Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Tips dari Pelanggan yang Hobi Nongkrong tapi Nggak Pesan buat Pemilik Kafe

Dessy Liestiyani oleh Dessy Liestiyani
13 September 2020
A A
Hal yang Seharusnya Tidak Dilakukan Istri Ketika Suami Ngopi-ngopi terminal mojok.co

Hal yang Seharusnya Tidak Dilakukan Istri Ketika Suami Ngopi-ngopi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Halo, Mas Riyanto yang punya kedai kopi. Salam kenal. Semoga kedainya selalu ramai pelanggan, bukan cuma yang nongkrong doang. Saya cukup terenyuh juga baca curhatan Mas Riyanto di Terminal Mojok. Banyak pelanggan yang datang, tapi cuma numpang wifi dan nggak pesan. Jujur aja, dulu saya juga termasuk penganut aliran ini. Salah satu ajarannya adalah ngafe dengan jajan sesedikit mungkin dan haha-hihi sebanyak mungkin.

Waktu zaman saya dulu, belum ada ketergantungan gawai seperti sekarang. Nggak ada cerita ngafe buat nebeng wifi, tapi justru buat nebeng dengerin musik. Padahal, kalau mau dengerin musik bisa di radio atau putar kaset sambil leyeh-leyeh di rumah ya. Tapi seperti yang pernah diutarakan oleh mas Prabu Yudianto (salam kenal juga, Mas), nongkrong di kedai kopi itu beli suasana. Nyaman dan bisa merokok.

Sejak lulus sekolah dan bisa cari duit sendiri, baru deh saya sadar kalau mau pergi ke kedai kopi ya harus mau keluar modal juga. Apalagi kalau ngobrolnya lama dan udah niat sambil meeting, pesanlah sesuai harga ‘sewa’ tempatnya. Kalau perlu makan berat sekalian di sana. Tapi saya tahu, tidak semua orang punya kesadaran diri yang tinggi.

Sebagai wiraswasta, saya jadi cukup mengerti bagaimana kondisi ini bisa bikin dilema. Di satu sisi, pasti pengin kedainya rame, tapi di sisi lain hal-hal seperti ini kalau dibiarkan bisa bikin bangkrut. Berdasarkan pengamatan, sowan, dan ngobrol dengan sesama teman yang punya usaha, berikut beberapa tips bagaimana teman-teman saya meminimalisir risiko gondok akibat menghadapi pelanggan yang nongkrong lama tapi nggak mau pesan apa-apa di kedai kopi.

Tips #1 Membatasi jam nongkrong

Suatu saat saya berkunjung ke salah satu resto yang hits banget, mereka juga menjual suasana kafenya. Lokasinya menghadap ke persawahan nan hijau. Disempurnakan dengan semilir angin gunung yang sejuk, tempat ini langsung nyodok ke posisi teratas pertongkrongan wajib di kota saya.

Setelah beberapa kali makan di sana, tiba-tiba ada pengumuman tentang perubahan harga. Bukan harga makanan dan minuman yang dinaikkan, tapi ia mencantumkan biaya “sewa tempat” sesuai dengan lokasi duduk pengunjung. Kalau makan di meja yang paling ujung pas di atas bukit, ada tambahan harga sekian untuk 2 jam pertama. Kalau pilih meja yang di atas pohon, harganya beda lagi, dst.

Kalau dipikir memang sadis. Tapi kata si mbak manajer, kalau nggak dikasih peraturan begitu, resto bisa rugi karena meja dengan lokasi bagus ditongkrongin orang seharian yang jajannya nggak seberapa. Jadi sang pemilik resto berusaha membatasi jam nongkrong pengunjung dengan biaya jam-jaman itu.

Menurut si mbak, hasilnya sih cukup efektif. Mungkin karena yang suka nongkrong itu anak-anak muda seusia saya dulu saat masih menjadi penganut aliran ‘ngobrol lama sedikit belanja’ itu.

