Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Kenaikan Tingkat Kriminalitas dan Semakin Semrawut, Surakarta Sudah Bukan Lagi Tempat yang Ideal untuk Pensiun seperti Jogja

Nurul Fauziah oleh Nurul Fauziah
1 Maret 2024
A A
Surakarta Semakin Mirip Jogja Semakin Tidal Ideal untuk Pensiun (Unsplash)

Surakarta Semakin Mirip Jogja Semakin Tidal Ideal untuk Pensiun (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Surakarta, daerah kecil di Jawa Tengah. Banyak yang menganggapnya sebagai tempat yang hangat dan ramah. Karena anggapan itu, dengan berbagai infrastruktur juga fasilitas yang memadai, sudah pasti membuat orang tertarik untuk tinggal. Padahal, daerah ini semakin mirip Jogja, yang tidak ideal menjadi tempat pensiun.

Minat untuk pensiun di Surakarta bisa saja naik karena Pak Jokowi. Iya, Pak Jokowi yang merencanakan diri untuk kelak pensiun di Surakarta. Ucapan ini membuat banyak orang untuk meniru beliau. Namun, menurut saya, daerah ini sudah bukan tempat yang nyaman bagi para pensiunan. Yah, semakin mirip dengan Jogja saja.

Kurangnya rasa kepedulian membuat Surakarta dan Jogja nggak cocok lagi buat para pensiunan 

Saya, sebagai orang Solo yang sudah tinggal bertahun-tahun di pusat kota merasakan perbedaan yang signifikan pada komunikasi antar-tetangga. Dulu, kanan dan kiri masih sering bertegur sapa. 

Sekarang, banyak orang membangun pagar tinggi di daerah Surakarta. Alasannya apa lagi kalau bukan karena kenaikan tingkat kejahatan. Banyak yang merasa tidak aman, lalu membangun pagar tinggi di rumahnya. Bukankah Jogja begitu juga jika melihat kondisinya beberapa tahun ke belakang?

Yah, sayangnya, pagar dan tembok tinggi itu menjadi penghalang komunikasi tetangga. Oleh sebab itu, pensiunan nggak akan nyaman tinggal di sini karena kurangnya rasa kepedulian. 

Tak hanya itu, kegiatan seperti posyandu lansia banyak yang macet karena semakin sedikit sukarelawan. Orang kota sudah capek bekerja atau sekolah dan cenderung tidak mau merepotkan diri dengan kegiatan lain yang tidak begitu menguntungkan. 

Bahkan acara seperti “rewang” yang menggambarkan budaya saja sudah sangat jarang. Orang sekarang itu penginnya simpel. Padahal setiap orang tua membutuhkan banyak kegiatan. Terutama berinteraksi dengan sesama agar meningkatkan kesehatan, baik jiwa maupun raga.

Para pensiunan sulit merasakan ketenangan

Selain interaksi, lansia membutuhkan lingkungan yang tenang dan terhindar dari kehidupan kota yang bikin pusing. Salah satunya adalah kondisi jalanan di Surakarta yang macet dan semakin semrawut saja mirip Jogja di kala pagi. 

Baca Juga:

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Selain itu, kehidupan para lansia akan semakin nggak tenang karena harga tanah semakin tak terjangkau. Hal ini membuat para pensiunan tidak bisa membeli tanah begitu saja. Misalnya untuk menjadi “petani dadakan” atau berkebun.

Sudah begitu, kehidupan makin nggak tenang karena banyak orang punya mobil tapi nggak bisa bikin garasi. Mereka ini orang-orang egois banget. Parkir sembarangan di pinggir jalan kampung yang sejatinya sudah sempit. 

Kegiatan Pak Jokowi tidak bisa menjadi kiblat para pensiunan 

Kalau mau kayak Pak Jokowi, ya syarat dan ketentuan berlaku. Kegiatan setelah pensiun Pak Jokowi seperti menyapa warga Surakarta tentu tidak bisa dilakukan oleh orang biasa, malah diketawain. Memangnya Anda seterkenal Pak Jokowi?

Selanjutnya, mengunjungi Museum Private Tumurun. Jangan salah, kalau mau mengunjungi Museum Privat Tumurun, kamu harus reservasi. Namanya saja museum privat. Syarat ini bisa sangat merepotkan para pensiunan. Apalagi kalau gaptek nggak bisa reservasi lewat hape.

Kegiatan ketiga, menonton Persis Solo. Terdengar menarik dan pasti bisa ditiru. Tapi, orang biasa yang tidak punya kuasa tentu akan berdesak-desakan dan kudu antre beli tiket. Para pensiunan atau lansia tentu nggak bisa selalu nonton di stadion. 

Tapi tenang, setidaknya para pensiun bisa meniru kegiatan Pak Jokowi olahraga santai di Stadion Manahan. Yah, setidaknya ada yang bisa ditiru oleh lansia dari kegiatan Pak Jokowi di Surakarta nanti.

Dulu, Surakarta atau Jogja memang daerah yang nyaman. Tapi, saat ini, 2 daerah tersebut semakin tidak nyaman untuk lansia. Apalagi para lansia yang ingin menikmati masa tua dengan lingkungan aman, nyaman, dan tenang. Surakarta dan Jogja, kenapa kamu semakin tidak ideal, sih?

Penulis: Nurul Fauziah

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Tawangmangu Karanganyar Tempat Favorit Mahasiswa Solo, Saking Solo Nggak Ada Apa-apanya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Maret 2024 oleh

Tags: jawa tengahJogjaJokowijokowi pensiunKota Solopak jokowipensiun di solosolo
Nurul Fauziah

Nurul Fauziah

Anak rumahan yang suka dengan isu sosial.

ArtikelTerkait

3 Hal yang Perlu Diperhatikan Warga Jawa Timur yang Mau Merantau ke Jogja

3 Hal yang Perlu Diperhatikan Warga Jawa Timur yang Mau Merantau ke Jogja

17 Februari 2023
Gudeg Jogja Pinggir Jalan Lebih Enak Dibanding yang Terkenal (Unsplash)

Nyatanya, Gudeg Jogja Terkenal dan Mahal Itu Kalah Enak Dibandingkan Gudeg Emperan Pinggir Jalan

4 Januari 2025
4 Hal yang Bikin Saya Betah Tinggal di Jogja mantan

Sapa Mantan: Ada Bayangmu di Tiap Jengkal Aspal di Jogja

15 Februari 2023
Stasiun Karanganyar, Stasiun yang Menipu Penumpang karena Letaknya Bukan di Kabupaten Karanganyar

Stasiun Karanganyar, Stasiun yang Menipu Penumpang karena Letaknya Bukan di Kabupaten Karanganyar

14 April 2024
Orang Ungaran Pilih Mengaku Asli Semarang karena Malu Nggak Ada yang Bisa Dibanggakan

Orang Ungaran Pilih Mengaku Asli Semarang karena Malu Nggak Ada yang Bisa Dibanggakan

8 Maret 2024
Jogja Terbuat dari Pembacokan, Jalan Rusak, dan Menghindari Masalah (Unsplash)

Jogja Terbuat dari Pembacokan, Jalan Rusak, dan Menghindari Masalah

8 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.