Pada akhir 2004, Suzuki merilis sebuah motor sport yang langsung menjadi idaman kala itu. Ia adalah Suzuki Thunder 125, motor sport berbadan mini, yang ada jauh sebelum Honda CB150 Streetfire dan Yamaha Vixion. Suzuki start duluan.
Saat itu, antusias masyarakat kepada Suzuki Thunder 125 sangat tinggi. Buktinya, kakak saya, ikut-ikutan beli motor ini. Dan sekarang, kakak saya mewariskan motor tersebut untuk saya. Saya merawat motor yang banyak minusnya itu semampunya. Yah, sedih, sih karena dulu menjadi motor idaman, kini hanya sebatas bahan meme dan shitpost di media sosial.
Daftar Isi
Suzuki Thunder 125 lambang kebanggaan seperti Yamaha Vixion
Desain Suzuki Thunder 125 itu sporty minimalis. Bodi Thunder memang menyenangkan untuk mata. Selain itu jok dan posisi berkendara yang nyaman menjadi kelebihan. Terakhir, stang yang lebar dan tinggi cocok untuk kakak saya yang lumayan tinggi.
Setelah berhasil membeli motor ini, saya bisa melihat rasa bangga yang selalu tersirat di wajah kayak saya. Maklum, kala itu, banyak sekali anak muda yang mengidam-idamkan bisa membawa pulang motor sport satu ini. Yah, waktu itu hype-nya mirip ketika Yamaha Vixion menjadi primadona.
Saya ingat sekali, saking bangga dan bahagia, kakak saya melakukan modifikasi. Misal, dia memendekkan bagian dengan, lalu membuat joknya menjadi tipis. Mirip kayak “Yamaha Vixion madura” zaman sekarang.
Baca halaman selanjutnya: Motor sport idola yang kini berakhir mengenaskan.
Diwariskan karena sebuah “bencana”
Beberapa tahun kemudian, kakak mewariskan Suzuki Thunder 125 itu kepada saya. Bukan “warisan” yang seharusnya bikin bahagia. Saya malah mendapatkan motor yang menyusahkan. Semua berawal dari oknum bengkel yang brengsek betul.
Jadi, kakak saya sampai ke sebuah keputusan bahwa dia bosan dengan modif racing yang masih menjamur. Dia memutuskan mengembalikan bentuk Suzuki Thunder 125 seperti sedia kala. Sebuah keputusan yang berakhir menjadi “bencana”.
Kayak saya membawa seniornya Yamaha Vixion itu ke sebuah bengkel. Kata orang, apes itu nggak mengenal waktu. Mesin yang sebenarnya baik-baik saja, dibongkar oleh montir. Bahkan mesin motor itu sampai terbelah. Kerusakannya cukup fatal. Motor yang dulu nyaman sekali, kini tidak tertolong.
Makanya, kakak saya mewariskan Suzuki Thunder 125 dalam keadaan tidak fit. Sialan. Sampai sekarang, motor tersebut masih ada di rumah. Saya hanya memakai motor itu untuk kuliah, meskipun sangat boros bensin. Sudah begitu, di sepanjang jalan, saya nggak pernah berhenti berpikir, “Kapan mogok lagi?”
Pernah suatu kali saya berhenti di lampu merah, eh motor ini tiba-tiba mati dan nggak mau hidup lagi. Hassshhh!
Berakhir sebagai bahan meme dan shitpost otomotif
Suzuki Thunder 125 memang istimewa. Dari dulu hingga sekarang, motor ini selalu menjadi favorit. Kalau dulu, banyak anak muda menggandrungi motor ini karena keren. Sekarang, ia digandrungi oleh pencipta meme dan shitpost.
Misalnya saat krisis BBM, Suzuki Thunder 125 menjadi andalan juragan bensin eceran untuk kulakan. Meme yang memakai Thunder 125 ini viral, khususnya di Facebook.
Untuk ukuran sport, dengan kapasitas mesin hanya sebatas 125 cc, Suzuki Thunder 125 memang mempunyai tangki besar sampai 15 liter. Jadi nggak heran ketika BBM langka banyak yang memakai motor ini untuk antre di SPBU.
Mengenaskan banget, sih. Dulu favorit kayak Yamaha Vixion, sekarang cuma sebatas bahan meme. Nasibmu, Suzuki!
Penulis: Rizky Andy Kurniawan
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Suzuki Smash, Motor Kelas Bawah yang Lebih Berkualitas ketimbang Motor Honda pada Zamannya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.