Di detik-detik menjelang Hari Raya Idulfitri ini, ada satu pekerjaan penting yang biasa dilakukan oleh pejabat pemerintah. Pekerjaan ini menyangkut kepentingan hajat hidup orang banyak. Apalagi di masa-masa menjelang Pilpres 2024, beuh, pekerjaan penting ini mutlak dilakukan oleh pejabat pemerintah untuk meraih simpati warga dan masyarakat. Pekerjaan penting itu adalah… bikin video ucapan selamat Idulfitri!
Alih-alih membuat video ucapan selamat Idulfitri yang menarik, kreatif, dan menyentuh untuk meraih simpati masyarakat, para pejabat pemerintah tadi justru masih menggunakan cara-cara lama dalam membuat video ucapan selamat Idulfitri itu. Konsepnya jadul dan selalu sama dari tahun ke tahun. Monoton. Ya kalau begini sih, siapa juga yang mau nonton?
Nih ya, meski Hari Raya Idulfitri tinggal menghitung hari, saya sudah bisa memprediksi bagaimana tayangan video ucapan selamat Idulfitri nanti. Kurang lebih bakal seperti ini tampilannya.
Pertama, pejabat masuk dalam frame. Kalau yang ini wajib hukumnya, Bos. Kalau si pejabat nggak masuk frame, mending nggak usah dibuat videonya sekalian. Ya tahu sendiri kan kalau video ucapan selamat Idulfitri ini bisa jadi media untuk cari muka, eh maaf, maksudnya untuk promosi diri. Makanya penampilan pejabat pun perlu diperhatikan, misalnya pakai baju takwa, sarung, dan peci. Bahkan kalau bisa pakai sorban dan kafiyeh macam pejuang Palestina itu. Mana tahu kan masyarakat langsung simpati dan terenyuh melihat kealiman para pejabat tadi, lalu dengan kerelaan hati bersedia mendukung untuk maju di Pilpres 2024 nanti. Uhuk.
Kedua, posisi dalam frame. Kalau yang ini tergantung konsep videonya seperti apa. Kalau yang tampil cuma satu orang (dan yang pasti si pejabatnya itu sendiri yang tampil), biasanya posisi duduk di meja kerja dengan background lemari buku atau logo instansi. Biar si pejabat tadi kelihatan pintar dan berintegritas terhadap instansi yang dipimpinnya itu.
Kalau yang tampil cuma beberapa orang dari jajaran pimpinan, biasanya posisinya berdiri dengan tangan bersedekap. Pejabat yang paling tinggi jelas posisinya di tengah. Semakin ke pinggir semakin rendah jabatannya. Nah, kalau yang tampil itu orang satu kantor, saya yakin posisinya ada yang duduk, berdiri di belakang, dan jongkok di depan. Pejabat tertinggi posisinya duduk, pejabat di bawahnya berdiri di belakang, kalau yang jongkok di depan mah biasanya dari golongan umbi-umbian.
Ketiga, backsound video. Ah, ini sudah ketebak duluan, sih. Sependek pengalaman saya melihat video ucapan selamat Idulfitri dari tahun ke tahun, yang jadi backsound video adalah kumandang takbir yang dibarengi dengan suara beduk bertalu-talu. Fix no debat. Kan nggak mungkin juga pakai backsound musik Kangen Band. Ramashok, dong!
Keempat, ornamen dalam video. Sebagai pemanis, biasanya ada beberapa ornamen yang ditampilkan dalam video. Tapi, yaaa ornamennya selalu itu-itu saja dari tahun ke tahun. Contoh ornamennya paling nggak jauh-jauh dari gambar ketupat, kubah masjid, lampu gantung, logo instansi, dan teks ucapan selamat Idulfitri yang menggunakan font Monotype Corsiva.
Kelima, kalimat ucapan yang klise. Terakhir yang nggak kalah penting adalah kalimat yang diucapkan oleh pejabat dalam video. Seperti biasa, kata-kata yang diucapkan adalah “Selamat Hari Raya Idulfitri. Minal aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin.” Tapi sebelum mengucapkan kata pamungkas tadi, biasanya didahului dengan kalimat pembuka dari si pejabat. Kalimat pembuka yang puitis tapi penuh basa-basi semacam janji manis yang biasa diucapkan ketika kampanye dulu.
Kira-kira seperti itulah tayangan video ucapan selamat Idulfitri para pejabat pemerintah yang bakal menghiasi layar kaca dan konten media sosial dalam beberapa hari ke depan. Meski membosankan dan bisa ditebak endingnya, saran saya sih tetap tonton sampai habis, ya. Mana tahu di sepanjang video itu kamu bisa menemukan celah untuk dijadikan bahan rujakan di media sosial. Eh.
Penulis: Andri Saleh
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 40 Istilah dalam Pemerintahan yang Sering Diucapkan Pejabat Kita.