Selama memesan, kita juga harus ekstra sabar. Dengan kondisi warung yang ramai sedang, jangan harap pesanan akan diantar ke meja kalian. Mau tidak mau, kalian harus menunggu di dekat si pemilik agar cepat dapat bagian. Kalau cuma duduk-duduk, sih, dijamin bakal kelaparan. Soale, pasti lama!
Oiya, satu hal yang perlu kalian ingat, jangan memesan sampai dua kali. Meski tampak cuek dan nggak peduli, sebenarnya mereka ini juga tetap fokus pada pesanan para pelanggan. Mereka ingat harus membuat berapa porsi pecel dan minumannya. Saya pernah, karena sedikit nggak sabar, sampai mengulang pesanan. Alhasil, justru saya yang kena marah. Sudah lapar, masih kena semprot juga. Hadeh, sabar-sabar. Ponorogo punya ini, Bos.
Karen’s Diner kearifan lokal
Kalau begini, saya jadi teringat dengan restoran Karen’s Diner yang beberapa waktu lalu sempat viral. Soalnya, restoran ini pun melayani dengan “tidak friendly” sehingga memberikan pengalaman berbeda bagi para pelanggannya. Dan, terbukti bahwa banyak orang merasa terhibur dengan konsep yang unik ini. Yah, meskipun ada beberapa orang yang baper beneran dan sampai marah-marah beneran juga, sih.
Jadi, kalau kalian pengen merasakan pengalaman unik serupa, tidak perlu jauh-jauh ke Karen’s Diner, deh. Mampir saja ke Warung Pecel Bangjo di Ponorogo ini. Selain sebagai wahana uji kesabaran, pecel di sini juga worth it, kok. Dengan Rp6000 saja, kita sudah bisa mendapatkan satu porsi pecel yang mengenyangkan dengan satu gorengan sebagai pelengkap. Adapun minumannya, hanya berkisar di bawah Rp5000 per gelasnya. Murah, bukan? Nah, orang-orang yang ngaku sabar, monggo mampir.
Penulis: Titah Gusti Prasasti
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Ponorogo, Kota dengan Sejuta Julukan