Baju thrifting atau baju bekas sering dianggap sebagai alternatif. Bahkan ada yang menganggapnya lebih ramah lingkungan ketimbang membeli baju baru. Saya tidak tahu alasannya, tapi yang pasti, saat ini tidak lagi banyak orang nyaman belanja baju di toko baju bekas.
Alasannya adalah banyak pedagang baju thrifting menyalahi kodrat baju bekas. Hal ini membuat saya semakin malas beli baju bekas. Berikut 4 alasan yang saya kumpulkan.
Daftar Isi
#1 Harga baju thrifting makin mahal, hampir seperti baru
Salah satu alasan utama mengapa saya malas membeli baju thrifting adalah karena harganya. Saat ini, harga baju bekas kok malah hampir sama kayak baju baru.
Ide dasar dari thrifting adalah mendapatkan barang dengan harga yang lebih murah. Namun, realitanya tidak demikian. Banyak toko thrifting yang menaikkan harga barang semena-mena. Alasannya karena merek ternama atau “kondisinya masih bagus”. Ya tapi kan itu tetap bekas. Nggak masuk akal.
Harga tinggi mengurangi daya tarik thrifting sebagai alternatif yang lebih ekonomis. Ketika saya bisa mendapatkan pakaian baru dengan harga yang sama atau sedikit lebih mahal, saya cenderung memilih membeli yang baru.
Ini karena pakaian baru menawarkan lebih banyak keuntungan. Misalnya seperti kualitas yang lebih terjamin, desain terkini, dan lebih nyaman dipakai.
#2 Banyak produk KW, tapi diklaim ori
Alasan kedua adalah maraknya produk palsu atau KW yang diklaim sebagai barang asli. Masalahnya, banyak orang “awam merek”, sulit membedakan mana yang asli dan palsu.
Makanya, penjual sering mengklaim bahwa barang yang mereka jual adalah asli, padahal kenyataannya tidak demikian. Produk KW sudah pasti dibuat dengan kualitas yang jauh lebih rendah dibandingkan barang asli, sehingga daya tahan dan kenyamanannya juga jauh berkurang.
Keberadaan produk palsu ini menimbulkan ketidakpercayaan terhadap toko baju thrifting. Saya merasa was-was ketika hendak membeli barang karena tidak yakin dengan keaslian produk yang ditawarkan. Daripada mengambil risiko, saya lebih memilih untuk membeli barang baru dari toko resmi.
#3 Kesulitan mencari ukuran dan model yang sesuai
Selain masalah harga dan keaslian, kesulitan dalam mencari ukuran dan model yang sesuai juga menjadi alasan saya malas membeli baju thrifting. Toko thrifting biasanya menjual barang dalam jumlah terbatas dan ukuran yang bervariasi. Ini membuat proses mencari pakaian yang cocok menjadi lebih sulit dan memakan waktu.
Saya sering harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk menemukan satu pakaian yang sesuai dengan ukuran dan selera saya. Bahkan setelah menemukan yang sesuai, tidak jarang saya merasa tidak puas karena kualitas atau kondisi pakaian tersebut tidak sebaik yang saya harapkan.
Proses pencarian yang melelahkan ini membuat pengalaman thrifting menjadi tidak menyenangkan. Malah jadi kurang efisien dibandingkan dengan berbelanja di toko yang menyediakan berbagai pilihan ukuran dan model.
#4 Kondisi baju thrifting yang kurang memuaskan
Alasan terakhir yang membuat saya malas membeli baju thrifting adalah kondisi pakaian yang kurang memuaskan. Meskipun beberapa toko thrifting mencoba untuk hanya menjual barang dalam kondisi baik, kenyataannya banyak pakaian yang sudah aus, pudar, atau ada sobekan.
Memakai pakaian dalam kondisi kurang baik tidak hanya mengurangi kepercayaan diri tetapi juga memberikan kesan yang kurang profesional dalam situasi tertentu. Makanya, saya jadi sering ragu untuk membeli.
Meskipun baju thrifting menawarkan beberapa keuntungan seperti ramah lingkungan dan potensi mendapatkan barang unik, ada beberapa alasan kuat yang membuat saya malas membeli baju thrifting. Harga yang mahal, keberadaan produk palsu, kesulitan menemukan ukuran dan model yang sesuai, serta kondisi pakaian yang kurang memuaskan adalah beberapa faktor yang membuat saya lebih memilih untuk membeli pakaian baru.
Penulis: Muhammad Ijlal Sasakki Junaidi
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA 3 Tips Thrifting Pakaian supaya Nggak Kena Tipu
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.