Wajah Baru Terminal Karangpucung Cilacap: Lebih Modern, Jauh dari Kata Usang dan Mengenaskan

Wajah Baru Terminal Karangpucung Cilacap: Lebih Modern, Jauh dari Kata Usang dan Mengenaskan

Wajah Baru Terminal Karangpucung Cilacap: Lebih Modern, Jauh dari Kata Usang dan Mengenaskan (Unsplash.com)

Terminal Karangpucung Cilacap berubah. Wajah terminal lama yang usang dan mengenaskan kini menjadi modern dan segar.

Selepas menikah dengan istri dua tahun lalu, segala sesuatu terkait Karangpucung Cilacap mulai masuk ke dalam kehidupan saya. Maklum, istri saya berasal dari sana. Jadi, setiap Lebaran kami mudik ke sana, untuk ke rumah mertua saya.

Kini Karangpucung seperti rumah kedua bagi saya. Itu alasan mengapa saya tak asing lagi dengan setiap lekuk jalanan Karangpucung dan fasilitas publik di sana. Salah satu fasilitas publik yang mencuri perhatian saya adalah Terminal Karangpucung Cilacap. Terminal mungil yang baru-baru ini dibangun kembali.

Perpindahan lokasi Terminal Karangpucung Cilacap

Maksud dari Terminal Karangpucung dibangun kembali bukan dipugar, ya, melainkan benar-benar dibuat bangunan baru. Lokasi Terminal Karangpucung pun pindah. Meskipun perpindahannya masih di sekitar situ juga.

Letak Terminal Karangpucung baru berada tepat di seberang lokasi terminal lama. Dulunya lokasi tersebut merupakan kantor kecamatan dan Puskesmas Karangpucung. Kantor kecamatan dan Puskesmas Karangpucung sudah lebih dulu berpindah ke Jalan Al Lukman.

Sekali pun perpindahannya dekat, tapi ini sangat krusial. Mengingat letak terminal bus lama berada dekat Pasar Karangpucung. Ketika hari pasar tiba, kondisi pasar jauh lebih padat dari biasanya. Keberadaan letak terminal lama yang dekat pasar menyumbang keruwetan dan kepadatan di wilayah pasar dan sekitarnya.

Terminal Karangpucung baru lebih luas

Sumpek adalah kata yang paling pas menggambarkan Terminal Karangpucung Cilacap lama ketika sudah ada beberapa bus AKAP dan bus-bus kecil. Terlebih jika musim mudik, bus AKAP, bus kecil dan penumpang tumpah di Terminal Karangpucung. Dulu memang sesempit itu terminal tersebut.

Untungnya, setelah pindah lokasi, Terminal Karangpucung makin luas. Di terminal baru sekarang kira-kira bisa muat sampai 6 bus AKAP. Dapat ditambah bus-bus kecil pula yang dapat mengantar penumpang ke Karangpucung dan sekitarnya.

Tempat tunggu terminal mampu menampung lebih banyak penumpang

Tempat tunggu terminal lama Karangpucung Cilacap betul-betul nggak enak. Masih jauh lebih enak antre sembako di kantor desa ketimbang menunggu bus di sana. Kala musim mudik datang, hampir pasti penumpang nggak kebagian tempat duduk di tempat tunggu terminal. Soalnya, tempat duduknya memang sangat terbatas.

Maka ketika Lebaran tiba, saya malas memanfaatkan jasa bus di Terminal Karangpucung. Lebih baik saya naik kendaraan pribadi. Atau, kalau harus ke kota-kota besar di wilayah Jawa Tengah dan DIY, saya lebih memilih naik kereta di Stasiun Sidareja.

Untungnya, tempat tunggu Terminal Karangpucung Cilacap yang baru agak lebih luas. Patokan lebih luas saya bukan standar terminal tipe A, ya, melainkan terminal tipe C di kecamatan-kecamatan yang bukan ibu kota kabupaten.

Ada fasilitas ATM di Terminal Karangpucung Cilacap

Salah satu fasilitas tambahan yang paling saya notice di Terminal Karangpucung baru adalah keberadaan ATM. Terdapat dua mesin ATM di sana. Yang satu milik Bank Jateng, sementara yang satu lagi milik BNI.

Keberadaan mesin ATM ini cukup vital. Mengingat transaksi di Terminal Karangpucung Cilacap didominasi oleh transaksi tunai. Andai sewaktu-waktu penumpang kehabisan uang cash, mereka bisa tarik tunai di dua ATM tersebut.

Pedagang lebih bervariatif

Setahu saya, dulu hanya ada pedagang makanan khas di terminal lama Karangpucung Cilacap. Macam tukang jualan tempe mendoan dan lontong. Paling ditambah tukang asongan lainnya.

Sekarang pedagangnya jauh lebih bervariatif. Ruko atau kios tempat jualan pun lebih besar dan banyak sehingga makanan dan minuman yang ditawarkan jadi lebih beragam. Nggak itu-itu saja.

Upgrade fasilitas musala dan toilet

Terus terang, andai dibayar untuk buang air di toliet terminal lama Karangpucung Cilacap, saya sih ogah. Apalagi kalau membayar buat buang air di sana, jauh lebih ogah. Memang segitu mengenaskannya fasilitas toilet di sana. Oleh sebab itu, saya lebih memilih ke toilet Alfamart samping terminal lama.

Syukurlah, fasilitas toilet di Terminal Karangpucung baru jauh lebih layak. Jadi lebih nyaman dipakainya. Kalau pun harus bayar, saya jadi lebih ikhlas membayarnya.

Bukan hanya itu. Fasilitas musalanya pun turut diupgrade. Imbasnya, penumpang bisa lebih nyaman ibadah di Terminal Karanpucung baru.

Pada intinya, Terminal Karangpucung Cilacap baru lebih modern sehingga terlihat segar dan indah. Jauh dari kata lusuh dan kurang terawat. Layaknya kondisi terminal lama Karangpucung yang mengenaskan. Kini tinggal tugas pemerintah daerah, penumpang, dan masyarakat menjaga serta merawat salah satu terminal kesayangan masyarakat Cilacap tersebut.

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Meskipun Jadi Daerah dengan Akses Layanan Kesehatan Tersulit di Jawa Tengah, Saya Bersyukur Lahir dan Besar di Cilacap.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version