Mereka yang Mencaci Toyota Avanza Belum Tentu Ngerti Soal Mobil, Jadi Mending Jangan Sok Tahu!

Toyota Avanza Memang Pasaran, tapi Tidak Layak Dihina (Unsplash)

Toyota Avanza Memang Pasaran, tapi Tidak Layak Dihina (Unsplash)

Toyota Avanza adalah mobil yang paling sering saya, dan mungkin kamu, lihat di jalanan Indonesia. Baik itu jalanan desa, kabupaten, maupun kota. Mau itu jalan yang terbuat aspal atau beton.

Toyota Avanza merajai jalanan itu bukan hal yang mengherankan. Beberapa tahun yang lalu, produk buatan Toyota tersebut mendapatkan gelar “mobil sejuta umat”. Saking larisnya, sampai-sampai ada yang mengibaratkan jualan Avanza itu kayak jualan Indomie di warkop; setiap hari ada saja yang beli.

Namun, sayangnya, banyak orang yang menganggap julukan “mobil sejuta umat” itu status yang negatif. Katanya, status tersebut menjadi bukti bahwa Avanza itu pasaran. Padahal, julukan tersebut saya anggap sebagai pujian, bukan ejekan. Tentu dengan berbagai alasan logis sebagai berikut:

Toyota Avanza menjadi selera mayoritas masyarakat Indonesia

Toyota Avanza menjadi salah satu mobil paling laris. Oleh sebab itu, tingginya penjualan menjadi bukti selera masyarakat kita. Tentu hal ini sangat bagus. Artinya, orang Indonesia itu adalah orang yang selektif dan teliti dalam membeli. Kita itu selalu memperhitungkan harga, fitur, dan kualitas suatu barang. Untuk soal jual dan beli, ini sifat yang baik.

Selain itu, apabila Toyota Avanza merupakan selera masyarakat, berarti mobil ini lolos dari screening “kaum mendang-mending”. Mulai dari kualitas, kehematan bahan bakar, sampai value for money-nya. Produk Toyota ini mampu mengalahkan banyak jenis mobil dari berbagai brand yang jualan di Indonesia.

Mudah mencari suku cadangnya

Ketersediaan onderdil atau suku cadang menjadi isu penting bagi calon pembeli mobil. Pasalnya, mayoritas orang Indonesia akan menggunakan mobil bukan hanya untuk 5 sampai 6 tahun saja. Buktinya, kita bisa dengan mudah menemukan mobil keluaran 2000-an masih ramai berseliweran di jalanan.

Nah, ketika membahas soal suku cadang, Toyota Avanza seperti memahami kebutuhan masyarakat. Kita bisa dengan mudah mencari onderdil untuk Avanza. Apalagi jaringan bengkel Toyota itu juga luas, hampir ada di seluruh kota/kabupaten besar di Indonesia.

Montir mobil di hampir seluruh Indonesia bisa “menggarap” Toyota Avanza

Andai pemilik Toyota Avanza tersesat dan mobilnya mengalami mogok, mereka nggak perlu bingung-bingung amat. Soalnya, menurut suhu dunia otomotif yang saya tonton di YouTube, mayoritas montir di Indonesia pasti bisa mengurus masalah yang ada di mobil ini. Nah, tidak semua mobil mendapatkan “kehormatan” macam Avanza, terutama keluaran pabrikan non-Jepang.

Biaya perawatan yang terjangkau

Sudah menjadi rahasia umum bahwa biaya perawatan mobil itu tak murah. Malah beberapa merek mobil Eropa sekali mengalami perawatan besar-besaran bisa menghabiskan biaya sampai puluhan juta. Sungguh menyiksa dompet.

Masalah kayak gitu jarang terjadi pada Toyota Avanza. Pertama, mudah menemukan montir yang bisa mengerjakan Avanza. Kedua, onderdilnya murah dan kamu bisa menemukannya di banyak tempat. Yah, setidaknya lebih terjangkau ketimbang mobil-mobil Eropa.

Harga bekas stabil

Harga Toyota Avanza bekas itu cukup stabil. Kita nggak bisa mengelak dari fakta tersebut. Nggak kayak merek mobil dari negara lain yang harganya mudah sekali anjlok. Meskipun usia pemakaiannya baru beberapa tahun.

Bahkan, di antara seluruh tipe mobil besutan Toyota, harga mobil bekas Avanza tetap yang paling stabil. Bahkan ketika kamu membandingkannya dengan tipe mobil di kelas yang berbeda.

Mudah dijual lagi

Meskipun harga bekasnya stabil, bukan berarti mobil ini sulit dijual lagi. Sewaktu-waktu, pemilik Toyota Avanza dapat dengan mudah menjual mobilnya. Pasar mobil bekas itu memang masih menggemari merek ini.

Makanya, saya berani bilang Avanza itu mobil yang paling likuid. Maksudnya yang paling mudah dicairkan menjadi uang. Kalau nggak percaya, silakan tanya langsung ke penjual mobil bekas. Paling tidak, Avanza nangkring di 5 besar di antara penjualan mobil mereka dalam setahun.

Begitu sekiranya alasan yang membuat saya mengatakan bahwa julukan “mobil sejuta umat” bukan ejekan, melainkan pujian. Lagian yang memandang sebelah mata Avanza juga belum tentu ngerti-ngerti amat terkait dunia otomotif. Betul apa betul?

Penulis: Ahmad Arief Widodo

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Sejarah Avanza di Indonesia, Sebenar-benarnya Raja Mobil Indonesia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version