Toilet Masjid kok Pake Urinoir, Maksud?

Toilet Masjid kok Pake Urinoir, Maksud?

Toilet Masjid kok Pake Urinoir, Maksud? (Pixabay.com)

Bagi yang sudah pernah berkunjung ke mal atau bioskop, tentu tidak asing lagi dengan yang namanya urinoir, yaitu perangkat sanitasi khusus laki-laki yang digunakan untuk buang air kecil. Urinoir bisa juga disebut sebagai kloset berdiri lantaran dalam praktiknya kita memang diharuskan untuk berdiri saat buang air kecil di fasilitas ini. Urinoir biasanya terdapat di toilet tempat-tempat umum seperti mal, restoran, kafe, bioskop, dll.

Dulu saya juga mengira kalau urinoir hanya ada di tempat-tempat umum seperti di atas, tapi ternyata tidak. Urinoir ternyata juga bisa kita temukan di toilet masjid. Ya, tempat sakral seperti masjid ternyata ada juga yang toiletnya terdapat fasilitas urinoir. Seperti yang saya jumpai beberapa hari yang lalu saat singgah di suatu masjid untuk buang hajat. Saya terkejut bukan main saat baru masuk ke dalam toilet, saya melihat beberapa deret urinoir yang terpasang tanpa ada penyekat sama sekali. Empat deret urinoir itu warnanya sudah mulai menguning dan mengeluarkan bau yang cukup menyengat.

Sebagai seorang muslim yang berusaha untuk tetap taat, tentu saja saya hanya bisa geleng-geleng kepala saat melihat keberadaan fasilitas urinoir di dalam toilet masjid tersebut. Baru kali ini saya menemukan konsep toilet masjid sejanggal ini. Sependek pengalaman saya mengunjungi toilet masjid, kloset yang digunakan yang biasa saya lihat adalah kloset jongkok, bukan kloset berdiri. Dan, memang sudah selayaknya toilet masjid tidak menggunakan fasilitas urinoir.

Aturan buang hajat dalam Islam

Di dalam fiqih Islam, aturan buang air kecil bagi seorang muslim adalah dengan cara jongkok/duduk, bukan dengan berdiri. Sitti Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah menjelaskan perihal larangan buang air kecil sambil berdiri ini.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ مَنْ حَدَّثَكُمْ أَنَّ رَسُوْلَ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَالَ قَائِمًا فَلَا تُصَدِّقُوْهُ مَا كَانَ يَبُوْلُ إِلَّا جَالِسًا

Artinya: “Diriwayatkan dari ‘Aisyah radliyallahu ‘anha beliau berkata, ‘Barangsiapa yang berkata bahwa Rasulullah kencing dengan berdiri, maka jangan kalian benarkan. Rasulullah tidak pernah kencing kecuali dengan duduk’.” (HR. An-Nasa’i).

Rasulullah SAW melarang kencing berdiri

Hadis lainnya tentang larangan kencing berdiri adalah:

نَهَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ يَبُولَ الرَّجُلُ قَائِمًا

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kencing dengan berdiri,” (HR Baihaqi).

Jika Rasulullah Saw melarang dan tidak pernah buang air kecil sambil berdiri, itu berarti beliau juga tidak membenarkan buang air kecil dengan menggunakan urinoir. Oleh karena itulah aneh sekali rasanya jika toilet masjid menggunakan fasilitas urinoir. Lagian siapa sih yang mengkonsep toilet masjid seperti ini? Masjid yang merupakan rumah Tuhan, tempat bagi seorang muslim untuk merenungi diri agar lebih taat lagi dalam menjalankan perintah dan larangan-Nya, tapi toiletnya malah dikonsep menyalahi “SOP” Tuhan dan Rasul-Nya. Maksuuuuud?!

Urinoir rentan najis

Lagi pula, buang air kecil di urinoir juga memungkinkan kita terkontaminasi dengan najis. Kemungkinan besar celana kita bisa terkena cipratan air kencing kita sendiri karena posisi kita yang sambil berdiri saat buang air kecil, sehingga salat kita tetap terhitung tidak sah lantaran pakaian yang kita kenakan tidak suci dari najis.

Jadi, untuk masjid manapun yang toiletnya masih terdapat urinoir, saran saya tentu akan lebih afdal jika direnovasi ulang toiletnya dengan menggunakan kloset jongkok/duduk. Toilet masjid tidak perlu dikonsep ala-ala modern, jamaah tidak butuh dengan hal yang seperti itu. Yang lebih penting adalah toiletnya bersih dan nyaman meski dengan konsep yang sederhana.

Penulis: Riad
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kenapa sih Toilet Masjid Selalu Dikunci?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version