Wisata Banyuwangi Siap Melesat Seperti Bali, Meninggalkan Jember

Wisata Banyuwangi Siap Melesat Seperti Bali, Meninggalkan Jember

Wisata Banyuwangi Siap Melesat Seperti Bali, Meninggalkan Jember (Unsplash.com)

Berkunjung ke Banyuwangi tak lengkap rasanya kalau belum menikmati keindahan alamnya. Daerah yang terletak di ujung timur Pulau Jawa ini memang terkenal dengan wisata alamnya yang menakjubkan. Sebut saja Gunung Ijen, Pantai Pulau Merah, Pantai Boom, dan masih banyak lagi.

Lantaran wisata alamnya berpotensi besar menarik banyak wisatawan, Banyuwangi mulai dilirik oleh Jatim Park, aglomerasi taman wisata yang ada di Jawa Timur yang sudah sukses di Malang. Maklum, Banyuwangi juga menjadi pintu masuk ke Bali dari Jawa Timur melalui Pelabuhan Ketapang.

Sejujurnya sebagai seorang perantau yang tinggal di Banyuwangi selama lima tahun terakhir, saya melihat pariwisata di Bumi Blambangan semakin melesat seiring dengan keindahan alamnya yang terkenal menyusul Bali. Bahkan potensi keindahan alam ini sudah ada sejak sebelum Banyuwangi dikenal jadi Kota Festival di Indonesia.

Sebenarnya selain Banyuwangi yang dikenal sebagai kota festival, kabupaten tetangga, Jember, juga terkenal dengan salah satu acara karnaval tahunannya, yakni Jember Fashion Carnaval. Jember Fashion Carnaval bahkan sudah menyabet berbagai penghargaan tingkat internasional. Namun Banyuwangi dengan berbagai inovasinya mengubah peta persaingan wisata di jalur tapal kuda hingga membuatnya melaju meninggalkan kota-kota lain, tak terkecuali Jember.

Menurut saya pribadi Banyuwangi memang memiliki semangat untuk berbenah. Mumpung pandemi sudah mereda dan Jember belum menemukan inovasi yang terbilang mutakhir untuk daerahnya, beberapa potensi bisa dipoles Banyuwangi agar bisa mengejar Bali dalam waktu dekat

Wisata alam Banyuwangi

Salah satu tempat wisata yang paling populer di Banyuwangi adalah Kawah Ijen. Meski kepemilikannya selalu diperebutkan dengan Bondowoso, sejujurnya jalur pendakian ke Gunung Ijen lebih mudah diakses dari Banyuwangi. Sebab, akses transportasi ke Banyuwangi lebih mudah, bisa menggunakan kereta api dengan turun di Stasiun Banyuwangi Kota.

Kawah Ijen merupakan kawah vulkanik yang terletak di Gunung Ijen dengan panorama yang menakjubkan. Kawah ini terkenal dengan fenomena alam berupa api biru yang terlihat di malam hari. Kegiatan hiking di Kawah Ijen menjadi kegiatan favorit para wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi.

Selain Kawah Ijen, Banyuwangi juga terkenal dengan wisata pantainya yang indah. Pantai Pulau Merah dan Plengkung misalnya, merupakan pantai yang memiliki pasir berwarna merah yang sangat unik. Pantai ini memiliki ombak yang cukup besar sehingga menjadi surga bagi para peselancar.

Selain itu, Pantai Boom juga menjadi salah satu tempat wisata yang populer di Banyuwangi. Pantai ini terletak di tengah Kota Banyuwangi dengan panorama yang memukau.

Banyuwangi erat dengan wisata budaya

Seperti halnya Bali, pariwisata di Banyuwangi juga menawarkan wisata budaya yang unik. Salah satunya adalah Festival Gandrung Sewu. Festival ini diadakan setiap tahun pada bulan Oktober dan merupakan festival seni dan budaya yang menampilkan tarian tradisional Gandrung.

Fyi, Gandrung merupakan tarian tradisional dari Banyuwangi yang dipercaya dapat membawa keberuntungan dan kesejahteraan. Selain Festival Gandrung Sewu, berbagai event berbasis budaya juga jamak ditemui di Banyuwangi, utamanya di wilayah yang tak jauh dengan Suku Osing di Kemiren.

Wisata budaya di Banyuwangi saat ini juga terus berkembang. Ini terlihat dari tingginya minat anak-anak usia sekolah yang ikut belajar tari tradisional di berbagai sanggar tari yang ada di Banyuwangi. Tingginya minat tersebut diharapkan memunculkan banyak talenta muda untuk nguri-nguri budaya khas Banyuwangi.

Fasilitas umum yang memadai

Untuk mendukung pariwisata di Banyuwangi, pemerintah setempat terus berupaya membangun fasilitas umum yang memadai. Salah satu upayanya ialah dengan membangun Bandara Internasional Banyuwangi bagi wisatawan yang datang ke Banyuwangi.

Bandara dengan konsep ramah lingkungan ini pasca-pandemi sudah melayani banyak penerbangan tujuan Surabaya, Bali, dan Jakarta. Mudahnya akses kunjungan ke Banyuwangi diharapkan akan mengisi okupansi hotel yang ada di Bumi Blambangan.

Dalam hal akomodasi, Banyuwangi memiliki berbagai pilihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan para wisatawan. Mulai dari penginapan murah hingga hotel bintang lima tersedia di Bumi Blambangan yang dapat memudahkan kunjungan.

Daya tarik wisata sejarah di Banyuwangi

Banyuwangi juga memiliki daya tarik wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi. Ada beberapa destinasi wisata sejarah yang dapat menjadi pilihan, misalnya Museum Blambangan, Asrama Inggrisan, hingga situs purbakala di Glenmore Banyuwangi.

Museum Blambangan berisi peninggalan tentang sejarah Banyuwangi, khususnya masa Kerajaan Blambangan. Museum ini memiliki koleksi benda-benda bersejarah seperti senjata tradisional, alat musik, pakaian, dan berbagai dokumen penting. Selain itu, museum ini juga menampilkan berbagai miniatur bangunan yang ada di Banyuwangi seperti rumah adat dan foto Banyuwangi tempo dulu.

Selain Museum Blambangan, wisatawan juga dapat mengunjungi Asrama Inggrisan yang terletak tidak jauh dari Taman Blambangan di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kota Banyuwangi. Pada masanya, tempat ini dikenal dengan Kantoor van de Britse Oost-Indische Compagnie in Oost-Java. Ada juga yang menyebutnya sebagai Kantor Telegram lantaran di bawah bangunan terdapat kabel Telegram peninggalan kolonial yang menghubungkannya hingga ke Darwin Australia.

Sedangkan situs purbakala di Glenmore Banyuwangi bisa dikunjungi di Afdeling Kendenglembu, Desa Karangharjo. Di sana ada peninggalan dari makhluk megalitikum yang mendiami Banyuwangi masa lampau dengan berbagai artefak peninggalannya yang bisa dilihat hingga saat ini.

Itulah beberapa potensi wisata Banyuwangi yang menurut saya bisa membuat Bumi Blambangan mengejar Bali dan meninggalkan Jember. Jika kelak pariwisata Banyuwangi melesat, semoga bisa mengangkat daerah lain juga di sekitarnya untuk sama-sama bersinergi membangun negeri lewat Banyuwangi.

Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Lokasi Wisata Banyuwangi yang Paling Cocok untuk Pacaran Low Budget.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version