Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Susahnya Menerapkan Kehidupan Minimalis di Jawa

Anisa Fitrianingtyas oleh Anisa Fitrianingtyas
25 Juli 2023
A A
Susahnya Menerapkan Kehidupan Minimalis di Jawa

Susahnya Menerapkan Kehidupan Minimalis di Jawa (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya adalah salah satu orang yang jatuh cinta dengan kehidupan yang minimalis. Hidup yang dalam praktiknya menekankan pada individu untuk memiliki barang sesedikit mungkin, atau membuang yang sebenarnya nggak dibutuhkan. Semakin sedikit barang yang kita miliki, hidup kita akan terasa lebih nyaman.

Gaya hidup seperti ini tentu berbeda dengan kebiasaan umum kita yang mana semakin banyak yang kita miliki, maka kita akan semakin bahagia. Padahal apabila kita memiliki sedikit barang, kita bisa punya waktu lebih banyak untuk fokus pada diri sendiri, lho. Kita bisa mengembangkan diri ketimbang sibuk merawat atau mengurusi barang yang kita miliki.

Sejujurnya, saya ingin sekali menerapkan kehidupan minimalis dalam hidup saya. Sayangnya, saya tinggal di Indonesia, wabilkhusus Pulau Jawa. Boro-boro mau minimalis, saya justru merasa berbenturan dengan hal-hal berikut ini.

Makhluk komunal akut

Dalam kehidupan minimalis, saya bisa memilih untuk nggak memiliki ruang tamu yang luas. Ruang tamu kecil dan minim perabotan cukup untuk menampung tamu yang barangkali datang ke rumah. Namun, saya lupa bahwa saya tinggal di Jawa.

Ada banyak acara yang harus dilaksanakan di rumah, misalnya aneka rapat, selametan, yasinan, bancaan, dsb. Dan semua acara itu harus dilaksanakan di tempat yang agak lapang mengingat pesertanya bisa mencapai puluhan orang. Jadi, saya harus say goodbye sama ruang tamu mini.

Kalau ada yang bilang bisa pakai tarub, ya boros to ya. Mosok kalau mau rapat RT di rumah kudu sewa tarub macam orang mau hajatan nikahan.

Belum lagi terkait dengan adanya acara komunal ini, kita harus menyediakan ubarampenya. Misalnya saja seperti tikar dan karpet. Minimal dalam satu rumah kita harus punya dua atau tiga tikar lebar. Belum lagi perlengkapan makan yang jumlahnya bisa puluhan untuk menjamu tamu yang datang, entah itu piring, gelas, sendok, dll. Mungkin peralatan makan ini bisa disiasati dengan menggunakan peralatan makan sekali makan, tapi kan jadinya nggak minimalis lagi.

Hadeeeh…

Baca Juga:

Derita Merantau ke Luar Pulau Jawa: Gaji Lumayan, tapi Tetap Miskin karena Ongkos Mudik Nggak Masuk Akal

Menerima Penempatan CPNS di Luar Pulau Jawa Tak Pernah Saya Sesali, Justru Jadi Keputusan Terbaik yang Pernah Saya Buat

Mau ini itu kudu seragaman

Mengusung konsep hidup minimalis, berarti saya juga harus membatasi pakaian yang saya miliki. Toh nggak semua baju akan saya pakai setiap hari. Tapi sekali lagi, Indonesia ini suka seragaman. Ada seragam sekolah, seragam PKK, seragam tani, matun, TNI, Polri, pokoknya semua seragaman.

Ya bagus sih punya seragam. Kita jadi samaan ya, kan? Nggak ada yang beda, kita semua setara. Tapi mohon maaf, saya yang keder. Lemari saya sudah saya desain sesuai dengan keinginan hidup minimalis, apa jadinya kalau lemari itu harus menampung lebih banyak seragam yang kadang cuma saya pakai sekali.

Saya ingat betul, waktu itu saya terpaksa membeli jilbab warna kuning untuk berpartisipasi dalam sebuah acara. Padahal saya kurang menyukai warna tersebut karena kurang cocok dengan kulit saya. Namun karena ini ceritanya “seragaman”, mau nggak mau ya dibeli juga. Kalau nggak seragaman nggak oye katanya.

Masak beraneka ragam makanan

Lini hidup minimalis juga menyasar pada keinginan untuk meminimalkan kuantitas barang yang ada di rumah. Masalahnya, sebagai seorang ibu rumah tangga, saya tahu bahwa makanan di Jawa ini bervariasi mulai dari bumbu rempahnya, cara masaknya, sampai peralatan masaknya.

Allahu Akbar, mau hidup minimalis saja bikin saya kudu berpikir keras, gimana caranya minimalis tapi masih kelihatan seperti umumnya orang Jawa? Ternyata angel, yo. Menjadi minimalis, berarti saya harus siap lahir batin kalau disebut-sebut sebagai manusia yang nggak punya baju dan perabotan!

Penulis: Anisa Fitrianingtyas
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Belajar Gaya Hidup Minimalisme dari Fumio Sasaki.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 Juli 2023 oleh

Tags: gaya hidup minimalisMinimalispulau jawa
Anisa Fitrianingtyas

Anisa Fitrianingtyas

Putu Bumi Sukowati, suka makan pecel.

ArtikelTerkait

Jumlah Penduduk Pulau Jawa Lebih Banyak ketimbang Rusia

Jumlah Penduduk Pulau Jawa Lebih Banyak ketimbang Rusia? Itu Fakta!

3 Februari 2023
Jember di Mata Orang Bangkalan Madura: Bikin Minder dan Ingin Pindah Domisili Mojok.co

Orang Jember Terlalu Madura untuk Disebut Jawa, dan Terlalu Jawa untuk Disebut Madura

16 Januari 2024
Jogja Resmi Provinsi Termiskin (Unsplash)

Jogja Provinsi Termiskin: Matur Nuwun Raja dan Gubernur Jogja

18 Januari 2023
Kalau Punya Gaya Hidup Minimalis Terasa Susah, Jangan-jangan Konsepmu Salah Kaprah terminl mojok.co

Kalau Punya Gaya Hidup Minimalis Terasa Susah, Jangan-jangan Konsepmu Salah Kaprah

7 Februari 2021
Magelang yang Menyenangkan, Sekaligus Mengecewakan (Unsplash)

Magelang yang Menyenangkan, Sekaligus Mengecewakan

12 November 2023
Apakah Merantau ke Luar Pulau Jawa Masih Menjanjikan?  

Apakah Merantau ke Luar Pulau Jawa Masih Menjanjikan?

23 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.