Tiap kali naik bus Sugeng Rahayu dari Solo ke Madiun dan sebaliknya, saya kerap bertemu sopir dan kernet dengan tingkah laku kayak gini, nih.
Saya adalah seorang perantau asal Madiun yang tengah menempuh pendidikan di Solo. Sebagai seorang perantau yang jauh dari rumah, saya dituntut untuk mandiri, tak terkecuali ketika harus wira-wiri dari dari kampung halaman menuju perantauan.
Moda transportasi yang biasa saya gunakan untuk mobilisasi dari kampung halaman menuju perantauan dan sebaliknya adalah bus. Setidaknya, tiga minggu sekali saya naik bus untuk pulang ke Madiun dan kembali lagi ke Solo. Sebenarnya selain naik bus, bisa aja sih melakukan perjalanan dengan sepeda motor. Namun, orang tua melarang saya melakukan perjalanan panjang tersebut sendirian.
Bus yang menjadi langganan saya untuk pulang pergi Madiun-Solo adalah bus Sugeng Rahayu ekonomi. Untuk menuju Madiun dari Solo atau sebaliknya, butuh waktu setidaknya 2-3 jam perjalanan. Lumayan juga, kan?
Sekilas tentang bus Sugeng Rahayu
Sugeng Rahayu merupakan salah satu perusahaan otobus yang cukup legendaris dari Jawa Timur. Bus ini telah beroperasi sejak tahun 1981. Pemilik PO Sugeng Rahayu adalah Setyaki Sasongko. Awalnya, PO ini bermodalkan 6 unit bus. Rute awalnya adalah Surabaya-Jogja. Awalnya, PO ini bernama Sumber Kencono.
Bus Sumber Kencono cukup dikenal masyarakat di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jogja karena kecepatannya yang luar biasa. Masyarakat gemar naik bus ini karena nggak ngetem lama di tempat tertentu. Sayangnya, reputasi bus ini rusak akibat ulah oknum sopir yang ugal-ugalan sehingga kerap mengakibatkan kecelakaan. Masyarakat pun memelesetkan nama Sumber Kencono menjadi Sumber Bencono (Sumber Bencana).
Akhirnya, bus ini berganti nama menjadi Sugeng Rahayu yang memiliki makna selamat dan sejahtera. Seiring dengan pergantian namanya, banyak rute baru yang dibuka oleh pihak PO. Beberapa rute di antaranya Surabaya-Purwokerto, Surabaya-Solo-Semarang, Surabaya-Cilacap, dan Jember-Cilacap.
Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, saya adalah salah satu pelanggan setia bus Sugeng Rahayu. Selama naik bus satu ini, saya kerap memperhatikan tingkah laku para sopir dan juga kernet bus ketika sedang bertugas. Awalnya saya nggak begitu menyadari, tapi makin ke sini, saya baru sadar kalau para sopir dan kernet bus rupanya memiliki kebiasaan yang mereka lakukan di perjalanan. Mungkin tingkah laku mereka ini jarang disadari atau bahkan nggak disadari sama sekali oleh penumpang lainnya.
Apa saja tingkah laku sopir dan kernet bus Sugeng Rahayu tersebut? Berikut di antaranya.
Baca halaman selanjutnya
Tingkah sopir dan kernet yang perlu diperhatikan