5 Tips Membuat Nasi Goreng Rumahan Selezat Nasi Goreng Pinggir Jalan

5 Tips Membuat Nasi Goreng Rumahan Selezat Nasi Goreng Pinggir Jalan

5 Tips Membuat Nasi Goreng Rumahan Selezat Nasi Goreng Pinggir Jalan (Lord Mountbatten via Wikimedia Commons)

Nasi goreng bisa dikategorikan sebagai comfort food sejuta umat. Apalagi yang dijual di kaki lima. Ah, begitu lewat di depannya saja aroma bumbu yang ditumis sudah menggelitik hidung dan membikin perut keroncongan. Terbayang aroma smokey yang meledak di mulut pada setiap suapannya.

Harus diakui, nasi goreng rumahan memang nggak akan pernah bisa mencapai cita rasa seperti itu. Kecuali, kalau kita punya kompor bertekanan tinggi di rumah. Api yang sangat besar itu memang sangat krusial dalam membangun karakteristik nasi goreng kaki lima yang sangat khas.

Jangan sedih, bukan berarti nasi goreng rumahan kehilangan harapan untuk menjadi hidangan yang lezat. Aroma smokey-nya memang nggak akan maksimal, tapi soal yang lain-lainnya boleh lah diusahakan. Caranya dengan beberapa tips berikut ini:

Pastikan persiapan bahan-bahan sudah selesai

Memasak nasi goreng pada dasarnya butuh waktu yang singkat. Api yang besar memungkinkan makanan matang sempurna dalam waktu singkat tanpa kehilangan aroma yang mengesankan. Maka dari itu preparasi bahan-bahan menjadi pekerjaan penting dalam ritual memasak nasi goreng.

Langkah ini juga bertujuan untuk meminimalisir kemungkinan masakan gosong. Pastikan semua bahan yang diperlukan tersedia dalam jangkauan tangan sebelum kompor dinyalakan. Biar kita fokus masak, nggak terganggu dengan mondar-mandir mengambil bahan ini dan itu.

Gunakan nasi yang dingin

Nasi sisa semalam memang menjadi bahan baku terbaik untuk membuat nasi goreng. Akan tetapi nasi baru pun sebenarnya bisa digunakan asalkan sudah didinginkan. Setelah nasi matang, taruh nasi di atas nampan atau piring biar cepat dingin. Dimasukkan kulkas dulu juga boleh.

Bulir-bulir nasi yang dingin akan lebih mudah terpencar ketika terkena panas selama proses penggorengan. Nggak perlu khawatir kalau nasi kalian masih sedikit menggumpal meskipun sudah didinginkan. Masih bisa diakalin dengan menekan-nekannya dengan spatula selama proses memasak, kok.

Baca halaman selanjutnya

Pakai penggorengan yang permukaannya cekung…

Pakai penggorengan yang permukaannya cekung

Wok atau wajan cekung punya permukaan yang lebih luas. Hal ini memungkinkan persebaran panas jadi lebih merata. Akibatnya, kontak antara bahan-bahan nasi goreng dengan panas menjadi lebih optimal. Porsi yang ditampung juga lebih banyak. Selain itu mengaduk bahan-bahan jadi lebih leluasa tanpa khawatir masakannya tumpah. Nilai lebih yang demikian ini nggak bisa kita jumpai pada teflon datar.

Gunakan api besar

Api besar adalah kunci dalam menciptakan aroma nasi goreng yang sangat khas. Walaupun kompor rumahan nggak bisa menghasilkan api sebesar kompor bertekanan tinggi, tetap gunakan api terbesar. Tujuannya untuk memicu reaksi maillard ketika bahan-bahan yang mengandung molekul gula berkontak dengan panas.

Akan tetapi, jangan menggunakan api besar sepanjang waktu seperti tukang nasi goreng pinggir jalan kalau belum mahir. Bisa-bisa masakan kita malah gosong. Gunakan api besar setidaknya saat menumis bumbu beserta toping tambahannya dan setelah memastikan nasi sudah dibumbui dengan sempurna. Selebihnya gunakan api kecil saja. Kalau perlu matikan kompor jika dirasa sudah terlalu panas.

Hindari memasukkan bahan mentah setelah nasi

Untuk menjaga aroma nasi goreng tetap sedap, sebaiknya hindari memasukkan bahan mentah setelah nasi. Panas akan mengeluarkan kandungan air dari bahan-bahan tambahan tersebut yang akan mengenai nasi. Akibatnya temperatur di dalam wajan akan turun sehingga nasi akan menggumpal, serta merusak aroma dan rasanya.

Opsinya ada dua, menumis toping-toping ini bersama bumbu-bumbu di awal atau memasukkannya setelah nasi dalam kondisi matang. Hal ini nggak hanya berlaku untuk ayam, telur, dan seafood. Produk olahan seperti sosis dan bakso juga termasuk.

Kalau saya lebih suka menggoreng telurnya dulu hingga setengah matang dan minyaknya mulai berbuih. Barulah kemudian saya masukkan bumbunya untuk ditumis sampai harum. Dengan demikian aroma telurnya jadi lebih wangi. Selain itu bumbunya nggak akan masuk ke telur, sehingga bisa membalur setiap bulir nasi dengan sempurna.

Sebenarnya nggak masalah juga memasukkan bakso, sosis, atau sayuran setelah nasi. Asalkan kuantitasnya masuk akal. Kalau terlalu banyak, mending pilih di antara dua opsi di atas deh. Beda kasus untuk daun bawang. Daun bawang memang harus dimasukkan di akhir proses memasak biar rasanya amsih fresh, nggak layu, dan warnanya tetap cantik.

Tips tambahan

Nasi goreng yang dibumbui dengan bawang putih, garam, dan lada saja sebenarnya sudah cukup enak jika dimasak dengan teknik yang tepat. Tapi saya punya tips tambahan yang bisa dicoba biar nasi goreng kalian lebih istimewa nggak kalah sama buatan restoran.

Untuk meningkatkan cita rasanya, kalian bisa menggunakan kecap asin yang dikombinasikan dengan saus tiram, kecap ikan, atau saus raja rasa. Cukup pilih salah satu saja. Ketiga saus tersebut sama-sama berfungsi sebagai penyedap masakan.

Untuk memperkaya aromanya, bisa menggunakan kecap inggris dan minyak wijen. Gunakan beberapa tetes saja sudah sangat ampuh untuk menciptakan aroma nasi goreng yang mengesankan. Tambahkan di akhir proses memasak. Sebab paparan panas yang terlalu lama justru akan merusak aromanya.

Nah, itulah beberapa tips yang bisa dicoba untuk membuat nasi goreng buatan rumahan nggak kalah lezat dengan nasi goreng pinggir jalan. Semoga bermanfaat!

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Hal Menjengkelkan yang Sering Ditemui Saat Membeli Nasi Goreng.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version