Pernahkah kalian, sedang berkendara menikmati jalanan yang macet-macet manja, tiba-tiba disalib Honda PCX atau Yamaha NMAX dengan ugal-ugalan? Saya yakin kalian pernah merasakannya barang sekali seumur hidup. Dan lucunya, kelakuan pengendara (brengsek) motor tersebut, entah kenapa, mirip dengan pengguna Pajero atau Fortuner di jalanan.
Dan rasanya ya nggak berlebihan menyebut Yamaha NMAX dan Honda PCX adalah Pajero versi roda dua. Sebab, pengendaranya bertindak mirip-mirip: merasa karena bodinya besar, tenaga yang (lumayan) besar, akhirnya mereka bertindak seakan-akan jalanan milik mereka.
Iya, nggak semua pengendara kendaraan tersebut kayak gitu, kayak gini nggak usah dijelasin sebenernya. Ini lagi ngomongin oknum ges, oknum.
Daftar Isi
Honda PCX dan Yamaha NMAX, raja jalanan yang baru?
Entah kenapa, ada semacam perubahan sikap yang terjadi begitu orang pindah dari motor bebek ke motor bongsor. Kayak ada semacam “aura superioritas” yang mendadak muncul, seolah-olah jalanan adalah milik mereka. Mungkin karena motornya besar dan nyaman, mereka merasa punya hak istimewa buat nyelip di mana pun, kapan pun, tanpa peduli pengendara lain.
Padahal ya, motornya biasa aja wqwqwq.
Ya okelah, motor bongsor ini—Honda PCX dan Yamaha NMAX—punya kapasitas mesin yang besar, bodi yang lebar, dan posisi duduk yang bikin nyaman banget. Tapi kenapa harus jadi arogan di jalan?
Apakah motornya bikin lupa bahwa di jalanan itu ada banyak pengguna lain yang juga ingin aman dan nyaman? Rasanya mirip banget sama kelakuan pengendara Pajero dan Fortuner yang sering kali merasa lebih berkuasa di jalan cuma karena mobil mereka besar.
NMAX dan PCX nyaman, tapi nggak buat nyelip sembarangan
Kalau bicara soal kenyamanan, ya nggak bisa disangkal sih, Yamaha NMAX dan Honda PCX memang top banget. Dengan posisi berkendara yang lebih tegak, jok yang lebar, dan suspensi yang empuk, motor ini enak banget buat perjalanan jauh.
Tapi kenyamanan ini kadang bikin pengendaranya lupa, bahwa lebar motornya itu sering kali nyusahin pengendara lain di jalan yang sempit. Kadang, mereka maksa nyelip di antara mobil dan motor kecil dengan pede-nya, tanpa mikirin keselamatan orang lain.
NMAX dan PCX sebenarnya dirancang untuk kenyamanan dan kepraktisan, terutama buat perjalanan jauh. Tapi kalau dipakai di jalanan kota yang sempit, harusnya sih tetap bisa jaga etika berkendara. Nggak perlu lah merasa lebih jago di jalan cuma karena motornya lebih besar. Bukannya tambah keren, malah bikin kesal pengguna jalan lain.
Sama-sama penguasa jalanan, bedanya di jumlah roda
Coba ingat-ingat deh, berapa kali kamu dipepet oleh pengendara Fortuner atau Pajero yang tiba-tiba ngelakson keras, minta jalan? Rasanya menyebalkan kan?
Nah, fenomena serupa juga sering kita temuin di jalanan dengan NMAX dan PCX. Bedanya, yang satu pake roda empat, yang satunya roda dua. Tapi mentalitasnya? Sama aja! Sama-sama merasa “aku lebih besar, aku lebih berhak”.
Dan di sinilah masalahnya. Jalan raya bukanlah tempat buat pamer siapa yang lebih besar. Mau naik motor kecil, motor bongsor, mobil, atau bahkan sepeda sekalipun, semua punya hak yang sama di jalanan. Nggak perlu ada yang merasa lebih “dominan” cuma karena ukuran kendaraan.
Jadi, apa solusinya?
Mungkin solusi paling sederhana adalah memahami bahwa semua punya hak yang sama di jalan. Mau naik motor kecil, motor bongsor, atau mobil besar, tetap harus saling menghormati. Jalanan bukan arena balapan, apalagi tempat buat pamer siapa yang paling besar. Etika berkendara harus dijaga, bukan cuma demi keselamatan diri sendiri, tapi juga demi kenyamanan pengguna jalan lainnya.
Yamaha NMAX dan Honda PCX memang menawarkan kenyamanan yang luar biasa. Tapi itu bukan alasan buat seenaknya di jalan. Kalau mau dihormati, ya hormati juga orang lain. Toh, pada akhirnya, nggak ada yang peduli sebesar apa motor atau mobil kamu, yang penting adalah bagaimana cara kamu berkendara.
Jadi, buat kamu yang punya motor bongsor, atau bahkan mobil besar sekalipun, ingat satu hal: ukuran kendaraan kamu nggak menentukan hak kamu di jalan. Arogan di jalan itu nggak keren, malah bikin kamu jadi pusat perhatian yang negatif.
Karena pada akhirnya, baik pengendara motor kecil, motor bongsor, atau mobil besar, kita semua cuma manusia biasa yang ingin sampai di rumah dengan selamat, kan?
Penulis: Rully Novrianto
Editor: Rizky Prasetya