Saya orang asli Kulon Progo. Saya kadang suka geli sendiri membaca promosi wisata Kulon Progo yang beredar di luar sana. Salah satu yang paling menggelitik, ada yang menuliskan “destinasi dunia dengan panorama surgawi”. Padahal, sehari-hari spot tersebut digunakan warga untuk mancing atau sekadar nyore.
Itu mengapa, saya sebagai warga lokal (warlok) asli jadi merasa punya beban moril untuk mengenalkan keindahan Kulon Progo yang sesungguhnya. Tentu rekomendasi ini berdasar pengalaman jujur yang pengin wisatawan tidak tertipu kata-kata “wangi” dari berbagai promosi. Saya juga pengin banyak orang benar-benar merasakan pengalaman wisata yang indah dan murah-meriah seperti yang selama ini warlok Kulon Progo rasakan.
#1 Laguna Glagah cocok untuk kalian yang ingin santai di Kulon Progo
Laguna Glagah adalah tempat warlok Kulon Progo, setidaknya saya, mendinginkan pikiran ketika penat. Lokasinya berdekatan dengan Pantai Glagah yang lebih dahulu populer dengan batu-batu pemecah ombak. Tempat tersebut biasa untuk foto wisuda atau prewed.
Di sini kalian bisa duduk selonjor di tepi air sambil mendengarkan suara angin. Selain itu, kalian juga bisa naik perahu getek untuk mengelilingi laguna. Tidak perlu khawatir, tarifnya murah meriah kok.
Laguna Glagah ini juga sering dipakai orang buat camping. Kalau sore, langitnya cakep banget, warna orange pastel yang sopan. Kalau pagi, kabut tipis suka turun pelan-pelan. Cocok buat nge-chill sama teman atau keluarga.
Kalau datang ke sini, tips dari warga lokal cuma satu: jangan buang sampah sembarangan. Kami welcome sama wisatawan, tapi jangan tinggalkan bekas mie instan sama plastik kopi saset di rumput.
#2 Pantai Congot yang kata orang-orang mirip pantai di Jepang
Masih dari kawasan pesisir Kecamatan Temon, rekomendasi tempat wisata Kulon progo selanjutnya adalah Pantai Congot. Pantai ini jadi perbincangan banyak orang karena vibes-nya mirip pantai di Jepang. Saya sih setuju saja. Pantai ini dihiasi hutan cemara yang bikin membuat suasanya teduh dan adem. Sekilas mirip hutan pinus di anime-anime genre slice of life.
Pantai Congot dapat nilai plus karena lokasinya dekat dengan muara Sungai Bogowonto, tempat nelayan keluar masuk bawa kapal. Kalau datang pagi, kamu bisa lihat aktivitas nelayan yang masih natural, bukan settingan konten TikTok. Murni hidup sehari-hari.
Tempat ini cocok buat kamu yang suka suasana sepi dan kontemplatif. Jalan pelan nyusuri kawasan cemara, duduk ngadep laut, sambil ndengerin lagu-lagu band 90-an. Rasanya nyetel banget.
Hanya saja kalian perlu mewaspadai satu hal, angin di sana benar-benar kencang, seolah siap menerbangkan barang apa saja yang kalian bawa. Itu mengapa, pesan dari warlok, tolong pakai baju yang nyaman.
#3 Deloano Menoreh cocok untuk duduk-duduk
Sekarang bergeser ke arah utara Kulon Progo, ke spot yang ada di kawasan perbukitan Menoreh yang legendaris. Di sana ada satu tempat yang jarang dipromosikan, tapi selalu dicari warlok untuk mencari ketenangan: Deloano Menoreh.
Deloano ini bukan tempat wisata yang heboh. Di sini kalian nggak akan menemukan wahana atau tempat selfie aneh yang dipaksakan. Di sana kalian hanya akan disuguhi hamparan bukit, kabut pagi yang lembut, dan angin yang bikin dada lega. Kalau kamu habis burnout atau patah hati datang ke Deloano itu adalah pilihan tepat.
Cuma perlu diingat, akses jalannya agak menanjak. Jadi pastikan kendaraan kalian dalam kondisi prima. Tapi, perjalanan menuju Deloano Menoreh yang menantang sebanding dengan pemandangannya kok.
#4 Waduk Sermo yang dicintai warlok Kulon Progo
Terakhir, destinasi yang paling favorit bagi warlok Kulon Progo: Waduk Sermo. Ini tempat bukan sekadar waduk. Ini tempat pulang. Tempat buat berhenti sebentar dari riuh dunia.
Waduk Sermo begitu romantis. Airnya tenang, dikelilingi bukit hijau. Kalau sore, cahaya matahari jatuh di permukaan air dan memantul pelan. Rasanya kayak lagi ada di film indie yang low budget, tapi menyentuh.
Di sini kalian bisa mancing, camping, keliling waduk naik perahu, atau lari pagi di jogging tracknya. Udaranya bersih, bikin paru-paru bahagia. Banyak juga yang datang cuma buat foto-foto, dan itu wajar, Waduk Sermo memang estetik yang natural.
Bedanya sama wisata lain? Waduk Sermo itu ramah ke semua kalangan. Mau datang sendiri boleh, sama keluarga oke, sama temen lebih rame, sama doi? Mau healing boleh, mau cari ide skripsi boleh, mau introspeksi hidup juga sah.
Empat tempat tadi cuma sebagian kecil dari yang dimiliki Kulon Progo. Itu mengapa, saran saya, kalau kalian datang ke Kulon Progo, jangan buru-buru. Coba nikmati tiap tempatnya dalam-dalam, hirup pelan, pahami pelan.
Penulis: Nur Anisa Budi Utami
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 7 Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Jogja yang Sayang Dilewatkan.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
