Wonosobo Memang Kota Preman, tapi Ada Sisi Positifnya

Wonosobo Memang Kota Preman, tapi Ada Sisi Positifnya

Wonosobo Memang Kota Preman, tapi Ada Sisi Positifnya (unsplash.com)

Wonosobo bisa dikatakan sebagai daerah yang khatam dengan premanisme di Indonesia. Bahkan beberapa waktu lalu Mojok.co pernah menulis liputan yang mengangkat kota ini sebagai daerah preman yang ditakuti di Jawa Tengah. Kemudian banyak orang yang merasa bahwa premanisme menjadi suatu hal yang merugikan sekaligus mengancam. Tapi menurut saya, ada sisi lain premanisme yang positif untuk kehidupan kita. Tidak melulu harus dipandang sebagai sesuatu yang negatif.

Solidaritas preman di Wonosobo

Masalah solidaritas, preman di Wonosobo adalah orang-orang yang menganut prinsip kebersamaan tertinggi tanpa melihat status sosial ataupun tingkat intelektualitas. Semua orang harus dianggap sebagai orang yang sama tingkatannya.

Berani mengganggu salah satu teman, berarti mengganggu seluruh kelompok. Ini adalah hal positif yang kerap kita lupakan dalam dunia individualis yang cuma mementingkan kepentingan pribadi. Pada kenyataannya, preman adalah orang-orang yang selalu setia pada teman tanpa ada bentuk pengkhianatan.

Preman-preman itu juga memiliki tingkat kesopanan yang tinggi, artinya tahu diri bahwa dirinya bukan berasal dari keluarga kaya atau golongan intelektual, sehingga perilaku sopan menjadi kekayaan dalam bentuk lain.

Menjaga daerah

Preman di Wonosobo terkenal sebagai preman yang menjaga daerahnya masing-masing, artinya kalau ada orang yang berlaku tidak sopan atau mencari gara-gara di wilayah tersebut. Sudah pasti orang semacam itu akan bernasib apes dibuatnya.

Menjaga wibawa daerah adalah kunci supaya para preman memiliki wibawa untuk ditakuti sekaligus menjadi penjaga yang tidak dibayar bagi para warganya. Ketika klitih dari daerah lain hendak berbuat rusuh di daerah Wonosobo, tak segan-segan para preman bertindak untuk menangkap para oknum klitih itu, sesuatu yang membuat kita menjadi ngeri tapi sekaligus puas.

Tempat-tempat strategis memang dikuasai oleh preman. Tetapi bukan untuk mengganggu para warga yang ada di sana, melainkan menjaga dari pengaruh buruk luar daerah yang gemar menantang dan iseng mencari tahu seberapa kuat kekuatan di Wonosobo.

Anda sopan, kami segan

Rasa-rasanya perilaku preman di Wonosobo tidaklah mengganggu. Sekalipun ada yang mengganggu biasanya preman baru yang sok-sokan ingin menunjukkan kuasa khas seperti pejabat di Indonesia. Preman adalah jenis manusia yang memahami hubungan timbal balik. Ketika ada orang sopan maka jangan diganggu, itu sudah menjadi hukum absolut yang wajib ditaati.

Pada dasarnya menjadi preman bukanlah pilihan yang dicita-citakan, tetapi lebih ke arah memelihara hidup melalui jalan kehidupan yang keras karena pendidikan dan status sosial gagal diraih. Karena kegagalan meraih pendidikan dan status sosial, orang akhirnya memilih hidup menjadi preman untuk bertahan hidup. Dengan syarat ketat agar mereka tidak dibenci oleh masyarakat, melainkan justru menjadi teman sekaligus pelindung dari pengaruh luar yang belum tentu baik.

Preman Wonosobo banyak yang mulai bertobat

Faktor mengapa banyak preman yang tidak lagi menjadi tokoh penggerak kejahatan di Wonosobo adalah agama. Berbagai kajian keagamaan menyatakan bahwa seseorang yang jiwanya kering akan nasehat keagamaan biasanya hatinya menjadi mati. Begitu juga dengan preman. Seseorang yang terus menerus jauh dari agama pada suatu waktu akan merasa bahwa ada yang hilang dalam dirinya dan hal itu harus dicari.

Oleh karena itu, banyak orang-orang yang dahulu melakukan kejahatan sekarang justru menjadi pribadi yang gemar melakukan kebaikan atau beribadah secara intens. Terlepas dari nama besar masa lalu, sekelam apa pun kehidupan di masa lalu, ketika ada waktu untuk bertobat, maka akan dilakukan.

Begitulah Wonosobo yang identik dengan julukan kota preman. Meski premanisme di sini terkenal hingga ke luar daerah, tetap saja ada sisi positif yang bisa dipetik dari kota ini.

Penulis: Yoga Aditya L
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Tanda Kalian Nggak Cocok Tinggal di Wonosobo, Pikir Dua Kali Sebelum Tinggal di Sini.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version