Teh Botol Sosro vs Teh Pucuk Harum, Mana yang Lebih Unggul?

Rahasia Keberhasilan Teh Pucuk Harum Menyaingi Teh Botol Sosro Terminal Mojok

Rahasia Keberhasilan Teh Pucuk Harum Menyaingi Teh Botol Sosro (Maharani Afifah/Shutterstock.com)

Di Indonesia, teh kemasan botol telah melewati sejarah yang panjang, sampai pada akhirnya slogan “apa pun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro” telanjur menjadi kalimat yang sangat mudah diingat oleh siapa pun. Ya, Teh Botol Sosro merupakan teh kemasan botol yang sangat melegenda. Keberadaannya telah tertulis dalam prasasti daftar menu di berbagai resto maupun rumah makan.

Akan tetapi, Teh Botol Sosro rupanya mendapatkan perlawanan cukup sengit dari Teh Pucuk Harum yang baru berusia 1 dekade. Siapa sangka pada tahun 2022, Teh Pucuk Harum telah berada di klasemen puncak Top Brand Index (TBI) dengan raihan skor 32,6%, disusul Teh Botol Sosro dengan raihan skor 20,1%.

Fenomena ini tentu menimbulkan pertanyaan, apa benar Teh Pucuk Harum lebih enak daripada Teh Botol Sosro? Untuk menjawabnya, tentu kita perlu mengadu kedua teh tersebut.

Sebelum pengujian dilakukan, Teh Botol Sosro dan Teh dan Teh Pucuk Harum telah saya simpan di dalam kulkas selama beberapa jam. Sehingga pengujian terhadap kedua teh tersebut dilakukan saat teh masih dalam keadaan dingin.

Teh Botol Sosro (Lano Lan/Shutterstock.com)

#1 Harga

Teh Botol Sosro dibanderol seharga Rp3.700 per botol untuk kemasan 350 ml.

Teh Pucuk Harum dibanderol seharga Rp4.000 per botol untuk kemasan 350 ml.

FYI, kedua teh kemasan tersebut saya beli di Alfamart, hal ini dikarenakan di tempat saya Teh Botol Sosro agak sulit ditemukan di warung kelontong. Dari segi harga, Teh Botol Sosro memang lebih ekonomis ketimbang Teh Pucuk Harum untuk ukuran yang sama. Namun, Teh Pucuk Harum lebih mudah ditemukan di warung kelontong, warung pinggir jalan, hingga minimarket.

#2 Aroma

Teh Botol Sosro mampu menguarkan aroma seperti teh yang direbus alias teh kothok. Ada wangi-wangi melati yang cukup terasa. Uniknya, aroma Teh Botol Sosro—baik kemasan plastik atau kemasan kaca—tidak jauh berbeda. Ini menandakan aroma Teh Botol Sosro memang sangat berkarakter.

Teh Pucuk Harum ketika tutup botol dibuka, hidung saya menangkap wangi teh melati yang tipis, sedangkan aroma tehnya seakan tertutup dengan aroma dari perisa sintetis. Artinya, aroma teh dari produk ini masih belum menunjukkan karakter yang kuat.

Hamparan kebun teh yang luas (Unsplash.com)

#3 Rasa

Teh Botol Sosro, sebagai teh yang dianggap legend, tentu saja memiliki rasa yang sangat berkarakter seperti teh Slawi yang ada sepet-sepetnya. FYI, Slawi adalah tempat asal Sosrojoyo selaku pencetus teh dalam kemasan botol.

Ketika lidah saya menangkap air teh dari Teh Botol Sosro, lidah saya menangkap rasa sepet dan ada sedikit aftertaste pahit. Namun, aftertaste pahit tersebut cukup tertolong dengan rasa manis dari teh Botol Sosro.

Anehnya, langit-langit mulut dan ujung lidah saya merasakan rasa sepet yang agak lama, hingga saya perlu berkumur dengan air putih untuk menghilangkan rasa sepet yang masih bertahan di dinding mulut dan di ujung lidah.

Rasa sepet yang “nyangkut” itulah yang bisa membuat haus, sehingga Teh Botol Sosro tidak direkomendasikan untuk diminum setelah aktivitas berat seperti panjat tebing atau main futsal. Sesuai dengan slogannya, minumlah Teh Botol Sosro setelah menuntaskan ibadah kuliner.

Teh Pucuk Harum yang terkenal dengan iklan “pucuk, pucuk, pucuk” tersebut memang menawarkan sensasi yang menyegarkan tanpa ada sesuatu yang bikin “nyangkut”.

Rasa teh dan gula pada teh Pucuk Harum benar-benar nge-blend, namun rasa melatinya seakan masih malu-malu untuk ditangkap oleh lidah saya.

Simpelnya, teh ini cocok diminum untuk melepas dahaga di momen apa pun.

Teh Pucuk Harum lebih mudah dijumpai di warung kelontong (Sriyana/Shutterstock.com)

Kesimpulan

Teh Botol Sosro telah memiliki karakter yang telanjur melekat di benak banyak orang, aroma dan rasanya sudah pasti telah mendapat tempat tersendiri bagi para pencandu kuliner. Namun, produk ini tidak saya rekomendasikan sebagai penghilang dahaga, melainkan sebagai minuman penutup setelah makan atau kulineran.

Mencari produk ini di warung kelontong atau warung pinggir jalan juga agak sulit. Kebanyakan Teh Botol Sosro lebih mudah dijumpai di minimarket atau di restoran dan rumah makan di mana minuman ini jadi salah satu menu di sana.

Sedangkan Teh Pucuk Harum memiliki aroma teh yang seakan tertutup oleh aroma perisa sintetik, tetapi bisa diminum sebagai penghilang dahaga dengan manis yang lebih pas. Sehingga teh kemasan botol satu ini layak dijadikan bekal saat traveling atau saat beraktivitas di luar ruangan.

Selain itu, untuk mendapatkan satu botol Teh Pucuk Harum sangat mudah. Ia biasa dijumpai di etalase warung kelontong hingga warung pinggir jalan. Membuat konsumen teh kemasan satu ini lebih luas pasarnya.

Lantas, mana yang lebih unggul? Sejujurnya agak sulit untuk mencari mana yang lebih unggul dari keduanya, karena membandingkan kedua produk tersebut sama halnya membandingkan antara Ahmad Albar dan Armand Maulana. Sama-sama memiliki kualitas dan segmentasi penggemarnya masing-masing.

Penulis: Dhimas Raditya Lustiono
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version