Tidak Bisa Sembarangan Beli Ferrari Meski Kamu Punya Uangnya

Tidak Bisa Sembarangan Beli Ferrari Meski Kamu Punya Uangnya Terminal Mojok.co

Tidak Bisa Sembarangan Beli Ferrari Meski Kamu Punya Uangnya (Shutterstock.com)

Baru-baru ini Justin Bieber baru saja dimasukkan ke daftar hitam oleh pabrikan supercar asal Italia, Ferrari. Bieber tidak diizinkan lagi untuk memiliki atau beli Ferrari, walaupun secara finansial dia sanggup membelinya. Alasannya adalah Bieber dianggap tidak menghormati prinsip-prinsip yang diusung Ferrari atas produknya. Bieber telah memarkirkan Ferrari-nya dan melupakannya selama dua minggu, sampai harus dicari oleh pegawainya. Selain Bieber, selebriti lain yang juga masuk daftar hitam Ferrari antara lain Deadmau5, Tyga, Nicolas Cage, Floyd Mayweather Jr, Kim Kardashian, hingga 50 Cent.

Berikut ini adalah beberapa aturan yang diterapkan oleh Ferrari untuk konsumen yang ingin membeli super car-nya. Jadi meski punya uangnya, belum tentu kamu bisa beli Ferrari ini. Pasalnya, bukan kamu yang memilih Ferrari, tapi Ferrari yang memilihmu.

#1 Tidak sekadar kamu adalah orang kaya atau terkenal

Punya banyak uang saja tidak cukup untuk membawa pulang sebuah Ferrari. Apalagi jika seri Ferrari yang diinginkan adalah limited edition. Si pembeli juga harus terkenal, punya reputasi bagus, dan mentereng.

Interiornya (Shutterstock.com)

Ferrari akan melakukan pemeriksaan latar belakang calon pembeli, apakah kondisi keuangannya bagus (sori, nggak boleh beli kredit), hingga tidak punya catatan kecelakaan lalu lintas. Ini adalah cara Ferrari agar produknya mendapatkan exposure yang tidak mungkin bisa didapat jika pembelinya adalah orang biasa seperti kita.

#2 Dilarang memodifikasi

Ferrari percaya semua produknya yang sudah keluar dari pabrik adalah dalam keadaan sempurna. Jadi tak perlu lagi yang namanya modifikasi, termasuk mengubah mesin, bodi, hingga cat. Salah satu hal yang cukup unik, Ferrari mengharamkan mobilnya dicat warna pink dan turunannya. Selain itu, logo kuda jingkraknya juga tidak boleh diubah-ubah atau ditutupi. Melanggar? Siap-siap aja di-blacklist.

Logo kuda jingkrak (Shutterstock.com)

Jika memang ingin modifikasi, semuanya harus dilakukan di bengkel resmi Ferrari dengan menggunakan spare part resmi dari Ferrari.

#3 Tidak boleh dijual sembarangan

Ketika ingin beli Ferrari baru, pembeli akan diminta untuk menandatangani perjanjian untuk tidak menjual mobilnya di tahun pertama kepemilikan dan menginformasikan ke Ferrari jika ingin dijual kemudian hari. Hal ini untuk mencegah pembeli yang ingin mencari cuan, terutama pada mobil limited edition yang daftar antrean pembelinya panjang.

Selain itu, ada kontrak yang menyatakan Ferrari berhak untuk membeli kembali mobilnya dari tangan konsumen.

#4 Sesama pemilik Ferrari adalah keluarga

Meski tidak ada hubungan darah, sesama pemilik Ferrari dianjurkan untuk memperlakukan sesama pemilik Ferrari seperti keluarga. Lantaran sifatnya yang eksklusif, begitu masuk menjadi keluarga Ferrari, mereka akan menerima undangan event dan gathering yang diadakan Ferrari. Dan itu harus dihadiri, loh.

#5 Pemilik Lamborghini nggak boleh beli

Kalau si calon pembeli Ferrari sudah lebih dulu punya Lamborghini, Ferrari tidak akan menjual mobilnya ke dia. Hal ini tidak mengagetkan, mengingat kedua produsen super car asal Italia ini bersaing sengit sejak awal didirikan.

Super car Ferrari (Shutterstock.com)

Sedikit kembali ke masa lalu tepatnya 1963, rivalitas ini dimulai ketika pendiri Lamborghini, Ferruccio Lamborghini, mengeluhkan kopling mobil Ferrari-nya yang selalu bermasalah. Dia pun langsung menemui pendiri Ferrari, Enzo Ferrari, di Maranello, Italia. Namun, apa jawaban Enzo?

″Biarkan aku membuat mobil, dan kamu tetap membuat traktor.″

FYI, sebelum menjadi produsen supercar, Lamborghini adalah produsen traktor yang cukup sukses di Italia. Akibat respons itu, Ferrucio memutuskan untuk memulai membuat mobil. Pada 1964, mobil Lamborghini pertama muncul and the rest is history.

Begitulah beberapa aturan jika kamu ingin beli Ferrari. Ingat, ungkapan ″uang bisa membeli segalanya″ tidak berlaku di sini, ya.

Penulis: Rully Novrianto
Editor: Audian Laili

BACA JUGA Pelajaran dari Film “Ford Vs Ferrari”, Susahnya Dihargai Sama Bos yang Sentimen

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version