Daftar Isi
Saya baru menyadari kebiasaan yang satu ini baru-baru ini. Kalau saya perhatikan dengan saksama, apabila sopir bus Sugeng Rahayu bertemu dengan sopir Sugeng Rahayu lainnya di jalan, dia akan membunyikan klakson sembari menunjuk dengan jari telunjuk dihadapkan ke arah klakson/setir.
Saya nggak paham sih maksud para sopir ini apa. Entah mereka saling menyapa dengan cara demikian atau gimana. Senada dengan sang sopir, kernet bus yang bertugas mendampingi juga biasanya akan menunjuk bus dengan jari telunjuknya begitu bertemu armada lainnya. Mungkin maksudnya mau menegaskan, “Ini nih bus sama (kayak kamu).” gitu kali, ya.
Kernet bus melambaikan tangan
Tingkah laku kedua yang kerap dilakukan sopir dan kernet bus Sugeng Rahayu tapi jarang disadari para penumpang adalah melambaikan tangan. Mereka nggak melambaikan tangan ke penumpang, Gaes, melainkan ke pengendara lain.
Jadi begini. Ketika hendak menyalip kendaraan lain dan jarak kendaraan dari arah depan (arah berlawanan) cukup dekat, biasanya kernet bus akan melambai-lambaikan tangannya ke arah pengendara yang disalip. Saya menduga ada maksud terselubung di balik lambaian ini. Mungkin si kernet mau bilang, “Tolong kasih jalan untuk kami (bus Sugeng Rahayu).”
Kernet bus mematikan lagu
Tingkah laku terakhir dari kernet bus Sugeng Rahayu yang jarang disadari penumpang adalah kebiasaan mematikan lagu. Biasanya kernet akan mematikan lagu apabila ada pengamen yang naik ke bus. Kernetnya baik banget ya, saya yakin dia ingin menghargai pengamen yang mengamen di dalam bus.
Ya kali musik di dalam bus nggak dimatikan sementara pengamennya nyanyi bersahut-sahutan dengan musik di dalam bus. Kan kasihan suara pengamennya jadi nggak kedengeran sama penumpang yang di belakang.
Itulah tingkah laku sopir dan kernet bus Sugeng Rahayu yang jarang disadari penumpang. Hayo, ngaku, kalau kalian naik bus, kalian pasti juga nggak sadar kan kalau sopir dan kernet bus berbuat demikian? Mulai sekarang, kalau kebetulan kalian naik bus untuk mobilisasi kayak saya gini, coba deh sesekali perhatikan sopir dan kernetnya. Seru juga lho memperhatikan orang-orang di sekitar kita.
Penulis: Efrida Qurotul A’yun
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Sugeng Rahayu, Raja Jalanan Jawa Timur.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.