Walau Sering Dihujat, ‘Suara Hati Istri’ Menyadarkan Saya tentang Banyak Hal

Walau Sering Dihujat, 'Suara Hati Istri' Menyadarkan Saya tentang Banyak Hal terminal mojok.co

Walau Sering Dihujat, 'Suara Hati Istri' Menyadarkan Saya tentang Banyak Hal terminal mojok.co

Mungkin beberapa dari kalian ada yang belum tau FTV Suara Hati Istri yang ditayangkan di Indosiar selain Azab dan Kisah Nyata. Jadi, Suara Hati Istri ini seperti FTV Indosiar lainnya yang memiliki tokoh protagonis yang selalu tersakiti hampir di setiap scene.

Cerita yang ada di dalam FTV ini adalah cerita dari sudut pandang seorang istri yang selalu disakiti oleh pasangan ataupun mertuanya. Biasanya sih karena suaminya yang suka selingkuh sama sekretarisnya dan sifatnya berubah jadi lebih jahat kepada istri sahnya, kemudian mereka pun bercerai.

Tapi, jangan sedih teman-teman, sebab di akhir cerita nanti mantan istri yang selalu menderita ini menjadi lebih bahagia karena punya usaha sendiri untuk ladang penghasilan dan menikah lagi dengan lelaki baik.

Sebenarnya sih saya menonton ini awalnya karena ikut-ikutan adik saya. Tapi, setelah beberapa kali nonton, ternyata saya jadi lebih bisa mikir lagi untuk mencari pasangan hidup saya dan kehidupan setelahnya.

Sebelumnya, kriteria calon suami yang saya inginkan itu adalah sosok pria tampan dan mapan, kayaknya setelah nonton Suara Hati Istri perlu saya ganti lagi deh. Yang penting setia. Sebab kata “setia” ini punya arti yang sangat dalam di dalam hubungan percintaan. Pokoknya suami saya kelak harus setia dengan saya dan keluarga kecil kami nantinya. 

Terlalu jauh sih pikiran saya, tapi ya nggak apa-apa dong buat jaga-jaga ke depannya nanti. Saya harus mempersiapkan kehidupan masa depan saya mulai saat ini. Pastinya semua orang ingin memiliki kehidupan yang bahagia kan? Begitu pula saya. Sesederhana itu memang.

Selain kriteria calon suami, saya juga niat akan berkarier saat sudah menikah. Mau saya berjualan online atau saya bekerja kantoran, saya tetap ingin memiliki penghasilan sendiri. Anak saya juga harus mendapatkan uang jajan dari saya. Saya tidak mau mengandalkan uang dari suami saja. Kebanyakan, faktor uang memang menimbulkan berbagai prahara rumah tangga.

Dilihat dari kisah-kisah yang sudah tayang di televisi, FTV Suara Hati Istri menampilkan seorang istri yang akan terlihat kesusahan setelah bercerai dengan suaminya. Makanya, kalau nanti (amit-amit) hubungan saya dan suami saya retak, setidaknya saya tidak akan terlalu sulit dalam menjalani kehidupan ke depannya. Minimal urusan finansial tidak menjadi PR. Selebihnya tinggal memikirkan keluarga dan problematika hidup lain yang belum terselesaikan.

Bayangkan jika Anda seorang ibu rumah tangga dan tiba-tiba bercerai dengan suami, lalu Anda tiba-tiba harus bekerja untuk mendapatkan pemasukan. Proses ini jelas lebih susah. Apalagi nyari kerja saat ini susah banget. Berbeda jika kita sudah mengembangkan karier sebelum dan setelah menikah.

Lihat, betapa hebatnya saya berpikiran seperti itu di tengah-tengah menonton FTV Suara Hati Istri. Sebenarnya ini juga sebagai suatu pelajaran sih untuk istri serta calon-calon istri dalam menghadapi suatu hubungan. Kita bisa ambil sisi positif dari suatu hubungan, tapi kita juga harus memikirkan realita ke depannya.

Cinta itu memabukkan, tapi jangan terlalu bodoh dalam menghadapi kehidupan percintaan. Kalian juga harus berpikir jernih dan jangan pernah mau dianggap lemah oleh pasangan. Jangan juga terlihat lemah di depan “selingkuhan” pasangan kalian, andai prahara ini terjadi. Menghadapi prahara perselingkuhan bukan hal yang mudah dan tidak diajarkan di bangku sekolah. Perlu kesabaran luar biasa dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan.

Ya, pokoknya ada untungnya juga sih bagi saya untuk menonton FTV Suara Hati Istri karena saya jadi bisa memandang pernikahan dari segala sisi. Mau itu sisi positif dan negatif. Walaupun sebenarnya banyak sekali orang yang merasa program televisi saat ini kurang baik, setidaknya menonton FTV ini menyadarkan saya akan banyak ha;. Meski saya merasa diuntungkan dengan menonton program ini, tapi saya tetap berharap kualitas dari FTV ini lebih ditingkatkan. Saya sadar betul sebenarnya pembuat acara bisa bikin yang lebih keren, kok.

Alur ceritanya juga jangan yang itu-itu saja, jam tayangnya juga kayaknya sih cocokan malam biar nggak ada anak kecil yang bisa nonton. Bahaya juga kalau masih kecil mikirin prahara rumah tangga. Satu lagi, semoga ceritanya itu lebih bisa memberikan makna buat penonton.

BACA JUGA Tanggapan Saya sebagai Penulis Skenario FTV Kisah Nyata Indosiar Atas Protes K-Popers dan tulisan Salmaa Aura Fitri lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version