Baca Juga:

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

Hanya Ada 2 Tipe Orang yang Bisa Menetap di Jogja, yaitu Orang yang Berjiwa Wirausaha atau Orang yang Nggak Butuh Duit

Tips #2 Membatasi wifi

Teman saya yang lain pernah memberikan wifi hanya bagi pelanggannya yang belanja di kedainya. Password wifi akan tertera pada struk pembayaran. Supaya tidak rugi, ia sudah menghitung berapa minimal produk yang ia jual termasuk pemakaian wifi. Memang jadinya harga produk lebih mahal dari kedai kopi sejenis. Tapi menurut teman saya, paling tidak kalau nongkrongnya lama, ia tidak terlalu rugi juga.

Alternatif lain yaitu dengan menjual voucher internet kepada para pelanggan. Kedai kopi bisa juga memberikan promo. Misalnya membeli paket minum dan cemilan seharga sekian akan mendapatkan voucher wifi gratis. Salah satu yang saya ketahui, Telkom menjual voucher seperti ini dengan harga lima ribuan per voucher, dan hanya bisa digunakan untuk 1 akun saja.

Saya rasa, pemilik usaha bisa mencoba strategi ini untuk meminimalisir jebolnya wifi yang dikuras habis oleh pelanggan usil.

Tips #3 Masuk Bayar

“Nggak mungkin! Siapa yang mau datang nanti? Harga kopinya aja cuma berapa….” Saya tahu kalian pasti pada protes duluan baca subjudulnya.

Biasanya biaya masuk untuk pengunjung atau yang bahasa kerennya “entrance fee”, memang hanya dijumpai di beberapa kafe atau resto mewah saja. Itu juga kalau pas ada acara musik atau kegiatan spesial lainnya saja. Tapi, nggak ada salahnya mencoba ide ini di kedai kopi kalian. Asalkan harganya disesuaikan dengan apa yang pelanggan dapatkan.

Kalau di resto mewah entrance fee-nya minimal Rp150 ribu dan cuma dapat minuman bersoda doang, kita bisa membuat harga yang lebih masuk akal untuk kedai kita. Misalnya paket Rp50 ribu dapat minuman dan cemilan, plus bonus voucher wifi untuk orang pertama. Sementara orang kedua cukup bayar Rp25 ribu dan mendapatkan keuntungan yang sama.

Tentu ketiga solusi di atas perlu adanya trial and error biar pelanggan tetap mau datang. Tidak ada salahnya mencoba langkah ini daripada gondok dan uring-uringan ketemu pelanggan yang nongkrong kelamaan tapi nggak mau pesan.

BACA JUGA Mencari Alasan Tas Perempuan Isinya Suka Banyak Banget dan tulisan Dessy Liestiyani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 September 2020 oleh

Tags: Kedai KopiWirausaha
Dessy Liestiyani

Dessy Liestiyani

Wiraswasta, mantan kru televisi, penikmat musik dan film.

ArtikelTerkait

Nongkrong di Starbucks Itu Murah, Asal Tahu Strateginya terminal mojok.co

Nongkrong di Starbucks Itu Murah, Asal Tahu Strateginya

20 Desember 2021
memulai usaha

Memulai Usaha, Mulainya dari Mana?

30 Juli 2019
Dilema Barista Perempuan yang Berakhir Jadi Pemanis Mata terminal mojok.co

Barista Hari Ini: Gaya Terdepan, SOP Belakangan

30 September 2020
Pokoknya Saya Lebih Suka Ngopi di Starbucks daripada di Angkringan terminal mojok.co

Pokoknya Saya Lebih Suka Ngopi di Starbucks daripada di Angkringan

12 Januari 2022
Barista Coffee Shop yang Sombong dan Judes Mending Resign dan Fokus Kuliah Aja!

Barista yang Sombong dan Judes Mending Resign dan Fokus Kuliah Aja!

30 Oktober 2023
Nggak Ada Kopi yang Cocok di Lidah, Tasya Farasya Cus Bikin Kedai Kopi Sendiri terminal mojok.co

Nggak Ada Kopi yang Cocok di Lidah, Tasya Farasya Cus Bikin Kedai Kopi Sendiri

25 Maret 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.