Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kecamatan Paranggupito, Tempat “Terpencil” di Wonogiri yang Bakal Memanjakan Mahasiswa KKN

Indraswari Pikatan oleh Indraswari Pikatan
18 Desember 2023
A A
Wonogiri Menyimpan “Tempat Terpencil” yang Ideal untuk KKN (Unsplash)

Wonogiri Menyimpan “Tempat Terpencil” yang Ideal untuk KKN (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Kecamatan Paranggupito berjarak sekitar 68 kilometer dari pusat Kota Wonogiri. Paranggupito menjadi kecamatan paling selatan di Kabupaten Wonogiri yang diapit oleh 2 provinsi, yakni Jawa Timur (Kabupaten Pacitan) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Kabupaten Gunung Kidul) dan kecamatan ini memanjakan saya ketika KKN di sana.

Letak Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri

Bagian utara Kecamatan Paranggupito berbatasan dengan Kecamatan Pracimantoro dan Kecamatan Giritontro. lalu, bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Sementara itu, bagian selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Terakhir, bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Secara administratif, Kecamatan Paranggupito terdiri dari 8 desa, yakni Gendayakan, Gudangharjo, Gunturharjo, Johunut, Ketos, Paranggupito, Sambiharjo, Songbledeg. Kecamatan Paranggupito memiliki berbagai potensi wisata dan menjadi satu satunya kecamatan di Wonogiri yang bersentuhan langsung dengan pantai.

Kuliner esktrem 

Selama KKN di sana, saya sempat mencoba beberapa kuliner ekstrem. Misalnya pepes tawon yang ternyata rasanya enak. Namun, bagi yang memiliki riwayat alergi, saya tidak menyarankan kalian untuk mencoba kuliner ini. 

Salah 1 teman saya yang alergi nekat mencicipi pepes tawon. Yang terjadi kemudian, dia demam lalu muntah. Efek alergi masing-masing orang tentu berbeda-beda. Namun, jika ragu dan memiliki riwayat alergi, kalian jangan berani mencoba kuliner ini. Setelah kejadian itu, teman saya langsung dibawa ke puskesmas terdekat.

Selain mencicipi kuliner esktrem, saya dan kawan-kawan juga mencoba sayur sambal ijo atau lebih dikenal jangan gerus. Dinamakan jangan gerus karena semua bumbunya diulek atau digerus yang membuat rasanya lebih pedas.

Bahannya pun mudah seperti bawang merah dan bawang putih, cabai rawit digoreng sangan atau digongso (goreng tanpa minyak goreng). Selesai digongso, kemudian diulek dan dimasukkan ke dalam panci atau wadah yang telah diisi santan. Kemudian ditambahkan dengan bumbu pamungkas yakni tempe bosok sebagai pengganti micin. Lalu tambahkan berbagai bahan seperti tempe, tahu atau terong yang sifatnya optional dan tunggu sampai matang.

Minuman yang tidak boleh dilewatkan apabila ke Paranggupito, Wonogiri, adalah kelapa muda yang langsung dipetik dari pohonnya. Banyak pohon kelapa tumbuh di sini. Selain untuk pembuatan gula jawa, tidak jarang masyarakat memanfaatkan buahnya. 

Baca Juga:

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

Kebetulan Bapak Kepala Desa di salah satu desa tempat KKN kami berada sangat baik dan menawarkan kami kelapa muda dari pohon beliau. Bahkan saat pulang dari Paranggupito, kami mendapat oleh-oleh berupa gula jawa satu plastik besar hasil produksi rumahan.

Olahraga yang digemari

Voli menjadi olahraga yang populer di seluruh Kecamatan Paranggupito. Dari anak-anak, remaja, anak muda, bapak-bapak dan ibu-ibu semuanya bisa melakukan olahraga ini. Bahkan kami sendiri tidak dapat berkutik ketika bermain dengan para ibu-ibu di desa. 

Mereka semua sangat jago main voli. Oleh karena itu, olahraga ini sangat digemari dan populer sehingga kelompok KKN kami memilih voli sebagai salah satu lomba memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Kebetulan KKN kami bertepatan dengan bulan Agustus.

Potensi Sumber Daya Alam

Paranggupito di Wonogiri memiliki banyak potensi Sumber Daya Alam seperti gula kelapa, rumput laut, dan cabe jamu. Di bidang pertanian berupa padi gogo, jagung, ubi kayu, kacang tanah, dan kelapa deres. 

Hasil perikanan berupa lobster segar, ikan laut, dan rumput laut. Kebetulan di desa tempat KKN kami terdapat pantai yang cukup tersembunyi dengan akses jalan yang sudah baik. 

