Suka Duka Berduka: Drama Komedi Lokal yang Segar

Suka Duka Berduka Drama Komedi Lokal yang Segar Terminal Mojok

Suka Duka Berduka Drama Komedi Lokal yang Segar (Instagram Suka Duka Berduka)

Akhir-akhir ini, sebuah series original buatan Vidio sedang menarik perhatian. Sebuah series berjudul Suka Duka Berduka hadir menyajikan tontonan drama komedi yang memanfaatkan momen duka sebagai poros cerita. Sesuatu yang cukup unik sekaligus segar.

Series yang baru saja berakhir pada 13 Agustus 2022 lalu ini berjumlah 8 episode. Mengangkat cerita mengenai berbagai seluk beluk kejadian ketika meninggalnya Rauf Afan, seorang kakek berusia 77 tahun, yang meninggalkan tiga anak, satu menantu, tiga cucu, dan satu istri muda.

Posisi unik dari Suka Duka Berduka ini ada pada premis yang memanfaatkan situasi berduka. Bahwa dari situasi duka, ternyata bisa menghasilkan berbagai ironi yang jenaka. Dan sumber kejenakaan dari series ini ada pada para keluarga yang ditinggalkan Opa Rauf, keluarga yang aneh.

Keluarga Opa Rauf memang begitu unik, aneh, dan beraneka ragam. Mulai dari istri muda yang usianya lebih muda dari anak-anaknya, menantu politisi, cucu seorang pesepakbola profesional, hingga cucu kecanduan nyimeng. 

Ada berbagai momen yang bisa membuat sebuah keluarga berkumpul, salah satunya adalah momen berduka. Namun, dengan komposisi keluarga Rauf yang unik, kita akan melihat berbagai masalah yang hadir ketika semuanya berkumpul, mulai dari hari pemakaman hingga 40 harian.

Tentu saja, masalah warisan akan menjadi sumber utama kekacauan. Selain itu, kita akan melihat berbagai kekacauan lain penuh akan satire dan komedi gelap. Ada berbagai masalah yang terjadi, mulai dari politisi yang bingung cari dukungan dan modal, nyimeng di suasana duka, kedatangan sanak saudara yang punya berbagai cerita erotis, segala macam drama endorse-an artis influencer, potret atlet yang rawan pensiun muda, dan berbagai kelakukan ajaib keluarga besar Rauf lainnya yang meski bikin geleng-geleng dan aneh, tapi kok terasa begitu relate dan familier. Yah, namanya juga satire.

Suka Duka Berduka adalah salah satu dari sedikitnya serial lokal yang terasa solid. Premis dan berbagai masalah unik tersebut berhasil dieksekusi dan dinikmati berkat kehadiran karakter-karakter yang kuat serta gaya bercerita yang unik.

Selain atribut dan komposisi karakter yang unik, para karakter ini juga terasa kuat karena berhasil diperankan oleh para cast yang tampil apik, utamanya aktor senior seperti Jajang C Noer, Luna Maya, Tora Sudiro, Oka Antara, dan Ersa Mayori yang berhasil menghidupkan karakter dan suasana dengan sangat baik. Sementara para aktor muda, meski tidak sesolid para seniornya, penampilan mereka jelas jauh dari kata mengecewakan.

Khususnya Jihane Almira Chedid yang berperan sebagai Naomi. Karakter Naomi dibebankan sebagai narator dalam cerita ini, di mana segala kejadian kacau yang terjadi dalam keluarga ini diceritakan melalui POV-nya. Berkat itu, Suka Duka Berduka memiliki gaya bertutur yang unik.

Pada dasarnya, series ini secara adil men-cover semua karakternya. Berawal dari narasi Naomi, seorang istri yang sedang menceritakan kelakuan keluarga suaminya, Ipung, yang merupakan cucu dari Rauf Afan. Ia berhasil memperkenalkan berbagai karakter unik dan segala permasalahan yang meliputinya. Karena posisi Naomi yang merupakan orang di luar keluarga tersebut, maka ia menjadi mata penonton yang mewakili betapa dia juga merasa aneh dengan keluarga suaminya tersebut.

Karakter favorit saya adalah Yo’e, pembantu keluarga Rauf Afan. Akting dan tingkahnya berhasil memberi perasaan yang menyenangkan, entah karena ekspresinya yang lucu atau karena interaksinya yang selalu menghasilkan perasaan feel good.

Pada akhirnya, keluarga Rauf secara stereotipe memang bisa dikategorikan sebagai keluarga kondang dengan masalah klasik yang bisa diduga, rebutan harta warisan. Namun, series ini jauh dari kata dangkal yang serba hitam putih. Para karakternya berdimensi. Selain itu, meski sering gontok-gontokan, pada akhirnya mereka adalah keluarga, yang kadang benci kadang sayang, love-hate relationship yang wajar.

Ada berbagai alasan kenapa series ini terasa menyegarkan. Selain premis dan konsep menabrakan suka dan duka yang menarik, series ini juga unik karena hanya memanfaatkan satu lokasi untuk menjalankan semua cerita, yaitu rumah Rauf Afan. 

Dari segi teknis, series yang disutradarai Nia Dinata dan Andri Cung ini memiliki camerawork yang unik berupa gerakan yang dinamis penuh zoom in/zoom out.yang tak beraturan. Mungkin tidak semua orang cocok, tapi berkat cerita yang solid, hal itu tidak jadi masalah.

Pada akhirnya, Suka Duka Berduka adalah pilihan series yang cukup menarik karena menawarkan berbagai hal yang segar, mulai dari konsep cerita, storytelling, hingga teknis.

Saya sendiri cukup senang dengan hadirnya series ini di Vidio. Dengan begitu, Vidio cukup concern dengan variasi series originalnya, agar tak terjebak dengan kesan tempatnya series-series Wattpad yang kualitasnya menyebalkan.

Penulis: Muhammad Sabilurrosyad
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Menebak Alasan Nicholas Saputra Jadi Pemeran Utama Sayap-Sayap Patah.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version