Keempat universitas ternama berikut memiliki website lowongan kerja yang bisa digunakan alumni maupun non-alumni untuk mencari pekerjaan, lho.
Fase mencari kerja adalah fase yang tak jarang bikin job seeker galau. Gimana nggak galau, melihat teman seangkatan sudah mendapatkan pekerjaan sedangkan kita masih menganggur rasanya sakit sekali. Dulu, para pencari kerja membeli koran untuk mengetahui lowongan pekerjaan. Seiring berkembangnya zaman, kini lowongan pekerjaan dapat kita akses secara online.
Lowongan pekerjaan dapat kita temui dengan mudah di LinkedIn, JobStreet, hingga website lowongan kerja dari kampus-kampus ternama. Sayangnya, banyak fresh graduate yang belum mengetahui website lowongan kerja berbasis universitas yang bisa digunakan untuk mencari pekerjaan.
Daftar Isi
#1 Engineering Career Center (ECC) UGM
Mulanya ECC khusus melayani lulusan Fakultas Teknik UGM saja, namun seiring berkembangnya waktu kini ECC terbuka untuk umum. Anda bukan lulusan UGM tapi ingin apply lewat ECC? Tenang, semuanya bisa bikin akun di ECC, kok, cuma beda biaya pendaftaran member saja. Perusahaan-perusahaan besar sekelas Pertamina, Wilmar, Astra Honda Motor, hingga Honda Prospect Motor kerap membuka lowongan kerja di website ini.
Selain dapat diakses via website, ECC juga sering melakukan job fair offline. Biasanya job fair offline ini diselenggarakan di Grha Sabha Pramana. Sayangnya, job fair offline ini sempat berhenti beberapa waktu lalu akibat pandemi. Nggak hanya tentang lowongan pekerjaan, ECC juga membuka jasa konseling. Terbaru ECC sudah hadir dalam versi mobile yang dapat didownload di Google Play Store. Canggih sekali, kan?
#2 SAC ITS
Jika UGM memiliki ECC, maka ITS memilik SAC. ECC mendominasi di Jawa bagian tengah, sedangkan SAC mendominasi di Jawa bagian timur. Selain membuka lowongan kerja di website, SAC ITS juga menyewakan ruangan untuk tes offline. Ruangan SAC terdapat di dekat Masjid Manarul Ilmi ITS. Seperti ECC UGM, SAC ITS juga terbuka untuk umum. Biaya pendaftaran member alumni ITS lebih murah apabila dibandingkan dengan non-alumni ITS.
Berbeda dengan ECC UGM, jika calon member merasa keberatan mendaftar member life time, SAC ITS menyediakan pendaftaran member yang berlaku hanya 1 bulan atau 3 bulan. Tentu biaya pendaftaran member bulanan ini lebih murah daripada member seumur hidup. Jika belum mendapatkan pekerjaan selama 1 atau 3 bulan, member bisa memperpanjang langganan member. Nggak hanya untuk job seeker, SAC ITS juga mewadahi lowongan magang atau kerja praktik bagi mahasiswa tingkat akhir.
#3 Undip Career Center (UCC)
Website lowongan kerja berbasis universitas satu ini memiliki slogan “jobs are just one click away” alias hanya butuh 1 klik saja untuk mendapatkan pekerjaan impian. Member wajib mengisi daftar diri dengan lengkap mulai dari nama hingga IPK. Setelah terdaftar, para pencari kerja tinggal klik lamar perusahaan yang dituju. Tapi sebelum melamar, baca persyaratan dengan teliti ya, Gaes. Sistem akan menggagalkan apabila lamaran yang kalian tuju nggak sesuai jurusan atau IPK yang kurang dari persyaratan.
Sama seperti ECC UGM, UCC sering melaksanakan job fair online dengan tajuk Undip Career Days. Undip Career Center bisanya dihelat di Kampus Undip Pleburan yang dekat Simpang Lima, bukan yang di Kampus Undip Tembalang. Jangan sampai salah tempat, ya!
#4 Career Development Center (CDC) UNS
Nggak mau kalah dengan yang lain, UNS memiliki CDC sebagai tempat bertemunya perusahaan dengan calon pekerja. CDC baru saja menyelenggarakan Job Fair XXV alias job fair offline pertama setelah pandemi. Lebih hebatnya lagi job fair ini nggak hanya terbuka bagi lulusan universitas, namun juga terbuka bagi lulusan SMA/SMK. Kita bisa mengakses website lowongan kerja berbasis universitas satu ini melalui link berikut ini.
Itulah keempat website lowongan kerja berbasis universitas yang bisa dicoba fresh graduate. Layaknya mencari jodoh, mencari pekerjaan juga butuh waktu dan pengorbanan. Tetap semangat untuk mendapatkan pekerjaan impian, Gaes!
Penulis: Arief Nur Hidayat
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Banyak Info Loker Bertebaran, tapi Angka Pengangguran Tetap Tinggi, Kenapa?