Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Teh Prendjak, Kamu Jahat tapi Enak

Dhimas Raditya Lustiono oleh Dhimas Raditya Lustiono
25 Mei 2021
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu yang lalu saya sempat menulis artikel tentang teh dengan judul, “Untuk Urusan Teh Celup, Sariwangi dan Sosro Kalah Telak dari Teh Dandang”, di mana setelah artikel tersebut tayang, tim admin Fanpage Mojok mengunggah tautan artikel tersebut dengan caption, “Yang nulis pasti belum pernah nyoba Teh Prendjak”. Baiqlah setelah merenung beberapa minggu, caption yang bernada rekomendasi tersebut sepertinya memang patut saya pertimbangkan.

Gara-gara caption tersebut, saya pun mencoba meladeni apa yang ditulis oleh admin Fanpage Mojok. Hingga akhirnya saya menunggu momen gratis ongkir di marketplace untuk membeli Teh Prendjak tubruk, di mana teh tersebut sangat sulit ditemukan di tempat saya tinggal.

FYI, sejak saya menulis tentang teh, rupanya topik ini mampu menaikkan dialektika tentang teh terutama di kolom komentar. Dengan semangat membara, tidak sedikit netizen yang bersuara lantang tentang teh lokal yang dianggapnya sebagai teh yang paling “enak” versi dirinya.

Kali ini, saya ingin mencoba meladeni caption dari admin FP Mojok, dengan mencoba menyeduh Teh Prendjak untuk pertama kalinya. Seperti apa itu Teh Prendjak? Cekitout!!!

Berbekal aplikasi marketplace, saya menemukan teh ini di salah satu toko yang menyediakan beraneka teh tubruk dengan merek yang cukup unik. Akhirnya, saya menemukan Teh Prendjak kemasan 50 gram seharga Rp3.350, di warung kelontong atau toko sembako mungkin harganya akan sedikit berbeda.

Setelah pintu rumah diketok babang kurir, saya pun tidak sabar untuk membuka segel paket dengan segera, hingga akhirnya saya menemukan logo burung prendjak yang hampir mirip dengan logo Twitter. Logo tersebut seakan menyapa dan meminta untuk segera disobek bungkusnya.

Pada kolom cara penyajian, tertulis dengan gamblang bahwa untuk membuat secangkir teh dengan volume 150 ml maka diperlukan 2 gram Teh Prendjak. Artinya 50 gram teh ini bisa dikonversikan menjadi 25 cangkir teh panas.

Bayangkan, modal Rp3.350 bisa digunakan untuk menyuguhkan 25 cangkir teh, artinya hanya perlu 2 bungkus Teh Prendjak saja jika kita ingin mengadakan reuni kelas (jika peserta reuni kurang dari 50 orang).

Baca Juga:

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

Dari segi bisnis, saya memproyeksi jika harga secangkir teh hangat Rp2000, Teh Prendjak seharga Rp3.350 tersebut dapat menghasilkan pendapatan kotor sebesar Rp50.000. Cukup menggiurkan bagi yang merasa cocok kerja di air.

Setelah meraba-raba teh tersebut, saya-pun langsung menjerang air panas dengan ceret dan menyiapkan french press sebagai media cem-ceman.

Setelah panas air mencapai level umub, saya menaburkan teh ini ke dalam french press. Rupanya teh tubruk tersebut berbentuk lebih halus dari teh yang biasa saya temukan. Bahkan saking halusnya, beberapa teh tersebut masih bisa menembus pori-pori filter french press ketika saya menekan plunger–nya.

Lantaran teksturnya yang cenderung halus, waktu nge-cemnya juga tidak perlu waktu lama. Kita hanya perlu 3-5 menit hingga warna air sudah mulai berwarna coklat pekat.

#1 Aroma

Umumnya, teh tubruk menawarkan aroma melati yang membuat pikiran menjadi adem. Namun, Teh Prendjak rupanya cukup berani berimprovisasi dengan menawarkan aroma bunga mawar.

