Jagat metaverse–khususnya penikmat otomotif–digegerkan oleh kehadiran Yamaha Fazzio Hybrid-Connected. Ia adalah sosok motor yang resmi dirilis secara virtual oleh PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing pada 17 Januari 2022 lalu. Praktis, Yamaha Fazzio menjadi bahan perbincangan sekaligus perdebatan di media sosial cum lingkaran pertemanan saya, bahkan sampai terbentuk dua kubu yakni team Scoopy dan team Fazzio. Gila, gila, gilaaa~
Perkaranya, Yamaha Fazzio ini digadang-gadang akan menjadi pesaing berat Honda Scoopy. Sebetulnya, semua itu nggak lepas dari peran media yang mengabarkan kehadiran sosok si Fazzio ini. Ya, sepanjang saya berselancar, media sudah mem-framing hal tersebut. Sebelum team Scoopy dan team Fazio semakin rasis dan terjadi baku hantam sebab kecintaannya, izinkan saya menjelaskan bahwa Fazzio hadir bukan untuk menandingi Scoopy. Namun, ia hadir untuk menandingi Vespa Matic LX 125!
Hal yang paling sering diperdebatkan adalah bagian kaki-kaki. Memang sih, secara spesifikasi kaki-kaki Fazzio dan Scoopy sekilas sama. Padahal, keduanya berbeda. Fazzio menggunakan pelek berukuran 12 inch dibalut dengan karet bundar berukuran 110/70-12 47L untuk depan dan belakang. Scoopy juga memakai pelek 12 inch dengan ban berukuran 100/90. Ini membuat roda Scoopy lebih membulat kayak donat jika dibandingkan dengan roda Fazzio.
Secara konstruksi, Fazzio dibangun dengan tipe rangka underbone dan body berbahan plastik, sama halnya dengan Honda Scoopy. Konstruksi yang sama ini membuat Fazzio dan Scoopy menjadi bahan perbandingan: kualitas pembuatan mana yang lebih baik di antara keduanya? Namun, kenapa, kok, Vespa LX 125 nggak ikut diperdebatkan?
Ini karena Vespa LX 125 secara keseluruhan mempunyai konstruksi body dan kaki-kaki yang berbeda dengan Fazzio maupun Scoopy. Vespa LX 125 memiliki body berbahan plat besi dengan tipe rangka monokok. Kaki–kaki Vespa LX 125 mempunyai ukuran 110/70-11 inch untuk roda depan, 120/70-10 inch untuk roda belakang.
Salah satu hal lagi yang menjadikan Vespa LX 125 anti debat adalah kaki-kaki bagian depannya yang dibangun dengan sistem single arm, shock breaker dengan coil spring, dan tentu saja sudah rem cakram. Single arm ini memang menjadi ciri khas Vespa dari yang klasik sampai modern. Ini sangat berbeda dengan Fazzio yang masih menggunakan suspensi tipe telescopic.
Dari sektor mesin, Fazzio dibekali dapur pacu berkapasitas 124,86 cc dengan diameter piston 52,4 mm dan langkah piston 57,9 mm. Selain itu, Fazzio menjadi motor pertama di kelas 125cc yang mengusung teknologi hybrid. Melihat kapasitas dan fitur dapur pacu Fazzio, Honda Scoopy tampak jelas bukan berada di kelas ini. Ya, kita semua tahu bahwa Scoopy bermain di kelas 110cc retro.
Di kelas 125cc skuter retro, kita punya Vespa LX 125 dan Lambretta V125. Kalau Fazzio hadir untuk menandingi Lambretta V125, itu jelas nggak mungkin. Pasalnya, harga Lambretta V125 sangat terlampau jauh. Hal yang paling mungkin dilakukan oleh Fazzio adalah menggempur pertahanan Vespa LX 125. Caranya dengan desain body dan fitur yang sudah disematkan pada Fazzio.
