Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Kebijakan Wisuda Tanpa Kebaya Jelas Bukan Terobosan, Malah Bikin Masalah yang Tak Perlu

Nurul Fauziah oleh Nurul Fauziah
10 September 2023
A A
Prosesi wisuda di perguruan tinggi wisuda TK Pixabay ormawa kebaya

Prosesi wisuda di perguruan tinggi (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Seiring berjalannya waktu, kita seringkali dihadapkan pada perdebatan mengenai berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu yang belakangan ini menjadi sorotan adalah kebijakan wisuda tanpa kebaya. Bagi sebagian orang, ini mungkin terdengar sebagai solusi yang lebih sederhana. Tetapi ternyata tidak semudah yang dibayangkan, bahkan akan memicu masalah baru. Kenapa?

Pertama-tama, wisuda adalah salah satu momen paling berharga dalam kehidupan seorang mahasiswa. Ini adalah saat ketika seluruh perjuangan keras selama bertahun-tahun di bangku kuliah akhirnya membuahkan hasil. Oleh karena itu, tak heran jika para wisudawan dan wisudawati ingin tampil sempurna dalam momen ini. Bagi para perempuan, penampilan menjadi salah satu aspek kunci yang tidak bisa diabaikan. Mereka ingin merayakan pencapaian mereka dengan penampilan terbaik.

Mengubah kebijakan wisuda dengan hanya meminta mahasiswi memakai kemeja putih saja mungkin terdengar sederhana, tetapi apakah itu akan cukup? Sebagian besar wanita mungkin tidak akan merasa puas dengan opsi tersebut. Mereka ingin lebih dari sekadar kemeja putih biasa. Momen wisuda adalah waktu yang paling ditunggu-tunggu, dan penampilan yang indah dan berkelas adalah bagian tak terpisahkan dari pengalaman ini.

Wisuda itu tak pernah dan tak akan jadi urusan sepele

Jika menghapus kebaya dari daftar pilihan pakaian wisuda, kita akan menghadapi masalah baru dalam bentuk protes dan kebingungan. Banyak mahasiswi akan menganggap kebijakan tersebut tidak memadai. Mereka mungkin akan bersuara keras dan mengungkapkan ketidakpuasan mereka. “Wisuda kok gitu-gitu aja sih?” bisa jadi pertanyaan yang sering terdengar. Ini adalah salah satu alasan mengapa kebaya tetap menjadi pilihan yang diinginkan oleh sebagian besar perempuan.

Memukul rata bahwa orang harus merayakan wisuda dengan sederhana itu nggak bijak. Bagi beberapa orang, wisuda ini bukan urusan yang sepele.

Perlu diingat bahwa wisuda adalah momen yang penting untuk mengabadikan kenangan seumur hidup. Fotografi adalah bagian integral dari perayaan ini. Jika tidak ada panduan atau batasan mengenai pakaian, maka banyak mahasiswa akan bingung memilih pakaian yang tepat untuk dipakai saat momen berharga ini. Mereka mungkin akan menghabiskan waktu berjam-jam memilih pakaian yang sesuai, yang pada akhirnya bisa membuang waktu berharga yang seharusnya digunakan untuk merayakan.

Ada argumen bahwa mahasiswa bisa mengenakan dress atau pakaian formal lain selain kebaya. Meskipun ini terdengar sebagai alternatif yang lebih sederhana, pada kenyataannya, banyak mahasiswa akan merasa kesulitan dalam memilih pakaian formal yang sesuai. Mungkin ada yang merasa dress terlalu kasual, sementara yang lain mungkin merasa pakaian formal yang mereka miliki tidak mencerminkan keberhasilan mereka dengan baik.

Baca halaman selanjutnya: Kebaya juga bukan sembarang pakaian…

Baca Juga:

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 12 September 2023 oleh

Tags: aturankebayapilihan redaksiribetwisuda
Nurul Fauziah

Nurul Fauziah

Anak rumahan yang suka dengan isu sosial.

ArtikelTerkait

Bali Zoo Bali, Kebun Binatang untuk yang Mampu-mampu Aja Mojok.co

Bali Zoo, Kebun Binatang untuk yang Mampu-mampu Aja

22 April 2025
Kultur Cover Lagu di Kafe dan Minimnya Pengetahuan Soal Performing Rights Terminal Mojok.co

Kultur Cover Lagu di Kafe dan Minimnya Pengetahuan Soal Performing Rights

1 April 2022
Merasakan Keseruan Kampung Durian Runtuh “Upin dan Ipin” Saat Tahun Baru Mojok.co kampung ramah anak

Merasakan Keseruan Tahun Baru di Kampung Durian Runtuh “Upin dan Ipin”

3 Januari 2024
Peresmian Pembukaan Subway Pertama di Yogyakarta.

Subway Adalah Kombinasi Restoran Fast Food dengan Nyali Besar dan Makanan Enak

28 Juli 2023
6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Terminal Mojok

6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Asli

25 Januari 2023
Bukan Purwodadi, Tempat Tinggal Terbaik di Grobogan Adalah Kecamatan Wirosari

Bukan Purwodadi, Tempat Tinggal Terbaik di Grobogan Adalah Kecamatan Wirosari

13 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.