Tips Memilih Collagen Drink biar Kulit Makin Cerah dan Uangmu Nggak Terbuang Sia-sia

Tips Memilih Collagen Drink biar Kulit Makin Cerah dan Uangmu Nggak Terbuang Sia-sia

Tips Memilih Collagen Drink biar Kulit Makin Cerah dan Uangmu Nggak Terbuang Sia-sia (Unsplash.com)

Jenis skincare yang paling viral dan most wanted beberapa waktu belakangan ini mengalami perubahan lagi. Kalau di tahun 2020, serum niacinamide lagi di puncak popularitasnya, tahun ini mungkin saya bisa sebut collagen drink sebagai salah satu jenis skincare yang lagi happening. Collagen drink dengan berbagai bentuk dan cara konsumsi, mulai dari kemasan sachet dalam kotak, botol kaca, tablet effervescent, hingga pouch ready to drink menjamur di marketplace dan media sosial.

Collagen drink atau minuman mengandung kolagen yang sebagian besar klaimnya bermanfaat untuk merawat kulit. Saya pikir collagen drink pantas masuk ke dalam kategori skincare karena kegunaannya. Walaupun begitu, apa benar minuman kolagen ini berpengaruh ke kesehatan dan kecantikan kulit?

Dulu dr. Richard Lee pernah membahas bahwa collagen drink sebenarnya nggak ubahnya minuman multivitamin aja. Akan tetapi, video yang diunggah beliau di YouTube tahun 2020 itu rupanya nggak menghentikan masyarakat untuk tetap mengonsumsi collagen drink. Justru belakangan ini makin banyak merek collagen drink beredar di pasaran.

Walaupun sudah diwanti-wanti dr. Richard Lee yang notabene termasuk praktisi kesehatan yang populer di Indonesia, minat masyarakat terhadap collagen drink tetap tinggi. Saya menduga salah satu alasannya karena obsesi orang Indonesia yang kepingin putih. Mungkin ada juga orang-orang yang meyakini bahwa mereka memang butuh kolagen. Memang sih, produksi kolagen dalam tubuh terus berkurang mulai usia 25 tahun, sehingga mereka mengantisipasi kekurangan kolagen dengan minum minuman yang mengandung kolagen.

Meskipun begitu, memilih minuman yang mengandung kolagen nggak boleh asal. Ini antisipasi agar kamu nggak bingung di tengah kemruyuknya pilihan merek collagen drink dan menghindari kemungkinan kena tipu. Sini, saya bisikin tips memilih minuman yang mengandung kolagen biar uangmu nggak sia-sia.

#1 Pastikan kolagen adalah komposisi utama

Biasanya collagen drink berbentuk serbuk menggunakan tripeptide collagen yang berasal dari kolagen ikan. Biar kelihatan keren, mereka bakal menuliskan marine collagen atau salmon collagen alih-alih kolagen ikan.

Kolagen memang bisa ditemukan dari berbagai sumber, termasuk kulit dan tulang hewan. Selama kamu nggak alergi ikan, kamu boleh mengonsumsi collagen drink. Tapi, pastikan dulu bahwa kolagen memang komposisi utama minuman kolagen yang mau kamu minum. Soalnya saya pernah menemukan suatu merek collagen drink yang lebih cocok disebut sugary drink.

Komposisi utama produk mereka bukan collagen, melainkan dextrose atau senyawa gula yang digunakan untuk mengatasi kondisi kadar gula darah terlalu rendah. Kamu yang punya riwayat diabetes harus ekstra teliti sebelum membeli.

#2 Pastikan collagen drink nggak mengandung pemanis buatan sintetis

Minum kolagen tapi tubuh kemasukan banyak gula, ya sama aja, Tsay. Masalah kulit kamu, seperti jerawat, kusam, dan bruntusan nggak akan tuntas kalau tubuh masih dicekokin gula dalam jumlah terlampau banyak. Soalnya gula punya andil besar dalam kesehatan dan kecantikan kulit.

Oleh karena itu, teliti kembali berapa banyak gula yang terkandung dalam setiap porsi penyajian collagen drink yang kamu konsumsi. Hindari minuman kolagen yang mengandung gula tinggi. Atau amannya kamu bisa memilih minuman kolagen yang rasa manisnya bersumber dari stevia. Stevia ini bikin manis tapi kalorinya lebih rendah ketimbang gula biasa dan tergolong aman dijadikan pengganti gula untuk penderita diabetes.

#3 Kalau punya asam lambung, pilih collagen drink yang rendah kandungan vitamin C

Sebagian besar collagen drink menambahkan multivitamin ke dalam produknya. Di antara multivitamin yang mereka masukkan, vitamin C nggak pernah absen.

Kalau kamu penderita gangguan lambung, seperti maag atau GERD dan kebetulan pengin mencoba minuman kolagen, pilihlah minuman yang kandungan vitamin C-nya rendah. Biasanya minuman kolagen bikin perih di perut kalau persentase vitamin C-nya tinggi.

#4 Harga mahal belum tentu yang terbaik

Kalau dari yang saya lihat, minuman kolagen dengan harga murah cenderung mengandung kolagen yang lebih sedikit daripada yang mahal. Tapi, belum tentu juga minuman kolagen yang paling mahal adalah yang paling bagus dan ngaruh ke tubuh.

Saya pernah membaca review konsumen sebuah merek collagen drink. Ia mengaku sudah beli berkotak-kotak minuman kolagen dari merek tersebut tapi belum ada perubahan di kulitnya. Ia merasa sedih gara-gara kulitnya masih kusam dan gelap padahal ia sudah beli minuman kolagen mahal seharga Rp500 ribu per box.

Nah, belajar dari kejadian itu, kembali pastikan dulu komposisi collagen drink yang kamu minati. Pantas nggak minuman tersebut memasang harga segitu atau termasuk overprice. Ngefek atau nggaknya collagen drink yang kamu konsumsi juga bisa saja dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor lingkungan dan genetik.

#5 Jangan kemakan konten viral

Terakhir, jangan gampang kemakan iklan. Kalau saya pribadi cenderung menghindari review dari TikTok, karena ada kemungkinan review tersebut adalah bagian dari endorse atau program afiliasi.

Sekarang pilihan collagen drink semakin banyak dan kita sebagai konsumen dituntut untuk hati-hati sebelum membeli. Sebelum memutuskan mencoba suatu merek minuman kolagen, pastikan A-Z dan riset sebanyak mungkin. Minimal banget nih, cari honest review dari berbagai sumber, seperti Female Daily, Shopee, Tokopedia, atau sumber lain yang menurut kamu kredibel dan nggak biased.

Punya impian untuk glowing dan berikhtiar dengan minum collagen drink memang nggak ada salahnya. Namun, akan lebih baik kalau kamu cermat sebelum membeli. Dengan begitu uang yang kamu miliki nggak terbuang dan harapanmu untuk glowing nggak pupus.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 7 Minuman Kemasan Underrated di Indomaret.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version