Yamaha tampaknya nggak mau nanggung. Fitur si Fazzio ini buanyaaak banget. Mulai dari keyless, bagasi dengan kapasitas besar, laci dengan USB charger, headlamp yang sudah LED, dan lain-lainnya. Meski kita tahu semua itu adalah fitur yang sudah umum, pastinya Vespa LX 125 atau Honda Scoopy juga punya semua fitur-fitur tersebut.
Namun, ada satu fitur yang membuat Fazio menjadi unggul jika dibandingkan dengan Vespa LX 125, yakni speedometer yang sudah full digital dengan teknologi Communication Control Unit (CCU). Fitur ini bisa bikin si Fazzio terhubung dengan smartphone pemiliknya lewat aplikasi Y-Connect. Eitsss, Vespa juga punya fitur ini, namanya Vespa MIA. Tapi, ini baru ada di varian Vespa GTS 300 Super Tech dan Vespa Primavera edisi 75 tahun. Gokil nggak, tuh?!
Desain body Fazzio didominasi dengan bentuk oval. Mulai dari body bagian samping, lampu sign depan, lampu sign belakang, sampai lampu belakang/stop lamp. Konsep Classy Yamaha yang nggak sekadar klasik, tetapi juga berkelas, sangat terealisasi dari keseluruhan bentuk Fazzio.
Melihat desain body belakang Fazzio yang pertama kali terlintas di ingatan saya adalah Yamaha Qbix. Bentuk Fazzio yang kotak-oval sekilas mirip dengan Qbix yang kotak-membulat. Desain Qbix yang unik itu terasa kental banget di Fazzio. Maka dari itu, saat Fazzio belum rilis dan masih menjadi bahan tebak-tebakan di media sosial, saya bisa dengan mudah tahu, wah, ini pasti Yamaha!
Akan tetapi, saat saya melihat body bagian depannya Fazzio, terutama di bagian headlamp, bentuknya cenderung mirip Vespa LX 125. Ya, meskipun headlamp-nya Fazio juga masih ada bentuk oval, sih. Dari sisi bagian depan ini, sudah jelas, Fazzio sangat menunjukkan style ala skuter Eropa yang elegan dan berkelas. Sementara itu, desain Honda Scoopy akan menjadi terlihat berbeda kalau disejajarkan dengan Fazzio.
Fazzio dengan lekuk tubuhnya, seolah menunjukan sikap Yamaha untuk siap bersaing dengan Vespa LX 125. Bukan bersaing untuk Scoopy atau Fino yang kerap kali membuat kita tertukar–Scoopy dianggap Fino, Fino dianggap Scoopy. Mereka berdua–Scoopy dan Fino–ini udah paling cocok jadi rival sejati.
Kehadiran Yamaha Fazzio juga akan menggocek pertimbangan yang cukup pelik untuk calon pembeli. Kamu bisa memilih Fazzio Lux dengan segudang fitur dan teknologi hybrid-nya seharga Rp22.000.000 (OTR Jakarta) atau kamu bisa berpikir-pikir lagi untuk menebus Vespa LX 125 dengan angka Rp39.500.000 (OTR Jadetabek).
Vespa dengan segala heritage-nya masih terlampau kuat untuk dihajar Fazzio. Maka dari itu, kehadiran Fazzio seolah menjadi tamparan yang telak buat Honda di pasar skuter matic. Udah deh, buat kamu pecinta Scoopy nggak usah ke-trigger lagi dengan kehadiran Fazzio. Biarkan Fazzio melangkah sendiri di kelasnya dan berusaha memikat hati para pecinta Vespa matic agar berpaling ke dirinya.
Honda nggak akan pas menandingi Yahama Fazzio dengan Scoopy-nya, sekalipun Honda meng-upgrade Scoopy dengan fitur termutakhir. Pastinya, akan ada harga yang juga ikut ter-upgrade. Selanjutnya, kita tinggal menunggu pergerakan dari Honda, apakah akan mengeluarkan motor baru untuk menandingi Fazzio atau bertahan dengan Scoopy di zona aman yang sudah berjalan selama 1 dekade ini?
Penulis: Allan Maullana
Editor: Audian Laili