Tips Buka Bersama Anti Kejang karena Kantong Kering

Kalau di Kota Ada Kirim Parsel, di Desa Ada Ater-ater Tipe-tipe Orang saat Menunggu Lebaran Datang Terima kasih kepada Tim Pencari Hilal! Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Bulan Syawal Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Lebaran Buku Turutan Legendaris dan Variasi Buku Belajar Huruf Hijaiyah dari Masa ke Masa Serba-serbi Belajar dan Mengamalkan Surah Alfatihah Pandemi dan Ikhtiar Zakat Menuju Manusia Saleh Sosial Inovasi Produk Mushaf Alquran, Mana yang Jadi Pilihanmu? Tahun 2020 dan Renungan ‘Amul Huzni Ngaji Alhikam dan Kegalauan Nasib Usaha Kita Nggak Takut Hantu, Cuma Pas Bulan Ramadan Doang? Saya Masih Penasaran dengan Sensasi Sahur On The Road Menuai Hikmah Nyanyian Pujian di Masjid Kampung Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Horornya Antrean Panjang di Pesantren Tiap Ramadan Menjadi Bucin Syar'i dengan Syair Kasidah Burdah Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Pandemi Corona Datang, Ngaji Daring Jadi Andalan Tips Buka Bersama Anti Kejang karena Kantong Kering Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Rebutan Nonton Acara Sahur yang Seru-seruan vs Tausiyah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Aduh, Lemah Amat Terlalu Ngeribetin Warung Makan yang Tetap Buka Saat Ramadan Tong Tek: Tradisi Bangunin Sahur yang Dirindukan Kolak: Santapan Legendaris Saat Ramadan

Saya yakin bukan cuma saya yang merasa miskin kalau sudah di penghujung Ramadan. Sebelum adanya pandemi ini, buka bersama menjadi alasan yang tidak dapat diabaikan untuk menjawab: Mengapa saya selalu kejang karena kantong kering saat Ramadan?

Gimana nggak ngabisin duit, lha wong sekalinya makan bisa habis sekitar 25 ribu. Itu pun sepertinya sudah paling hemat, dengan menu paket nasi ayam plus es teh atau es jeruk. Biasanya, kalau menunya pakai paket-paketan gini acara utamanya reuni sekolah sekaligus buka bersama. Jadi, uang 25 ribu itu sudah termasuk untuk akomodasi lainnya.

Oke, itu kalau reuninya satu kali. Kalau kamu sudah mahasiswa, mungkin bakal bersinggungan dengan ajakan reuni dan buka bersama angkatan SD, SMP, dan SMA. Belum lagi kalau kamu yang aktif berorganisasi, masih ada kumpul sama organisasi yang ini dan itu. Bayangkan, berapa rupiah yang harus kamu keluarkan??!!!?!

Belum lagi buka bersama yang lebih privat. Misalnya buka bareng pasangan atau teman-teman se-geng. Terus, kamu yang aktif nge-geng di sana-sini, pasti kelabakan kalau semuanya njuk pada ngajakin ngumpul semua. Ya geng teman kampus, geng teman SMA. Kalau buka bareng jenis ini, biasanya makannya nggak pakai paket hemat, sih, minimal 30 ribu untuk makan. Tentu saja, ini nggak butuh biaya untuk sewa tempat, sound system, dan lainnya.

Mau pakai kata orang Jawa, “Mangan ora mangan, sik penting kumpul” (makan nggak makan, yang penting kumpul), kok ya gimana? Tahu sendirilah, gimana nafsunya orang yang berbuka puasa. Lagian juga nggak enak kali, kan bukber niatnya itu makan bareng-bareng, masak kita malah nggak makan?

Gara-gara jadwal bukber yang padat ini, uang kita nggak jarang jadi menipis. Jadi, kalau nggak betul-betul disisihkan, ya modyar! Nah, ada beberapa saran nih, biar tetap bisa ngerasain buka bersama di luar, tapi tetap anti kantong kering. Begini caranya,

Satu: Bikin tabungan buka bersama sebelum bulan Ramadan

Ini bisa dilakukan dengan cara kalian nabung sendiri. Misalnya, menyiapkan uang 300-500 ribu buat budget buka bersama dengan nge-list agenda buka bersama apa saja yang kira-kira bakal ada di tahun ini. Bisa kan mulai diprediksi, kira-kira bakal ada berapa grup yang ngajakin buka bersama.

Dengan cara ini, kalian bisa lebih matang secara finansial untuk keperluan bukber. Jadi, nggak takut lagi, deh, kalau tiba-tiba ada ajakan bukber di sana-sini. Sehingga, kalian bisa tahu bukber mana yang perlu diprioritaskan dan mana yang tidak.

Dua: Ikut giveaway buka bersama suatu brand

Biasanya, kalau di kota-kota tertentu, sering diadakan giveaway-giveaway semacam ini. Tentu saja, ini salah satu cara yang menggiurkan untuk menghemat pengeluaran kalian yang ingin merasakan bukber di luar rumah dengan menu spesial di resto ternama.

Giveaway ini sering kali diadakan di media sosial dengan cara berkomentar atau upload foto dengan menggunakan merek tersebut. Nggak jarang pula, mereka meminta kita untuk me-mention teman-teman yang bakal kita ajak kalau berhasil mendapatkan giveaway tersebut.

Tiga: Mengusulkan tempat yang murah tapi tetap hangat

Saya kira, hal terpenting dari buka bersama adalah kebersamaan itu sendiri. Jadi, nggak perlulah harus dengan menu yang berlebihan. Bukankah bukber menjadi momen yang spesial karena orang-orang spesial yang ada di dalamnya? Jadi, mengapa tak fokus saja bikin suasana tersebut tetap hangat sehingga bisa pulang dengan perasaan terkesan?

BACA JUGA Esai-esai Terminal Ramadan Mojok lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version