Setelah 24 Tahun Tinggal di Sukabumi, Saya Semakin Yakin kalau Tanah Kelahiran Saya Ini Adalah Tempat Tinggal Terbaik di Jawa Barat

Alasan Saya Menyukai Sukabumi, Tempat Tinggal Terbaik Se-Jawa Barat Mojok.co

Alasan Saya Menyukai Sukabumi, Tempat Tinggal Terbaik Se-Jawa Barat (unsplash.com)

Sudah lebih dari 24 tahun saya tinggal di Sukabumi, Jawa Barat. Tempat kelahiran artis ibukota Desy Ratnasari dan Syahrini ini rasa-rasanya nggak pernah mengecewakan, terutama pantainya. Kebetulan saya tinggal dekat dengan Pantai Pelabuhanratu. Hanya butuh 1 jam perjalanan menuju pantai di sisi selatan Sukabumi itu. 

Sebelum membahas kabupaten ini lebih jauh, saya ingin berbagi sedikit informasi. Sukabumi merupakan kabupaten terluas di Pulau Jawa. Kemendagri mencatat, luas definitif kabupaten Sukabumi mencapai 4.164,15 km persegi dengan jumlah penduduk sekitar 2,77 juta jiwa pada pertengahan 2023.

Daerah yang terletak di antara Kota Bogor dan Cianjur ini dinamai dari bahasa Sunda, Suka-Bumen. Suka artinya nyaman dan senang, sementara Bumen artinya tempat tinggal. Dengan kata laun, tempat tinggal yang nyaman dan membuat senang. Hmm, pantas saja banyak orang betah tinggal di sini ya. 

Istilah tersebut dicetuskan oleh seorang ahli bedah bernama Dr. Andries de Wilde tepatnya pada tanggal 13 Januari 1815. Dokter ini memiliki peran penting dalam dunia pertanahan terutama di daerah Ujungberung (kecamatan di Bandung) dan Sukabumi.

Dilihat dari asal usulnya tadi, bukankah Sukabumi sangat menarik? Ada beberapa alasan lain yang membuat sata suka tinggal di sini. 

Sukabumi Kota Santri dan Kota Polisi, bikin hati nyaman

Sama seperti Cianjur, Sukabumi juga dijuluki sebagai Kota Santri. Jika kalian berkunjung ke Sukabumi tentunya tidak akan heran kalau di kota ini sangat banyak pesantren yang dibangun. Melihat para santri di jalanan dengan setelan kopiah, sarung, dan sandal jepit sudah menjadi pemandangan yang lumrah.

Tidak hanya di kawasan perkotaan, di daerah hingga pelosok pun banyak dibangun pesantren dengan kualitas yang terjamin. Bahkan di dekat rumah saya saja yang notabene ada di pedesaan terdapat pesantren dengan jumlah santri yang banyak. Ada santri yang berasal dari penduduk sekitar, ada juga yang datang dari luar kota.

Baca halaman selanjutnya: Julukan Kota Santri …

Julukan Kota Santri ini tidak lepas dari perjuangan K.H. Ahmad Sanusi, salah seorang ulama besar dan pahlawan Indonesia di masa penjajahan, yang mendirikan Pondok Pesantren Syamsul Ulum atau dikenal luas dengan nama Pesantren Gunung Puyuh.Perjuangan Ahmad Sanusi menjadi cikal bakal gencarnya pembangunan pesantren ke seluruh penjuru Sukabumi hingga saat ini.

Selain dijuluki sebagai Kota Santri, sejak 2022 Sukabumi mempunyai julukan baru sebagai Kota Polisi. Penetapan tersebut tidak lepas dari Sukabumi yang menjadi tempat para calon polisi dan perwira yang menempuh pendidikan di sini. Sebab, di kota ini terdapat Sekolah Calon Perwira (Secapa) Kepolisian Negara Republik Indonesia yang banyak menelurkan perwira-perwira dari pelosok tanah air.

Status sebagai Kota Santri dan Kota Polisi entah mengapa membuat hati ini nyaman. Secara tidak langsung timbul rasa aman baik secara fisik maupun rohani. 

Punya banyak pantai yang indah

Kabupaten Sukabumi juga dikenal dengan pantainya yang indah. Selain Pantai Pelabuhanratu yang sudah populer di kalangan wisatan domestik dan mancanegara, ada beberapa pantai indah lain yang bisa dikunjungi. Misal, Pantai Karang Hawu, Pantai Citepus, Pantai Ujung Genteng, Pantai Loji, Pantai Cibangban, Geopark Ciletuh, Pantai Cibuaya, dan masih banyak lagi. Tempat-tempat itu sudah dilengkapi dengan fasilitas yang memanjakan pengunjung.

Selain tempat wisata, oleh-oleh dari Sukabumi juga beragam. Salah satu yang paling terkenal adalah mochi. Mochi merupakan kue bulat kecil berbahan dasar beras ketan yang berisi kacang dan ditaburi tepung di bagian luarnya.  Makanan yang berasal dari Kerajaan Sunda ini bahkan dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda sejak 2022.

Sebenarnya, Sukabumi tidak hanya terkenal dengan mochi saja sebagai oleh-oleh khasnya. Ada beberapa penganan lain yang tentunya bisa dijadikan sebagai oleh-oleh. Beberapa di antaranya adalah kerupuk ényé, bandros Mang Atta, bolu pisang Ibu Onih, roti priangan Oey Tijiang Lie, opak Jampang, sampai kue jahe. Kalau kalian mampir ke sini, jangan lupa mencicipi dan membawa makanan-makanan itu sebagai oleh-oleh ya. Rasanya semua enak kok. 

Di atas yang membuat saya bangga dan nyaman tinggal di Sukabumi. Kabupaten ini mungkin nggak sepopuler daerah-daerah lain di Jawa Barat, tapi percayalah, kabupaten ini punya potensi jadi tempat tinggal yang nyaman. Bahkan, beberapa sumber menyebut, Sukabumi menjadi tempat paling ideal di Jawa Barat yang hendak pensiun

Penulis: Erfransdo
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA 5 Tempat Wisata yang Sering Dikira di Ambon, padahal Bukan. Ngawurnya Keterlaluan!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version