Yamaha Force: Motor Murah yang Rilis di Waktu yang Salah

Yamaha Force: Motor Murah yang Rilis di Waktu yang Salah

Yamaha Force: Motor Murah yang Rilis di Waktu yang Salah (unsplash.com)

Jika Anda pernah bertanya, apakah ada motor keluaran (lumayan) baru yang lumayan langka, jawabnya ada. Motor itu adalah Yamaha Force.

Kalau Anda baru dengar ada motor ini, nggak masalah. Motor ini memang tak sebanyak motor lain yang beredar di jalanan. Awalnya, motor ini dirilis untuk menyasar pasar motor murah. Dengan harga yang murah, jelas motor ini ditujukan untuk para konsumen yang ingin motor baru, namun harganya terjangkau.

Bodi motor ini mirip dengan Yamaha Vega ZR. Kalau sekilas dijejerin sih keliatan nggak berbeda jauh. Desainnya yang bergelombang bikin motor ini terlihat berbeda. Namun, kita bahas itu nanti.

Yamaha Force punya beberapa spesifikasi yang lumayan—di zamannya—untuk harga segitu. Pertama, mesin berkubikasi 114 CC, yang lebih besar ketimbang kompetitornya, Honda Revo. Dengan kubikasi mesin yang lebih besar, performa mesin motor ini lebih kuat ketimbang kompetitornya. Setidaknya, terlihat dari akselerasinya yang lumayan jos.

Bagasi Yamaha Force punya kapasitas yang luas, salah satu yang terluas pada waktu itu. Dengan kapasitas 9,2 liter, cukup lapang untuk menyimpan jas hujan dan tas kecil. Untuk helm, masih kurang. Ketimbang Honda Revo, jelas jauh lebih luas milik Yamaha Force.

Perawatan motor ini juga lumayan mudah. Ketika rusak, suku cadangnya nggak susah dicari. Sebab, motor ini mirip banget dengan Vega dan Jupiter, jadi stok suku cadangnya ikutan melimpah. Pun gerai servis Yamaha itu banyak banget, hal itu jelas membantu.

Tapi, tak ada gading yang tak retak. Motor ini juga punya kekurangan. Handling-nya lumayan kaku, dan hal itu bikin belok dan manuver jadi terasa tidak nyaman. Jadi, saat menemui kemacetan, yang bisa Anda lakukan ya bersabar saja.

Tampilan motor ini juga agak gimanaaa gitu. Memang dia bisa dibilang adiknya Vega ZR, tapi tidak se-stylish Vega. Desain gelombang malah bikin motor ini terlihat aneh. Ketika desain motor pada masa itu menonjolkan kelancipan bodi untuk memberi kesan garang, motor ini justru bergelombang. Terlihat mencolok, memang, namun gagal meraih kesan positif.

Di awal tadi, saya sempat menyinggung bahwa motor ini jarang ditemukan di jalan. Bahkan, mungkin kalian baru tahu keberadaan Yamaha Force lewat artikel ini. Nah, saya jelaskan alasannya.

Pada masa itu—tahun 2013-2014—adalah masa-masa di mana motor matic sedang ada di puncak. Semua orang pengin beli matic. Katakanlah tidak beli matic pun, mereka akan cari motor yang memang punya keunggulan dari segi mesin dan tampilan. Nah, hal-hal tersebutlah yang bikin Yamaha Force tak begitu banyak ditemui di jalan.

Bukan berarti motor ini jelek, tapi pesaingnya terlalu banyak, dan kebetulan lahir di era yang salah. Maka tak mengagetkan jika kalian jarang atau malah tak pernah menemuinya di jalan.

Kini, muncul varian baru motor tersebut, Yamaha Vega Force, yang mengadaptasi bentuk motor tersebut, dan diluncurkan dengan harga yang murah. Apakah update motor ini akan berhasil, kita tak tahu. Setidaknya, kita sekarang tahu bahwa sempat ada motor murah dengan kualitas yang lumayan, namun tetap saja kalah dengan yang hype.

Nah, bagi kalian yang cari motor bekas dengan harga yang nggak mencekik, bisa banget cari Yamaha Force. Tapi, kalau cari motor baru dengan harga yang…yaaa, bisa dibilang standar, ambil aja adiknya, Yamaha Vega Force.

Penulis: Dhien Favian A

Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version