Urusan Backing Vocal Dewa 19, Lilo KLa Project Juaranya

Urusan Backing Vocal Dewa 19, Lilo KLa Project Juaranya

Urusan Backing Vocal Dewa 19, Lilo KLa Project Juaranya (Unsplash.com)

Dewa 19 memang cukup sering bekerja sama dengan musisi lain dalam lagu-lagunya, tak terkecuali pada departemen backing vocal. Penyanyi kondang macam Maia Estianty (yang juga kekasih Dhani waktu itu), Lilo (KLa Project), Oppie Andaresta, Once Mekel—yang nantinya malah menggantikan Ari Lasso—hingga Reza Artamevia pernah didaulat mengisi menjadi backing vokal Dewa 19.

Romulo Radjadin atau yang lebih kita kenal dengan Lilo KLa Project merupakan satu dari sekian musisi pendukung dalam lagu Dewa 19 yang layak diacungi jempol. Lilo, yang kala itu sudah terkenal lebih dulu bersama KLa Project, mau menjadi backing vocal untuk band anak-anak muda yang sedang naik daun.

Musisi satu ini memang memiliki ciri khas tersendiri. Walau dikenal sebagai penanggung jawab departemen gitar KLa Project, nyatanya Lilo juga memiliki vokal yang tinggi dan melengking. Lengkingan vokalnya bisa kita dengar pada lirik musisi jalanan mulai beraksi di lagu “Yogyakarta” milik KLa Project yang fenomenal itu.

Nah, suara Lilo yang tinggi dan melengking itu membuatnya dilirik Ahmad Dhani untuk mengisi formasi backing vokal dalam album Terbaik Terbaik, tepatnya di lagu “Cukup Siti Nurbaya”. Bahkan, nama Lilo juga masuk dalam credit album Dewa 19 ini. Tentu saja hal ini menujukkan sakralnya peran Lilo.

“Cukup Siti Nurbaya” rasanya tak cukup hanya dengan vokal Ari Lasso yang khas, tetapi perlu ada warna lain untuk memberikan toping menarik. Lengkingan woo…oooo dan backing vocal bukan itu mama, bukan itu papa menjadi elemen yang sangat penting dalam lagu ini. Lilo berhasil memberi warna segar yang membuat “Cukup Siti Nurbaya” menjadi salah satu hits Dewa 19 dan masih didengar sampai sekarang. Malah Dewa 19 beberapa kali menjadikan Lilo vokalis utama untuk lagu ini. Jan top tenan.

Tak berhenti di album Terbaik Terbaik. Dhani kembali mengajak Lilo bekerja sama lagi di album Pandawa Lima. Di album keempat Dewa 19 sekaligus album terakhir Ari Lasso memegang departemen vokal itu, Lilo diamanahi untuk menjadi backing vocal lagu “Kirana”. Lagu yang kata Iqbal AR dalam artikelnya disebut sebagai lagu yang repetitif, datar, dan tanpa klimaks.

Saya pribadi sebenarnya kurang setuju dengan pendapat Mas Iqbal mengenai lagu “Kirana” ini. Menurut saya, “Kirana” nggak datar-datar amat.

Semakin jauh (semakin jauh)Ku melangkah (ku melangkah)Semakin perih jejak langkahkuHariku pun semakin sombongMeski hidup terus berjalanTerus berjalan

Nah, di bait ini Lilo KLa Project memberikan sentuhan magis yang membuat “Kirana” memiliki dinamika. Lengkingan vokal Lilo terdengar di setiap ekor lirik bait ini. Mulai naik dari semakin jauh, sampai turun di terus berjalan. Ada sedikit klimaks yang menambah variasi di lagu ini.

Di samping kekuatan magis bass line Erwin Prasetya, lengkingan Lilo berhasil melengkapi vokal khas Ari Lasso. Ini menegaskan bahwa lagu ciptaan Erwin ini memang enak dan nggak membosankan banget. Toh, hingga kini “Kirana” masih menjadi lagu yang sering dibawakan Dewa 19, walau sedikit membuat Ari Lasso bergidik.

Ada fakta menarik dalam proses rekaman backing vocal lagu “Kirana”. Dalam sebuah wawancara bersama Ahmad Dhani, Lilo menceritakan bahwa dia diminta mengisi backing vocal “Kirana” ketika lagu ini sudah di-mixing. Namun, Dhani tetap meminta Lilo untuk menambah vokalnya di 8 bar lagu ini.

Bayangkan, lagu yang sudah di-mixing Dhani di Jerman masih harus diisi vokal Lilo. Sungguh vital kehadiran Lilo di departemen backing vocal Dewa 19. Suaranya menghiasi dua hits Dewa 19 di dua album berbeda. Mantap!

Gimana dengan Once? Memang sih setelah menjadi backing vocal untuk lagu “Elang”, Once berhasil menggeser posisi Ari Lasso. Tapi sebagai backing vocal, Once masih perlu sungkem kepada Lilo. Tak ada musisi pendukung Dewa 19, khususnya di departemen backing vocal, yang bisa menandingi keberhasilan Lilo.

Penulis: Ahmad Radhitya Alam
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Lagu Dewa 19 yang Sebenarnya Nggak Enak-enak Amat untuk Didengarkan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version