Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Game

This War of Mine: Gim Perang Anti-Perang

Raynal Payuk oleh Raynal Payuk
29 November 2021
A A
This War of Mine
Share on FacebookShare on Twitter

“Perang selalu terjadi di depan pintu rumah seseorang”- Emir Cerimovic, penyintas pengepungan Sarajevo.

Saat bicara perang dalam gim, franchise seperti Call of Duty dan Battlefield mungkin yang bakal pertama terlintas di benak para gamers. Memang genre shooter, baik first person shooter maupun third person shooter, identik dengan tema perang di dalam dunia gim. Daya tarik bermain sebagai seorang tentara yang bertugas di medan pertempuran memang menarik bagi banyak pemain gim. Tujuan utama dari semua gim perang tersebut pun kira-kira sama, yaitu pemain harus menuntaskan misinya yang melibatkan pemain berkonfrontasi dengan pihak musuh bersenjata.

Namun, tahukah kalian bahwa ada juga gim perang di mana kamu tidak bermain menjadi tentara sama sekali? Baik tentara di lapangan ataupun perwira tinggi yang menyusun strategi di belakang meja. Di gim kamu malah bermain sebagai warga sipil yang terjebak dalam medan perang. Tujuan utama gim ini bukanlah untuk menuntaskan misi, merebut posisi musuh, atau membunuh seluruh tentara lawan. Kalian hanya diberikan satu tugas sederhana saja, yaitu bertahan hidup.

Gim yang melawan semua konsepsi soal gim perang tersebut bernama This is War of Mine. Gim survival buatan 11 Bit Studio dari Polandia ini terinspirasi dari Pengepungan Sarajevo saat Perang Bosnia. Hingga detik ini, Pengepungan Sarajevo adalah pengepungan kota terlama pasca-Perang Dunia II, di mana tentara Serbia mengepung pemberontak Bosnia dan warga sipil di dalam kota tersebut selama 3 tahun 10 bulan.

Dalam premis awal This War of Mine, kota fiksional bernama Pogoren dikepung oleh tentara pemerintah pasca-deklarasi kemerdekaan dari grup separatis Vyseni. Akibatnya Pogoren menjadi medan perang antara grup separatis dan pasukan pemerintah. Sedangkan sebagian wilayah Pogeren lainnya dikuasai kelompok kriminal yang mengambil kesempatan dalam konflik ini. Pemain akan mengendalikan tiga warga sipil dan memastikan mereka harus selamat hingga gencatan senjata tercipta.

Di sini terdapat dua fase dalam gim yang harus dilalui pemain setiap hari, yaitu fase siang dan malam. Pada siang hari, pemain dapat melakukan manajemen terhadap shelter yang digunakan oleh para karakter. Pemain juga diberikan kesempatan untuk memastikan bahwa setiap kebutuhan karakter mulai dari makan, istirahat, hiburan hingga tetek bengek seperti rokok dan kopi dipenuhi pada fase siang.

Saat fase malam tiba, pemain harus memilih salah satu karakter untuk dibawa keluar dari shelter dalam rangka mencari kebutuhan yang dipakai oleh para karakter pada fase siang. Ada beberapa tempat dapat disambangi oleh pemain untuk mencari provisi. Namun, setiap tempat memiliki level risiko berbeda-beda pula. Pada fase malam, pemain harus berhati-hati pula karena karakter akan berhadapan dengan banyak skenario yang dapat membuat mereka terbunuh.

Baca Juga:

Hari Gini kok Masih Ada yang Debat Israel Benar atau Salah, Apakah Fetish-mu Adalah Terlihat Goblok?

Pekalongan Kota Cheater, Julukan yang Bikin Suhu Kerap Dikira (Aslinya) Cupu

Saat karakter terbunuh, maka mereka akan mati selamanya dalam sesi gameplay tersebut. Harus diketahui juga bahwa tidak ada sistem save dan load di dalam This War of Mine. Pemain dipaksa hanya boleh bermain sampai selesai atau melakukan restart sesi. Artinya jika pemain mengambil keputusan fatal dan mengakibatkan salah satu karakter meninggal, satu-satunya pilihan adalah terus bermain hingga sesi berakhir atau hingga semua karakter meninggal.