Pikiran saya yang kadang korslet ini tetiba teringat sebuah penggalan lagu dangdut milik Elvy Sukaesih yang berjudul “Sekuntum Mawar Merah” yang liriknya, “Bunga mawar merah suatu tanda cinta yang berarti bahwa kau cinta padaku”. Dari lagu ini saja saya bisa menyimpulkan bahwa semestinya Teh Prendjak yang menawarkan aroma mawar tersebut, bisa dijadikan alternatif hadiah valentine antimainstream agar hari valentine tidak melulu perihal coklat.

#2 Rasa

Sebelum mencicipi segelas Teh Prendjak, saya tambahkan dulu 1 setengah sendok gula pasir sebagai pemanis. Lalu, saya aduh berlawanan arah jarum jam sampai seluruh gula larut dengan air.

Srrrpppt.

Kesan pertama yang saya temukan saat menyesapnya adalah rasa yang aneh, tapi bikin speechless. Di mana saya menemukan rasa vanila sebagai highlight ditambah dengan rasa mawar yang menambah kesan “romantis”. Meski demikian, rasa natural dari teh bergambar burung tersebut tidak hilang dan cukup strong bagi saya.

Namun, ada hal “jahat” yang saya temukan dari Teh Prendjak, di mana pada kolom komposisi tertulis: Teh Hitam Bubuk dan Perisa Sintetik (vanila dan mawar). Oh mungkin inilah rahasianya, kenapa Teh Prendjak itu enak.

Bagi para pengabdi teh otentik, mungkin akan menganggap bahwa Teh Prendjak “nge-cheat” sehingga menghasilkan rasa yang enak.

Namun, tentu saja teh ini tidak bisa dikatakan 100% jahat hanya karena menambah perisa sintetik pada produknya. Hal ini justru memberikan pembelajaran bagi kita semua bahwa untuk menjadi unggul harus berani menjadi unik dan berbeda dari kompetitor.

Meski memiliki kandungan perisa sintetis, toh produk ini sudah mendapatkan cap halal MUI, dan setidaknya teh berperisa ini masih lebih “greget” daripada minuman teh kekinian berbasis serbuk yang harganya setara dengan 2 bungkus seblak.

Pada kesempatan berbeda, saya juga mencoba menyeduh teh ini dengan Kental Manis Gold sebagai pemanis. Hasilnya, klop banget. Perpaduan kedua produk tersebut layaknya menikmati gig yang menampilkan Efek Rumah Kaca dan Barasuara dalam satu panggung.

Meski “jahat”, tapi kenyataannya lidah saya tak mampu berkhianat, bahwasanya Teh Prendjak memang enak.

Sekian mbak/mas admin FP Mojok. Kini saya sudah memiliki pengalaman minum Teh Prendjak.

Sumber Gambar: YouTube GegeD’tea

BACA JUGA Teh Gelas vs Teh Bandulan, Mana yang Lebih Unggul? atau tulisan Dhimas Raditya Lustiono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2021 oleh

Tags: Kuliner TerminalminumantehTeh Prendjak
Dhimas Raditya Lustiono

Dhimas Raditya Lustiono

Perawat di Ruang Gawat Darurat

ArtikelTerkait

Membela Harkat dan Martabat Gorengan yang Disinggung Lee Jae-Hong, Pelatih Fisik Timnas Indonesia terminal mojok.co

Membela Harkat dan Martabat Gorengan yang Disinggung Lee Jae-Hong, Pelatih Fisik Timnas Indonesia

28 Mei 2021
5 Menu Red Flag Starbucks. Jangan Dipesan kalau Nggak Mau Kecewa

5 Menu Red Flag Starbucks. Jangan Dipesan kalau Nggak Mau Kecewa

9 Agustus 2023

Alasan Makan di Sawah Terasa Lebih Nikmat daripada di Rumah

21 Juni 2021
Bedanya Warteg dan Warsun dalam Hal Minuman Teh terminal mojok

Bedanya Warteg dan Warsun dalam Hal Minuman Teh

12 Desember 2021
5 Rekomendasi Merek Susu selain Susu Beruang biar Nggak Rebutan terminal mojok.co

4 Rekomendasi Merek Susu selain Susu Beruang biar Nggak Rebutan

5 Juli 2021
Rekomendasi 3 Makanan yang Bisa Dijadikan Waffle oleh William Gozali terminal mojok

Rekomendasi 3 Makanan yang Bisa Dijadikan Waffle oleh William Gozali

27 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.