Sebelum muncul BTS, Exo, NCT-U, dan boyband Korea Selatan lainnya, Super Junior pernah merajai dunia per-Kpop-an di dunia. Mereka sangat populer, termasuk di Indonesia. Terhitung, kini usia Super Junior sudah menginjak 15 tahun, sudah waktunya mereka beralih ke jalur indie.
Industri hiburan di Korea Selatan memang berbeda dengan di Indonesia. Boyband atau musisi di negeri ginseng memiliki jadwal yang diberikan agensi masing-masing untuk membuat album, comeback, dan vakum. Rutinitas seperti itu sudah sangat lumrah di Korea Selatan. Di Indonesia? Ya, kita tahu sendiri seperti apa.
Sejak kemunculannya pada tahun 2005 silam, Super Junior sudah berhasil menggaet hati para penggemar di Korea Selatan. Setelah lagu “Sorry Sorry” sampai “Mr Simple” muncul, mereka semakin mendunia. Hal ini mungkin dianggap wajar jika dibandingkan dengan era saat ini.
Meskipun, saat ini Super Junior seperti mulai tenggelam, bahkan mulai tertutup oleh boyband-boyband baru yang lebih muda dan tampan (katanya). Namun, musikalitas mereka berkembang. Wajah adalah nomor dua, nomor satunya adalah musik dan karya yang bagus.
Seperti BTS, yang beberapa waktu lalu mendapatkan penghargaan Billboard, perjuangan mereka tidak sama dengan Super Junior. Dulu, YouTube masih baru, media sosial belum merebak seperti sekarang, pastinya akan sulit bagi agensi untuk memasarkan Super Junior hingga ke kancah dunia.
Saat ini mungkin begitu banyak yang menyukai gaya dance dari boyband-boyband baru seperti Stray Kids. Namun, jika melihat lagi ke masa lampau, koreografi Super Junior sangat melekat di ingatan dan khas. Siapa yang tidak ingat dengan gaya sungkem di lagu “Sorry Sorry”? Siapa yang tidak ingat dengan gaya mengibaskan bahu di lagu “Mr Simple”?
Tidak banyak boyband Korea Selatan saat ini yang memiliki dance yang khas hingga dibuat parodi di masyarakat. Meskipun dance Super Junior tidak sesulit BTS, tetap saja melekat di ingatan para Kpopers hingga saat ini.
Di usia 15 tahun, sudah seharusnya mereka menjadi boyband indie yang melegenda. Sudah waktunya mereka memiliki manajemen sendiri tanpa ada kekangan agensi. Jika dibandingkan, mungkin sama dengan Westlife atau Backstreet Boys. Super Junior adalah salah satu boyband terlama di Korea Selatan yang aktif hingga kini.
Dengan beralih ke jalur indie, Super Junior bisa mengeksplorasi musikalitas masing-masing personel dengan bebas. Bisa dengan memainkan alat musik oleh masing-masing personel, mengatur koreografi seenak jidat, atau membuat lagu baru dengan genre keroncong atau campur sari. Siapa sangka?
Selain itu, tidak banyak aturan yang mengekang mereka. Biasanya agensi memiliki aturan bahwa anggota boyband tidak boleh inilah, tidak boleh itulah. Dan, itu sudah tidak cocok dengan Super Junior.
Dengan anggota yang rata-rata berusia 30 tahun-an. Seharusnya mereka sudah sangat matang dalam musikalitas. Di jalur ini, saya yakin album yang akan mereka rilis akan sangat berbeda dari biasanya dan memiliki ciri khas dari masing-masing anggota.
Di Korea Selatan, ada band pop rock bernama NELL yang dianggap legendaris, sejak 1999 mereka mulai bermusik. Dan, beberapa tahun lalu mereka beralih ke jalur indie dan membuat agensi mereka sendiri. Akhirnya, musik mereka semakin berkembang karena tidak terlalu memikirkan pasar, mereka hanya ingin berkarya. Sudah seharusnya Super Junior mengikuti langkah NELL.
15 tahun bukan usia yang sebentar bagi sebuah boyband. Banyak boyband yang bubar sebelum berusia 5 atau bahkan 10 tahun. Itu adalah pencapaian dari Leeteuk dan kawan-kawan. Sudah seharusnya mereka mulai mandiri, membangun nama mereka dengan kemampuan mereka sendiri.
BACA JUGA Rekomendasi Drama Korea Bertema Medis yang Dijamin Seru dan Bikin Pinter dan tulisan Muhammad Afsal Fauzan S. lainnya.