Tukang Parkir ATM, Jenis Tukang Parkir Paling Menyebalkan Seantero Alam Semesta

Saya Lebih Ikhlas Kasih Dua Ribu untuk Pak Ogah daripada Tukang Parkir atm

Saya Lebih Ikhlas Kasih Dua Ribu untuk Pak Ogah daripada Tukang Parkir (Unsplash.com)

Tukang parkir ATM adalah jenis kang parkir paling menyebalkan sejagat raya dan seisinya

Kita bisa ikhlas pada banyak hal, tapi agak susah ikhlas kepada tukang parkir. Saya mengamini hal tersebut, sebab orang sekelas Habib Ja’far saja pernah bilang kalau blio susah ikhlas terhadap tukang parkir.

Bayar “jasa” tukang parkir memang kecil. Hanya perlu keluar dua ribu atau lebih, tergantung jenis kendaraan dan momennya. Uang yang kecil, memang. Tapi tetap saja, itu menyebalkan. Sebab, tak jarang kita mendapati tukang parkir yang mau duitnya saja, tapi tidak melakukan pekerjaannya secara proper. Boro-boro natain kendaraan.

Tapi ada satu jenis tukang parkir yang jauh lebih menyebalkan ketimbang yang lain, yaitu tukang parkir di ATM. Sumpah, sulit betul ikhlas sama orang satu ini.

Bayangkan, orang ke ATM itu nggak ada lho lima menit (kalau nggak antre). Pun kadang kurang dari itu. Ayolah, kalian ambil duit berapa lama sih? Oh, sekalian transfer di ATM? Belum tahu teknologi bernama mobile banking ya? Sulit.

Makanya, kok rasanya sedih buanget ketika keluar dari bilik mesin, kita ditodong parkir. Anjir, kayak nggak ada urgensinya gitu.

Saya tahu motor bisa dimaling dengan cepat. Tapi kok rasanya kemungkinannya kecil ya. Terlebih seringnya tukang parkir ATM itu nggak bener-bener jagain motornya. Kebanyakan kang parkir mah emangnya jaga motor bener-bener?

Baca halaman selanjutnya

Minta duit satset, kontribusi seret

Tukang parkir ATM yang tidak berkontribusi

Sebagai pengguna ATM, kita merasa sangat dirugikan karena mereka tidak ada kontribusinya sama sekali. Tiba-tiba saja menuntut untuk dibayar atas jasanya yang tak pernah diminta itu. Bahkan tak jarang ada oknum tukang parkir yang marah apabila kita tidak membayar karena tidak memiliki uang receh.

Lha siapa juga yang minta ente jaga parkir di situ?

Tadi malam, saya ingin menarik uang. Sedikit cerita ATM yang biasa saya gunakan ini dulunya tidak ada kang parkir, tetapi baru-baru ini tukang parkir tiba-tiba saja muncul dan menjaga di area sekitar tempat mesin ATM.

Saya perhatikan banyak sekali orang yang menghindar agar tidak membayar parkir. Mulai dari membawa teman untuk menjaga motor dan menunggunya jauh dari tempat parkir.

Tak mau kalah, saya punya cara yang lain agar terhindar dari bayar parkir. Saya membeli makan di dekat tempat ATM, dan kemudian saya tinggal sebentar. Sembari menunggu makanan saya disiapkan, saya pergi jalan kaki ke ATM yang jaraknya tidak jauh itu.

See? Easy. Puas betul saya ngakalin tukang parkir.

Penginnya sih ditertibkan, tapi…

Sebetulnya, saya ingin betul tukang parkir liar ini ditertibkan, ada aturannya juga kan. Masalahnya, fenomena ini ya sudah ada dari dulu. pasti ada beberapa hal yang bikin mereka nggak kunjung ditertibkan, dan ini urusan pihak berwenang.

Buat saya sih, ya, bayar parkir tuh nggak apa-apa, tapi ya legal. Nggak masuk kantong sendiri, dan nggak berkontribusi. Minimal tuh ditatain, dibantuin keluar gitu lho. Dan ya nggak matok jasa parkir di ATM juga. Wong nggak ada yang minta situ buka jasa parkir di dekat mesinnya lho.

Jangan marah juga kalau ada yang nggak bisa bayar karena nggak punya receh. Ingat, orang ke ATM itu KARENA NGGAK PUNYA UANG. Aneh banget situ nyolot dan marah nggak dibayar karena nggak punya receh. Kan mereka nggak ada uang, Bos, gimana sih?

Penulis: Budi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Saya Jadi Rajin Jalan Kaki Gara-gara Nggak Mau Lagi Bayar Parkir ke Tukang Parkir yang Sebenarnya Nggak Berjasa Amat

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version