Tarix Jabrix, Geng Motor yang Patut Dicontoh Atas Dedikasinya dalam Menolong Sesama

Perjuangan berat para anggota Tarix Jabrix dalam mengubah citra buruk geng motor ternyata menuai prestasi gemilang. Ketika pertama kali mendengar nama geng motor, pikiran kalian mungkin selintas mengarah pada penampilannya yang suka berdandan liar, bertingkah temperamental, dan tampil beringas bak singa kelaparan. Kumpulan stereotip buruk tersebut diketahui sudah terlanjur melekat oleh seluruh lapisan masyarakat yang mulai memandang risih atas kemunculan sang penguasa jalanan tersebut.

Faktanya, geng motor kerap kali melancarkan aksi berbahaya di luar batas seperti merusak fasilitas umum dan nekat kebut-kebutan di sepanjang jalan raya dengan cara mengeluarkan suara knalpot bising. Akibat perilaku buruk geng motor, petugas keamanan bahkan sempat kewalahan saat mengawasi gerak-gerik mereka yang sulit terdeteksi. Harus diakui, segala kejahatan geng motor memang begitu meresahkan dan kalian patut waspada di mana pun berada.

Terinspirasi dari kisah nyata kebrutalan geng motor, mendiang Iqbal Rais sengaja menghadirkan trilogi The Tarix Jabrix khusus bagi kalian yang merasa jatuh cinta sama seluk-beluk dunia otomotif. Film bergenre drama komedi dengan bintang utama para personel The Changcuters berfokus pada Cacing dan kawan-kawannya yang berinisiatif mendirikan Tarix Jabrix.

Pembentukan geng motor berlogo tengkorak ini diharapkan mampu mengubah persepsi geng motor yang selalu identik sebagai pelaku kriminal jalanan. Apalagi geng motor bersikap sopan santun seperti Tarix Jabrix justru terbilang langka dan jumlahnya lebih sedikit dibandingkan geng motor lain. Demi mengejar eksistensi, Tarix Jabrix bertekad kuat dalam mengusung prinsip cinta perdamaian tanpa jalur kekerasan.

Biar misinya berjalan sempurna, seluruh anggota Tarix Jabrix berkomitmen memegang teguh empat pedoman penting antara lain: setia mematuhi rambu lalu lintas, rela menolong semua orang dengan ikhlas, terampil memecahkan kasus misterius, dan wajib menghormati kedua orang tua.

Peraturan sakral ciptaan Cacing ini mengajak para anggotanya supaya memiliki rasa kepedulian sosial tinggi serta berani membela kebenaran apa pun risikonya. Pada setiap konsekuensinya, apabila ada yang ketahuan melanggar peraturan maka salah satu dari mereka terpaksa harus mengundurkan diri secara terhormat atau siap menerima hukuman fisik berupa push-up sebanyak 100 kali. Secara pasti, Tarix Jabrix berusaha keras untuk menegakkan kedisplinan pada setiap anggotanya sejak dini demi mencegah terjadinya konflik internal sewaktu-waktu.

Penerapan empat pedoman penting ala Tarix Jabrix di kehidupan sehari-hari rupanya berbuah manis. Sebagai ujian pertama, mereka berhasil membongkar kasus keterlibatan narkoba salah satu anggota The Smokers bernama Martin yang terbukti menyembunyikan heroin di sepatu kirinya melalui diplomasi cerdas Mulder. Hasilnya, The Smokers mengaku khilaf lalu bersedia meminta maaf kepada Tarix Jabrix yang telah berjasa membersihkan geng motornya dari pengaruh narkoba dengan saling berjabat tangan.

Seolah belum puas, Tarix Jabrix turun tangan dalam mengatasi beberapa permasalahan di jalanan seperti membantu nenek menyeberang jalan agar selamat sampai trotoar, menyelamatkan kedua anak SD termasuk adik Lala dan Lili bernama Donadoni di kereta gantung dari komplotan penculik berstatus pasangan suami istri, dan aktif bernegosiasi sama The Road Devils pimpinan Melly soal pengembalian mobil kantor asuransi Cacing.

Walau prosesnya tidaklah mudah, semua aksi heroik Tarix Jabrix tersebut sukses mengangkat nama baik mereka. Mereka yang tadinya dijuluki sekelompok pemuda berandalan, bertransformasi menjadi pahlawan pembela kebenaran. Wow, mantap sekali gelarnya!

Merasa ingin tampil beda, Tarix Jabrix juga menunjukkan rasa empati dengan ikut mengevakuasi korban longsor di Padalarang, Jawa Barat dari reruntuhan bangunan. Mereka juga kompak membagikan bantuan bahan kebutuhan pokok sebagai wujud kepedulian sosial. Tidak sendirian, mereka justru menggandeng musuh bebuyutannya The Red Devils untuk terjun menolong korban longsor secara sukarela.

Siapa sangka, kolaborasi dadakan antara Tarix Jabrix dan The Red Devils seakan menjadi momen harmonis bersejarah dalam rangka mengakhiri rivalitas selama bertahun-tahun. Mereka juga sepakat berjanji membuka lembaran baru sebagai geng motor berkelakuan baik.

Seiring berjalannya waktu, tradisi damai Tarix Jabrix pernah sedikit goyah akibat ulah Mulder yang ketahuan mengikuti ajang balapan liar pada tengah malam dengan alasan kurang setuju sama prinsip Tarix Jabrix. Selain itu, sang kapten, Cacing, pernah iseng membunyikan klakson sembarangan sekencang-kencangnya pada mobil Volkswagen milik mantan teman sekelasnya Bony yang justru menimbulkan perkelahian massal tak terkendali. Momen terparah selanjutnya, mereka malah terlambat mengangkut korban kebakaran di panti asuhan sehingga berujung protes kemarahan warga yang dituding meragukan jiwa gotong-royongnya.

Setiap kejadian memalukan yang dialami oleh geng motor ini nyaris mencoreng sikap kedisiplinan yang sudah ditanamkan sejak awal berdiri. Dalam hal ini, mereka seharusnya menjadi panutan geng motor lain yang berhijrah menuju pintu taubat dan bukannya tergoda sama pengaruh kejahatan. Meskipun begitu, sebagian dosa yang pernah menimpa mereka akhirnya mampu diselesaikan lewat musyawarah kecil-kecilan antar anggotanya secara demokratis.

Andaikan geng motor di dunia ini tertarik mengikuti jejak Tarix Jabrix, kehidupan mereka akan terasa jauh lebih sejahtera serta menahan diri dalam berbuat tindakan anarkisme. Lagi pula geng motor itu sesungguhnya bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi sesama pecinta sepeda motor dan menciptakan persaingan sehat secara sportivitas yang mengesampingkan hasrat balas dendam.

Tarix Jabrix telah mengajarkan kita bahwa geng motor itu tidak selamanya bersifat sadis apalagi menyeramkan.

BACA JUGA Kelompok Penguasa Jalanan yang Bikin Pengendara Lain Auto-minggir dan artikel Aditya Mahyudi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version