Namun, untuk hasil perikanan ini masih belum maksimal karena prosesnya yang masih manual. Mereka hanya mengandalkan alat sederhana dan diambil dari atas tebing bukan dari pantainya. Istilahnya ngrendet dan banyak diterapkan di kawasan Pegunungan Patok, Nglinas, dan Ngasem.

Potensi wisata pantai di Wonogiri

Terdapat 18 pantai di Kecamatan Paranggupito yang tersebar di 3 desa, yakni Desa Gunturharjo, Desa Gudangharjo, dan Desa Paranggupito. Desa Paranggupito terdapat 4 pantai meliputi Pantai Sembukan, Nglothok, Dadapan, dan Njojokan. 

Desa Gunturharjo sendiri punya 13 pantai meliputi Pantai Nampu, Pringjono, Puyangan, Waru, Karang Payung, Karang Bang, Watu Lawang, Nongberi, Condring, Mahguntur, Karangasem, Mrangas, dan Betorokolo. Sedangkan di Desa Gudangharjo ada 1 pantai, yaitu Pantai Kalimerah. Dari 18 pantai, hanya Pantai Sembukan dan Pantai Nglothok yang dikelola Pemkab Wonogiri sedangkan 16 pantai lainnya dikelola BUMDes.

Jadi, Wonogiri memang memiliki potensi wisata pantai yang sangat indah dan masih natural. Dari 18 pantai, baru 2 yang mulai dikelola pemerintah Kabupaten Wonogiri seperti pantai Nglothok dan Pantai Sembukan. Sedangkan untuk 16 pantai yang lain masih dikelola masyarakat dan masih terhalang oleh berbagai permasalahan. Misalnya seperti sulitnya akses jalan dan bantuan dari pemerintah.

Pengelolaan yang lebih baik dan kesan saya 

Kini, sudah dilakukan pengelolaan yang lebih baik di 2 pantai di Kecamatan Paranggupito. Selain itu, ada juga pembangunan terminal bus di dekat Pasar Paranggupito untuk mempermudah akses ke pantai. 

Perkembangan di atas layak mendapatkan apresiasi. Mengingat di awal KKN pada 2017, kondisi pantai di Kecamatan Paranggupito masih memprihatinkan. Niat ini membuat semua pihak di salah satu “lokasi terpencil” di Wonogiri merasakan manfaatnya.

Oleh sebab itu, proses KKN kami menjadi menyenangkan. Semoga di sini sering menjadi tempat tujuan KKN, supaya semakin banyak daerah di Paranggupito terekspose dan maju.

Penulis: Indraswari Pikatan

Editor: Yamadipati Seno 

BACA JUGA 10 Makanan Legendaris Kota Wonogiri selain Mi Ayam

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Desember 2023 oleh

Tags: jawa tengahKecamatan ParanggupitoKKNkkn di wonogirikuliner wonogiripantai wonogiriWonogiri
Indraswari Pikatan

Indraswari Pikatan

IRT yang suka iseng nulis.

ArtikelTerkait

Dosa-dosa Ganjar Pranowo (Wikimedia Commons/humas.jatengprov.go.id)

5 “Dosa” Ganjar Pranowo: Capres PDIP yang Meninggalkan Jawa Tengah

5 Mei 2023
Solo Punya Segalanya, tapi Masih Kalah Pamor sama Jogja

Kasihan Solo, Selalu Dibandingkan dengan Jogja, padahal Perbandingannya Kerap Tidak Adil!

27 November 2025
jurusan bahasa dan sastra

Jurusan Bahasa dan Sastra yang Selalu “Ditodong”, Lalu Dipinggirkan

6 Agustus 2019
Juwana Pati Bukan Tempat yang Tepat untuk Mencari Ketenangan, Jangan Pensiun di Sini

Juwana Pati Bukan Tempat yang Tepat untuk Mencari Ketenangan, Jangan Pensiun di Sini!

3 Mei 2024
Jalan Raya Ngawi Solo, Jalan Paling Menyiksa Pengendara di Jawa Timur

Jalan Raya Ngawi Solo, Jalan Paling Menyiksa Pengendara di Jawa Timur

9 Juli 2024
KKN di Bulan Agustus Itu Anugerah Sekaligus Musibah: Gara-gara Proposal Agustusan, Akhir KKN Serasa di Neraka

KKN di Bulan Agustus Itu Anugerah Sekaligus Musibah: Gara-gara Proposal Agustusan, Akhir KKN Serasa di Neraka

9 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.