Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Untuk Para Pengendara Mobil: Kalau Parkir Paralel di Mal Nggak Perlu Pakai Rem Tangan, Please!

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
2 Desember 2019
A A
Bisnis Lahan Parkir Tidak Pernah Sederhana, Bahkan Penuh Darah dan Mafia terminal mojok.co

Bisnis Lahan Parkir Tidak Pernah Sederhana, Bahkan Penuh Darah dan Mafia terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Parkir paralel di mal nggak usah pakai rem tangan, dong!

Bagi karyawan swasta seperti saya, akhir bulan adalah waktu yang tepat untuk belanja bulanan. Belanja bulanan ini bukan untuk menghabiskan rezeki atau menghambur-hamburkan uang. Akan tetapi, utamanya agar kebutuhan selama satu bulan ke depan aman dan terpenuhi. Selain itu, supaya alokasi dana tidak diganggu dengan keinginan lain. Misalnya, nongkrong di kafe selama satu hari penuh, memanfaatkan Wi-Fi gratisan, padahal yang dipesan hanya satu gelas es kopi.

Biasanya saya lebih memilih bepergian menggunakan motor agar lebih efisien waktu dan bisa menghindari kemacetan di akhir pekan. Sebagaimana diketahui, kondisi jalanan pada akhir pekan selalu menjadi momok bagi para pengendara—baik motor maupun mobil. Itu kenapa, mengatur jadwal keberangkatan dan pemilihan rute menjadi hal yang paling utama agar tidak terjebak macet dan masih mendapatkan slot parkir.

Namun, akhir pekan ini sedikit berbeda karena saya tidak menggunakan motor saat berbelanja ke suatu pusat perbelanjaan, melainkan dengan mobil. Bukan untuk gaya-gayaan, lebih kepada karena khawatir hujan deras mengingat cuaca akhir-akhir ini sedang tidak menentu. Ditambah daftar belanjaan yang dibeli sedang tidak sedikit, jadi khawatir akan kerepotan jika menggunakan motor.

Saya sengaja berangkat dari pagi sekira pukul 9.30 agar tidak kebingungan mencari slot parkir yang kosong di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Bogor. Sebab, sudah mahfum jika parkiran di mal lekas penuh sebelum pukul 12.00 pada akhir pekan. Akhirnya saya tiba pada pukul 10.30-an dan langsung mendapatkan tempat parkir yang masih kosong dan nyaman. Selain memang saat itu slot di lahan parkir masih banyak yang belum terisi karena terbilang masih pagi.

Karena pergi dengan istri dan anak, saya memutuskan untuk sekalian mengajak mereka ke tempat hiburan keluarga berbasis permainan arkade, agar bisa sekaligus bermain bersama. Alhasil, kami pulang pada pukul 15.30, berarti kami sudah 6 jam berada di mal. Saat kami pulang, rasanya sudah tidak kaget melihat banyak mobil memenuhi area parkiran. Bahkan ada yang sampai parkir secara paralel—berada di depan mobil yang parkir sesuai slot. Hal itu sah-sah saja karena dilakukan untuk memaksimalkan area parkir yang tersedia.

Kemudian masalah utama muncul ketika ada pengendara yang menggunakan rem tangan saat memarkir mobilnya secara paralel persis di depan mobil saya sehingga kesulitan untuk keluar dari parkiran. Memang, biasanya di saat seperti itu bagian terkait di mal selalu memberikan informasi kepada pemilik mobil (dengan cara menginfokan nomor polisi) untuk segera memperbaiki posisi parkir.

Namun, tidak semua pemilik kendaraan peka terhadap hal tersebut. Ada yang tak acuh mendengarkan info tersebut, ada juga yang memang tidak mendengar infonya sama sekali—entah karena sedang nonton, makan, atau melakukan hal lain. Penyebab utamanya, sih, karena lupa dan sudah terbiasa menggunakan rem tangan saat parkir mobil. Itulah kenapa, bagi pengendara yang memarkirkan kendaraannya secara paralel atau sampai menghalangi kendaraan lain baiknya tidak perlu sampai direm tangan dan selalu mengecek segala sesuatunya sebelum keluar dari kendaraan.

Baca Juga:

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

4 Kelebihan Bayar Parkir Menggunakan e-Money yang Jarang Dibicarakan Orang

Lagipula, petugas yang berjaga di area parkir selalu siap sedia untuk menjaga dan menggeser—mendorong—mobil yang diparkir secara paralel, kemudian dikembalikan ke lokasi semula, kok. Jadi, nggak perlu lah pakai rem tangan. Kalaupun lupa, baiknya tidak menjadi kebiasaan karena akan merepotkan beberapa pihak. Petugas parkir akan kesulitan menggeser mobil, dan pengendara lain jadi tidak bisa segera keluar parkiran.

Bukan hanya sekali-dua kali saya berada pada situasi yang sama. Dan saat bertemu dengan pemilik kendaraan, alasannya selalu sama, lupa. Beruntung, saya selalu diselamatkan oleh kendaraan lain di samping kanan atau kiri yang keluar persis lebih dulu dari saya, sehingga ada celah untuk keluar dari area parkir meski harus berusaha lebih keras karena jarak terlampau dekat antara mobil satu dengan lainnya. Tentunya tetap dibantu oleh petugas parkir yang memberi arahan.

Pada akhirnya, saya bisa keluar dari area parkir dengan aman meski menyisakan mangkel dan misuh selama perjalanan pulang ke rumah. Dan mohon bagi para pengendara mobil, agar selalu memerhatikan dan mengecek terlebih dahulu rem tangan ketika parkir paralel. Jika tidak, bisa-bisa malah orang lain yang dirugikan karena mobil tidak bisa keluar dari parkiran.

BACA JUGA Kartu Parkir Berlangganan yang Nggak Berguna dan Mengenal Jenis Juru Parkir atau tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2021 oleh

Tags: Parkirparkir mobilrem tangan
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Bandung (Katanya) Kota Wisata, tapi Wisatawan Mau Parkir Saja Susah

Bandung (Katanya) Kota Wisata, tapi Wisatawan Mau Parkir Saja Susah

6 Juni 2025
Parkir Rumahan Stasiun Lempuyangan: Murah, tapi Kualitasnya Harus Ditingkatkan Motor

Parkir Rumahan Stasiun Lempuyangan Memang Murah, tapi Punya Beberapa Kekurangan

6 Maret 2025
Kuliah di Universitas Negeri Malang (UM) Menyadarkan Saya, Ternyata Nggak Semua Orang Cocok Belajar di Sini Mojok.co UM malang

Saya Rasa Perlu Ada Mata Kuliah Manajemen Parkir di UM Malang, sebab Mahasiswa UM Masih Cupu Perkara Parkir!

22 Desember 2024
Saya Justru Menyesal Tidak Jadi Kuliah di Jogja pariwisata jogja caleg jogja

Surat Terbuka Mahasiswa Jogja kepada Tukang Parkir: Nggak Semua Tempat Harus Ada Tukang Parkirnya, Bos!

4 Agustus 2023
Mempertanyakan Kepedulian Pemilik Mobil yang Hobi Cuci Mobil di Pinggir Jalan MOJOK.CO

Mempertanyakan Kepedulian Pemilik Mobil yang Hobi Cuci Mobil di Pinggir Jalan

28 Oktober 2019
jangan parkir

Jangan Parkir Di Depan Pintu, Wahai Manusia yang Budiman!

4 Mei 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

Dosen Perlu Belajar dari Aktivis Kampus, Masa Sudah Jadi Dosen Public Speaking-nya Masih Jelek?

29 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.