Tutorial Menolak Ajakan Bukber Menyebalkan yang Patut Dicoba

Ritual Buka Bersama PNS yang Gitu-gitu Aja Terminal Mojok bukber

Ritual Buka Bersama PNS yang Gitu-gitu Aja (Shutterstock.com)

Ramadan selalu disambut dengan suka cita. Iklan-iklan di televisi, ornamen di tempat perbelanjaan, nada bicara kawan yang tiba-tiba merendah, serta ajakan untuk berlomba-lomba menebar kebaikan adalah cara menyambut Ramadan dengan begitu indah. Dan memang seharusnya selalu seperti itu.

Selain itu, Ramadan juga punya khasnya tersendiri. Seperti munculnya kegiatan-kegiatan yang hampir mustahil terpikir di luar bulan Ramadan, misalnya, ngajak batal, bukan, maksudnya, ajakan buber sekaligus reuni.

Begitu Ramadan tiba, ada (mengaku) teman Anda yang langsung akrab mengontak Anda. Tujuannya jelas, pasti ada undangan buka bersama atau bukber, umumnya kalo bukan teman ya reuni sekolah atau kuliah. Kenapa pas bulan puasa? Jelas, jam kerja lebih pendek dan ada waktu lebih banyak kosongnya, jadi daripada sia-sia mending diadakan reuni, begitu logikanya.

Tapi ada yang disayangkan, bukannya untuk menyambung silaturahmi atau memperoleh kebaikan, rata-rata bukber reuni adalah kedok. Sebenarnya, bukber reuni adalah ajang flexing, misal norak pamer outfit mahal, bangga hartanya di mana-mana, atau usia muda yang malah sudah berkeluarga.

Bagi yang belum tercapai impiannya, ini jadi semacam simulasi siksa kubur karena dibanding-bandingkan atau di-bully. Pertanyaan kapan nikah, gajimu berapa, atau hinaan karena masih menganggur jadi pertanyaan yang memuakkan. Nggak sedikit yang akhirnya kapok untuk ikut bukber yang ternyata kedok dan berniat untuk berbohong.

Tapi tenang, bohong nggak selamanya dosa, kalo menyangkut kesehatan mental, itu adalah kebohongan demi kebaikan. Nah, bagaimana cara menolak undangan bukber reuni sekolah atau kuliah karena Anda nggak enak, baik jujur maupun “terpaksa” dusta?

#1 “Maaf, aku nggak bisa ikut”

Trik ini merupakan opsi yang relatif lebih jujur karena memang nggak bisa ikut bukber atau nggak mau karena ada alasan tertentu. Misal, ada agenda lain, trauma bukber di waktu sebelumnya karena terus di-bully atau di-roasting, atau capek dengan hubungan sosial karena risih gara-gara ada yang flexing.

Tapi, kalau ditanyain alasannya, harus jawab apa? Lihat dulu kondisinya, kalo berdasarkan pengalaman saya, sering banget nggak perlu alasan. Karena saya waktu kuliah nggak terkenal-terkenal amat, chat saya cuma dibaca, baik penting atau nggak penting, jadi nggak pernah ada yang membalasnya.

Ini cocok buat Anda yang nggak terlalu menonjol di mata para lulusan yang seangkatan dengan Anda atau sudah nggak satu frekuensi lagi. Kan nggak logis, dikenal saja nggak, masa tiba-tiba mau datang ke bukber reuni, malah jadi patung gara-gara dianggap nggak asyik sama mereka.

#2 “Pikir-pikir dulu lah”

Nggak kayak “maaf ya, aku nggak bisa ikut”, kata-kata “pikir-pikir dulu lah” punya sifat kepastian yang menggantung. Respons ini bisa dipakai kalo undangan reuninya masih agak lama, sehingga Anda bisa punya banyak waktu untuk berpikir.

Namun, risikonya adalah Anda terus-menerus didesak untuk ikut bukber karena belum memberikan jawaban yang pasti, sementara Anda malas untuk ikut, tapi merasa nggak enak.

Mungkin ini cara yang relatif nekat, yaitu minta maaf karena nggak jadi ikut, kapan jawabnya? Lebih “baik” saat hari-H, mungkin ada rasa kecewa, tetapi ya biarlah. Kan kalian nggak ikut.

#3 “Wah, ada acara keluarga juga”

Beralasan ada acara keluarga saat ada agenda bukber reuni yang sebenarnya kedok ini bisa dikatakan antara bohong atau nggak. Tapi, sebenarnya nggak bisa disebut bohong juga, kenapa? Bukber dengan keluarga sudah termasuk bagian dari acara keluarga.

Memang, keluarga seharusnya jadi prioritas utama daripada teman, nggak salah kok nggak ikut undangan teman demi keluarga. Apalagi kalo benar-benar ada acara keluarga seperti pengajian sebelum waktu berbuka, ini lebih utama daripada ikut bukber reuni haha-hihi sampai lupa salat Magrib.

#4 Jadi silent reader (sider)

Ini yang ekstrem banget, yaitu menjadi silent reader atau sider begitu mulai ada pembahasan tentang bukber di grup reuni Anda. Usahakan untuk tidak membuka chat dari grup tersebut, cukup baca notifikasinya dari kolom tab notifikasi yang muncul di layar HP.

Trik ini punya keberhasilan yang relatif lebih besar dibanding cara lainnya karena Anda disebut baca chat grup saja nggak apalagi datang undangan reuni. Ini dari pengalaman pribadi ketika ada ajakan “teman”kuliah, saya jadi sider, sampai acara bukber selesai pun saya nggak dicari.

Semua trik ini bukan berarti memutus tali silaturahmi, tapi ini demi kebaikan diri daripada harus menyiksa diri. Jangan maksa jika memang nggak pengin.

Tapi ingat, jangan pake trik ini jika kalian sebenarnya mau ikut, tapi tiba-tiba memilih ngilang. Sekali lagi, pakai cara ini jika kamu niatnya emang nggak ikut, bukan ikut tapi malah ngilang nggak ada kabar. Kasian yang bikin acara, kalau kamu ada di posisi mereka nggak mau digituin kan?

Penulis: Mohammad Faiz Attoriq
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Selalu Ada Pihak yang Nelangsa di Acara Buka Bersama

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version