang bisa buat beli rumah. Pasalnya, biasanya nih, alasan orang tua untuk ngadain pesta gede-gede dan ngundang banyak orang adalah untuk ngasih tahu ke seluuuruuuuhhhh kerabat, BAHWA BELIAU SUDAH BERHASIL NIKAHIN ANAKNYA.

Nah, kalau acara nikahan yang ribet itu katanya buat ngasih tahu. Maka dengan fitur Live Instagram, pesta gede-gede nggak lagi diperlukan. Cukup datang ke KUA dan jangan lupa tetap disiarkan. Tentu para sanak saudara dan handai tolan, bakal tahu kalau anaknya ini udah sah jadi pasangan halal seseorang.

Supaya lebih afdol, setelah Live Instagram, jangan lupa disimpen, ya. Supaya orang-orang yang nggak sempet nonton di saat dan jam yang sama, dia nggak bakal ketinggalan acara yang bersejarah itu. Bagaimana? Sungguh sangat efektif, bukan?

Bagi saya, si fitur Live Instagram ini memang betul-betul hadir untuk melengkapi. Khususnya, melengkapi keberadaan undangan online yang saat ini jadi alternatif seseorang untuk menyebarkan “informasi”. Keduanya akan menjadi begitu kompak dan saling mengisi. Jadi, karena undangannya online, nggak ada salahnya kan, kalau kehadirannya juga online. Iya, cukup hadir dengan nyimak Live Instagram prosesi pernikahan si orang yang ngundang.

Misalnya, ngundang online di grup-grup Whatsapp atau Line. Ataupun ngundang personal tapi lewat akun media sosial, dianggap cukup ribet karena ngeluarin banyak waktu dan tenaga. Yaudah, gimana kalau memanfaatkan Instagram ads, atau Youtube ads, atau bisa juga Facebook ads untuk memberitakan tentang pernikahan kita? Cukup kasih info kalau kita mau nikah, dan bisa ditonton secara live di Instagram pada hari dan jam bla bla bla.

Jika di undangan konvensional diakhiri dengan, “Tiada kesan tanpa kehadiranmu.” Maka, di gaya ngundang terbaru ini kita bisa bilang, “Jangan lupa ngisi paket data ya, Teman-teman.” Atau, “Segera tentukan kafe terdekat dengan fasilitas wifi, ya. Biar bisa nonton tapi tetap hemat kuota.”

Apa? Mau ngiklan di baliho ukuran gede setiap perempatan lampu merah? Hahaha, apa itu? Udah harganya mahal. Jangkauannya palingan juga situ-situ aja. Kecuali, ada yang ngevideoin atau ngefotoin balihonya, terus di-upload, dan viral.

Nah, kalau sudah ngasih berita tentang pernikahan dengan mengandalkan si ads dan ternyata dapat engagement bagus dari “pemirsa”. Akan besar kemungkinan, banyak akun-akun jualan yang berminat ngendors pernak-pernik di nikahan kita. Ya, meskipun nanti nikahnya cukup di KUA, kita tetep aja butuh baju, makeup tipis-tipis, dokumentasi, katering untuk orang-orang terdekat yang datang. Kalau perlu, sekalian diendors penghulunya, jadi nggak perlu ngasih uang saku.

Eh, tapi yang terakhir nggak, ding. Kan, kalau langsung nikah di KUA dan pas jam kerja, nggak perlu ngasih uang saku ke penghulu, ya~

Oh, ya. Kalau ternyata kita adalah penganut Live Instagram garis keras. Dalam artian, apa-apa perlu di Live Instagram-in. Lantas, memutuskan nge-live-in dari acara pengajian, siraman, akad, hingga resepsi. Mau ngingetin aja. Udah, cukup sampai resepsi aja. Tolong, betul-betul dicukupkan sampai resepsi aja. Begini ya, Maemunah, kalau tetep maksa live sampai malam pertama, malah jadi ribet nanti urusannya. Fyi, aja.

Exit mobile version