Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Usai Patah Hati, Terbitlah Mati Rasa

Muhammad Ridwansyah oleh Muhammad Ridwansyah
2 September 2020
A A
Sesakit-sakitnya Patah Hati Lebih Sakit Tidak Kebagian Sodoran Rokok
Share on FacebookShare on Twitter

Move on bagi kebanyakan orang mungkin sulit dijalani. Saya perhatikan usaha seseorang agar move on dari mantannya sangat beragam. Ada yang melakukan travelling, hiking, atau mencari pacar baru. Alhasil, baru lah bisa move on dari patah hati yang mendera. Namun menurut saya move on tidaklah sulit. Sebab yang paling sulit dijalani setelah patah hati adalah mati rasa.

Salah satu cara mengobatinya dengan punya pacar baru. Dan saya pun dulu bisa move on dari mantan karena punya pacar baru,. Tapi, mati rasa justru menurut saya tidak ada obatnya. Orang yang mati rasa seperti saya justru bingung dengan perasaannya sendiri.

Perlu diketahui, orang-orang yang mati rasa sewaktu pacaran pernah menaruh kasih sayang yang begitu mendalam, lalu dipatahkan begitu saja hingga kapok tidak mau jatuh cinta lagi. Saya sendiri sudah lima tahun mati rasa dan seolah lupa jatuh cinta itu seperti apa, sih?

Yang akan dialami oleh orang yang mati rasa seperti saya pasti jadi tidak mudah menyukai lawan jenis. Saya contohnya, saat saya masih sekolah, menyukai perempuan gampang banget, asal cantik dan pintar, saya pasti jatuh hati. Namun, setelah saya patah hati yang berujung mati rasa, melihat perempuan secantik apapun, entah itu saat saya berada di kampus atau di kantor, malah dalam pandangan saya jadi biasa saja. Tidak tertarik sama sekali.

Saya yakin hal yang saya alami tersebut sama dengan kaum perempuan yang sedang mati rasa. Mau setampan atau semapan apapun lak-laki yang ada di sekitar kalian, kalian tidak akan tiba-tiba tertarik menyukai laki-laki tersebut. Kalian akan memandangnya dengan biasa-biasa saja. Lebih dari itu akan ada semacam ketakutan. Takut kejadian dipatahkan begitu saja terulang lagi.

Bagi orang yang mati rasa, melihat orang lain sudah memiliki pasangan bahkan sekali pun sudah menikah, lalu pasangan tersebut menampilkan keromantisan di media sosial, pasti tidak iri. Sebab mau seuwu apapun keromantisan yang ditampilkan mereka-mereka di dunia maya maupun di dunia nyata, si mati rasa justru cuek saja. Sebab, orang yang mati rasa juga pernah mengalami keuwuan itu. Maka jangan heran ketika orang yang mati rasa reaksinya lempeng aja melihat suatu pasangan yang menurut kebanyakan orang tampak sangat memesona.

Dalam ruang lingkup pertemanan pun, kerjaan orang-orang yang mati rasa akan lebih sering mendengarkan curhatan orang lain ketimbang dirinya curhat. Soalnya, saya sering mengalaminya. Semenjak saya diputusin oleh pacar saya lima tahun yang lalu, saya malah dijadikan tempat curhat oleh teman-teman saya. Saya yakin kalian yang posisinya sama dengan saya, kalian pasti lebih sering juga jadi pendengar setia dalam ruang lingkup pertemanan kalian.

Bagi saya, mati rasa adalah bagian paling menyedihkan setelah patah hati. Ya gimana tidak menyedihkan, membuka hati untuk orang baru saja jadi susah begini. Meski dulu saya  pernah mencoba membuka hati saya untuk perempuan yang bersedia mendampingi saya, tapi kemudian hati saya menolak untuk dilanjut. Bukan sekali saja, saya juga pernah mencoba membuka hati saya ke beberapa perempuan guna mengusir mati rasa ini, kami sudah saling balas chat, tapi anehnya saat saling balas chat tersebut, saya tidak punya reaksi semacam berbunga-bunga bak ketika saya dulu jatuh hati kepada mantan saya.

Baca Juga:

3 Ruas Jalan Jogja yang Sebaiknya Dihindari Warga yang Dilanda Patah Hati

Jangan Jatuh Cinta dengan Orang Kabupaten Semarang, Kamu Nggak Akan Kuat!

Pada intinya, mati rasa akan membikin kita kehilangan selera untuk mencintai siapa-siapa. Karena terlalu seringnya dikecewakan oleh seseorang yang pernah kita perjuangkan, kemudian seolah kehilangan hati untuk jatuh cinta kembali. Kita akan merasakan bahwa hati kita sudah tidak bisa lagi berdebar jika dekat dengan orang-orang yang mencintai kita.

Perasaan seperti mati rasa ini ada pada titik kelemahan kita di mana kita pernah memperjuangkan tapi tetap kehilangan, di mana kita pernah memperjuangkan seseorang sampai sebegitu hebatnya tapi orang itu tidak mau untuk diperjuangkan.

Saat merasa kehilangan rasa untuk jatuh cinta kembali, sebenarnya saat ini kita merasa butuh waktu untuk sendiri. Kita merasa saat ini kita sedang menyerah, menyerah yang benar-benar pasrah hingga tidak menginginkan apa-apa kecuali ingin mencintai dan menghargai diri kita sendiri.

BACA JUGA Mesut Ozil, Mohon Maaf, Sudah Waktunya Kamu Pergi dan artikel menarik lainnya dari Muhammad Ridwansyah.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 2 September 2020 oleh

Tags: Jatuh Cintamati rasaPatah Hati
Muhammad Ridwansyah

Muhammad Ridwansyah

Founder penulis Garut. Penulis bisa disapa lewat akun Twitter dan Instagram @aaridwan16.

ArtikelTerkait

flanella

Mendengarkan Flanella Adalah Cara Terbaik untuk Merayakan Patah Hati

13 Oktober 2021
ha milik tanah klitih tingkat kemiskinan jogja klitih warga jogja lagu tentang jogja sesuatu di jogja yogyakarta kla project nostalgia perusak jogja terminal mojok

Jogja, Sebaik-baiknya Solusi untuk Mengobati Patah Hatimu

27 Januari 2021
putus pacaran Pemilik Patah Hati yang Sebenarnya Adalah yang Mengambil Keputusan dan Pergi

Pemilik Patah Hati yang Sebenarnya Adalah yang Mengambil Keputusan dan Pergi

15 Februari 2020
logika ora mashok cah cinta mojok

Perkara-perkara yang Tak Masuk Logika Cah Cinta

18 Februari 2021
flanella

Musik Hardcore dan Memori Pedih di Perlintasan Kereta Api. Kencan Amburadul #14

14 Februari 2021
mencintai

Salahkah Mencintai Orang yang Tidak Mencintai Kita?

13 Mei 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.