Menurut saya ini salah desain gim paling metaforis, di mana This War of Mine sangat ingin menekankan kepada pemain bahwa perang bukanlah medan laga seru dan penuh aksi seperti digambarkan banyak gim perang lainnya. Dalam perang tidak ada namanya konsep respawn atau save point. Setiap nyawa yang meninggal dalam perang tidak bisa dikembalikan semudah klik Quit to Main Menu dan Load Saved Game. Saat kamu meninggal dalam gim ini, maka kamu akan mati sebenar-benarnya layak di medan perang sebenarnya.

Jika itu terjadi maka pemain harus juga siap akan implikasi kematian salah satu karakter dan bagaimana kematian tersebut mempengaruhi kedua karakter lainnya. Bahkan, kematian NPC (non-playable character) saja, entah karena dibunuh oleh pemain atau meninggal karena faktor lainnya, bisa memiliki implikasi besar dalam gameplay. Intinya setiap kematian di This War of Mine diperlakukan sehumanistis mungkin tanpa mendegradasi nyawa dari setiap korban perang menjadi sekadar kill count.

This War of Mine juga memastikan bahwa saat melakukan eksplorasi malam hari, terdapat skenario khusus pada mayoritas lokasi. Skenario ini melibatkan pemain berinteraksi dengan NPC, baik yang berbahaya maupun tidak, di mana pemain akan dipaksa mengambil keputusan sulit. Di sinilah nyawa utama dari This War of Mine yang membedakannya dari gim dengan latar belakang perang lainnya.

Apakah pemain diam saja melihat tentara mabuk berusaha memerkosa perempuan atau mempertaruhkan nyawa dengan menyerang si tentara dengan senjata ala kadarnya? Apakah pemain memutuskan membantu seseorang yang tertembak sniper atau memutuskan melarikan diri? Berbagai dilema ini dihadapkan kepada pemain untuk menunjukkan betapa perang mendehumanisasi siapa saja yang terlibat di dalamnya .

Pesan betapa mendehumanisasikannya perang juga terlihat pada berbagai catatan yang dapat diakses saat eksplorasi fase malam hari. Di satu rumah kosong kamu mungkin bisa menemukan catatan seorang ayah yang bersumpah tidak akan pernah memegang pistol lagi setelah membunuh para penjarah. Pada lokasi puing-puing sekolah, ada surat dari seorang anak SD kepada ibunya, menanyakan kenapa sniper marah sehingga dia menembak teman sebangkunya. Sedangkan di barak militer, kamu bisa menemukan surat seorang tentara memperingatkan adiknya bahwa cuma kematian dan sampah yang kamu dapatkan dengan bergabung dalam militer.

Atas semua pesan antiperangnya, gim ini bahkan dimasukkan ke dalam kurikulum SMA di Polandia. Menurut Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawieck, This War of Mine layak mendapat tempat dalam sekolah Polandia karena memberikan ruang untuk refleksi bagi para pemain terhadap konsekuensi dari perang. Saat ini, This War of Mine tersedia di Steam dan Google Play Store dengan harga terjangkau, yaitu cuma 115 ribu saja. Kapan lagi kamu bisa main gim perang yang nggak menglorifikasi perang itu sendiri coba?

Sumber Gambar: Instagram @11bitstudios

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 29 November 2021 oleh

Tags: gimperangthis war of mine
Raynal Payuk

Raynal Payuk

Mantan Pers Kampus Dalam Pencarian Jati Diri dan Pekerjaan

ArtikelTerkait

final fantasy VII remake mojok

Final Fantasy Adalah Gim RPG Terbaik Sepanjang Masa, No Debat!

10 Juli 2021
Belajar Pentingnya Menanam Tanaman dari Gim Plants vs Zombie terminal mojok.co

Belajar Pentingnya Menanam Tanaman dari Gim Plants vs Zombie

28 Januari 2021
Benci Amerika Serikat Nggak Bisa Dijadikan Alasan untuk Dukung Agresi Rusia

Benci Amerika Serikat Nggak Bisa Dijadikan Alasan untuk Dukung Agresi Rusia

25 Juni 2022
Mati Syahid itu Hanya Bonus, Kalau Jadi Tujuan Utama itu Namanya Bunuh Diri MOJOK.CO

Mati Syahid itu Hanya Bonus, Kalau Jadi Tujuan Utama itu Namanya Bunuh Diri

14 Agustus 2020
NASCAR Rumble

NASCAR Rumble: Gim NASCAR Rasa Balap Liar

9 November 2021
7 Gim Mobil Balap Terbaik 2021: Ampuh Usir Kegabutan! terminal mojok.co

7 Gim Mobil Balap Terbaik 2021: Ampuh Usir Kegabutan!

22 Februari 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.