Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ternyata Paduan Suara Bisa Bikin Badan Sehat Walafiat

Reyhan Kedar oleh Reyhan Kedar
29 Mei 2020
A A
Ternyata Paduan Suara Bisa Bikin Badan Sehat Walafiat
Share on FacebookShare on Twitter

Pikiran manusia penuh dengan rasa penasaran. Sama seperti saya yang penasaran sama ekskul paduan suara pas masih SMA. Pikiran saya yang awam banget kalau paduan suara cuma sekadar nyanyi, ternyata lebih dari itu. Dan yang awalnya cuma coba-coba, akhirnya keterusan sampai saya lulus.

Semua ini berawal ketika saya kelas 1 SMA dan masih awal tahun ajaran baru. Sedikit cerita, sekolah saya mendapat undangan dari Pak Gubernur untuk mengisi paduan suara di acara Hari Pahlawan di Surabaya, Jawa Timur. Atas dasar itulah kemudian guru kesenian mendapat mandat dari pihak sekolah untuk mengikutsertakan saya beserta 99 siswa-siswi lainnya sehabis proses seleksi. Setelah acara selesai, saya disarankan untuk masuk ekskul paduan suara lewat jalur rekomendasi guru kesenian.

Ya, walaupun sudah dapat kemudahan macam itu, saya masih punya satu pikiran yang mengganjal. Menurut saya, paduan suara itu feminim karena isinya kebanyakan cewek. Realitanya? Beneran banyak ceweknya, Lur. Cowok yang ikut bisa dihitung jari. Itu pun pas saya tanya alasannya cuma nyari ukhti yang bening ikut-ikutan temen doang. Dengan segala keresahan saya memutuskan untuk coba-coba ekskul ini dulu, siapa tahu cocok.

Di luar dugaan ternyata paduan suara nggak se-feminim yang saya bayangin. Justru saya dan segelintir cowok yang masih bertahan merasa makin maskulin. Pasalnya, latihan untuk membentuk suara yang matang butuh usaha yang sama kayak latihan fisik yang berat. Selain itu, aturan-aturan yang berlaku buat seorang anggota paduan suara lumayan ketat. Ada pantangan tertentu yang nggak boleh dilanggar demi kualitas output suara mumpuni. Setelah saya teliti, ternyata ada aturan-aturan pokok yang sebenernya bagus, nggak cuma buat kualitas suara tapi juga buat nyehatin badan.

Pertama, selalu peregangan sebelum latihan. Modelnya sama kayak peregangan sebelum mulai pelajaran olahraga atau penjaskes dengan tambahan-tambahan gerakan tertentu yang khusus untuk melatih otot-otot perut. Pasalnya, itu adalah senjata utama dalam paduan suara. Kegiatan ini kadang sering luput dari pikiran kita sebelum beraktivitas. Padahal, ini bisa jadi alternatif olahraga ringan kalau lagi sibuk-sibuknya dan nggak sempet olahraga atau karena lagi males aja. Percaya deh, peregangan yang cuma 10 menit bisa bikin badan terasa gesit seharian.

Kedua, aturan dua jam sebelum dan dua jam sesudah. Dalam konteks paduan suara, maksudnya adalah dua jam sebelum latihan dan dua jam setelahnya dilarang menyantap makanan dan minuman yang bisa memicu tenggorokan serak. Tak ada makanan kecuali nasi dengan lauk sop tanpa micin dan tak ada minuman kecuali air mineral. Kalau masih bandel dan akhirnya tenggorokan beneran serak, pertolongan pertama adalah makan kencur utuh yang dipotong kecil-kecil. Dengan mengesampingkan aturan, makanan dan minuman tersebut sehat semua. Nggak ada lemak jahat, nggak ada kolesterol, nggak ada gula berlebih dan pemanis buatan, terus bisa dibikin sendiri. Kencur juga banyak manfaatnya. Komplit, kan?

Ketiga, ngomong seperlunya karena kebanyakan ngoceh juga bisa bikin masalah di tenggorokan. Satu partitur lagu paduan suara berdurasi rata-rata 5-10 menit. Kebayang kan gimana kondisi tenggorokan sehabis satu lagu? Kering lur, asli. Itulah kenapa pelatih saya sering muring-muring kalau sebelum latihan pada ngobrol nggak karuan, apalagi sampai jerit-jerit. Masih untung tenggorokan serak bisa ditolong pakai kencur, lah kalau suara abis? Otomatis disuruh menepi keluar barisan.

Ngirit buat ngomong bukan berarti anti sosial. Kalau memang nggak penting-penting amat, nggak ngobrol juga nggak masalah. Basa-basi itu manusiawi, asal tahu situasi dan kondisi orang juga bakal memaklumi. Memaksakan diri ngebuka obrolan dengan dalih menghidupkan suasana tanpa mengamati kondisi lawan bicara jadinya bikin ilfil dan nganggep kamu nggak ngasih private space buat mereka.

Baca Juga:

Menebak Ekstrakurikuler Upin Ipin dan Anak-Anak Tadika Mesra dari Kacamata Guru SMA

Ekskul KIR Sepi Peminat padahal Jadi Modal Siswa Masuk Kuliah

Keempat, jaga postur badan selalu tegap. Pasalnya, mayoritas paduan suara tampil dalam posisi berdiri dan ngebawain dua sampai tiga lagu. Sehingga, postur tegap jadi kunci buat mempertahankan hubungan tumpuan badan dan kaki biar nggak cepet pegel. Selain itu, postur tegap bisa memaksimalkan otot perut biar bisa mengembang sempurna dan ngehasilin suara yang bulat dan tegas. Nggak jarang pelatih ngingetin buat selalu latih postur badan biar tetap tegap di dalam maupun di luar latihan. Saya ngerasain betul manfaat dari nasehat ini, selain menjaga pinggang dan punggung saya biar nggak menua terlalu cepat, saya juga merasa lebih jantan dan percaya diri. Nggak percaya? Cobain aja sendiri.

BACA JUGA Wisuda Anti Ngantuk Ala UNEJ Biar Nggak Ketiduran Padahal Udah Capek-capek Dandan dan tulisan Reyhan Kedar lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Mei 2020 oleh

Tags: ekskulpaduan suara
Reyhan Kedar

Reyhan Kedar

Asli Bangka Belitung, tinggal di Sidoarjo, kuliah di Solo. Pengin jadi penyiar radio~

ArtikelTerkait

Kalau Bukan Ekskul Wajib, Saya Nggak Akan Kenal Pramuka MOJOK.CO

Pramuka, PKS, PMR: Mana Ekskul Wajib yang Paling Worth buat Diseriusin?

21 Januari 2021
Ekskul KIR Sepi Peminat padahal Jadi Modal Siswa Masuk Kuliah

Ekskul KIR Sepi Peminat padahal Jadi Modal Siswa Masuk Kuliah

4 Februari 2024
Menebak Ekstrakurikuler yang Akan Diikuti Upin Ipin dan Anak-Anak Tadika Mesra dari Kacamata Guru SMA Mojok.co

Menebak Ekstrakurikuler Upin Ipin dan Anak-Anak Tadika Mesra dari Kacamata Guru SMA

25 Februari 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.