Sudahi Perdebatan Antara Indomie dan Mie Sedaap, Misoa Instan Adalah Sebenar-benarnya Mi Instan

Sudahi Perdebatan Antara Indomie dan Mie Sedaap, Misoa Instan Adalah Sebenar-benarnya Mi Instan Terminal Mojok

Sudahi Perdebatan Antara Indomie dan Mie Sedaap, Misoa Instan Adalah Sebenar-benarnya Mi Instan (Unsplash.com)

Selain bubur diaduk dan nggak diaduk, tema perdebatan yang tak lekang oleh waktu lainnya adalah pilihan merek mi instan: Indomie atau Mie Sedaap. Kadang saya merasa perdebatan antara pendukung dua kubu mi instan itu seperti meributkan sesuatu yang esensial bagi keberlangsungan hidup manusia saja.

Kalaupun ada yang berhasil memberi argumen yang masuk akal, kan nggak bikin lawan bicaranya jadi pindah haluan. Lha, namanya selera kan urusan lidah masing-masing. Lagi pula jelas-jelas Mie Sedaap Goreng lebih enak ketimbang Indomie Goreng. Eh.

Bicara soal mi instan, yang menjadi kekuatan utamanya tentu saja penyajiannya yang kilat. Lantaran makanan ini matang dengan cepat, seseorang bisa segera menuntaskan rasa laparnya sekaligus menggunakan waktunya untuk melakukan hal lain. Ketika empat menit terlalu lama untuk menunggu Indomie atau Mie Sedaap matang, di situlah misoa instan jadi jawaban.

Misoa merupakan salah satu keluarga mi. Mi satu ini berwarna putih dan lurus dengan diameter yang jauh lebih kecil dari mi kuning yang biasa dijumpai pada Indomie dan Mie Sedaap. Misoa terbuat dari tepung terigu, jadi berbeda dengan bihun atau sohun. Biasanya makanan yang memakai bahan baku misoa bisa dijumpai pada masakan Tionghoa atau Tionghoa-Jawa.

Sejauh ini, ada dua merek misoa instan yang sudah saya temukan di pasaran. Merek pertama adalah Cap Burung Layang Terbang. Merek ini hanya menawarkan satu rasa saja, yakni ayam bawang.

Setelah bertahun-tahun mengira Cap Burung Layang Terbang adalah satu-satunya jenama yang menjual produk misoa instan, pada awal tahun ini saya menemukan merek lainnya, yakni Cap Ikan Paus. Misoa instan Cap Ikan Paus ini punya tiga varian rasa: ayam bawang, ayam baso, dan kare ayam.

Pertama, Cap Burung Layang Terbang rasa ayam bawang. Mi instan satu ini bisa kita beli dengan uang Rp5 ribu. Dalam bungkusannya, selain misoa kering, ada juga bumbu bubuk, cabai bubuk, minyak, dan sayur kering.

Soal rasanya, pernah nggak mencicipi kwetiau instan kuah dari merek ini? Nah, kalau kalian sudah pernah mencicipi kwetiau instan Cap Burung Layang Terbang, rasa bumbu misoa instan ini mirip dengan versi kwetiau instannya. Misoa Cap Burung Layang Terbang hanya memerlukan waktu 45 detik sejak mi dimasukkan ke air mendidih hingga matang. Sangar banget, kan?

Kedua, Cap Ikan Paus rasa ayam bawang. Misoa satu ini rasanya persis dengan Cap Burung Layang Terbang. Tapi, kalau mengutip ibu saya, ini adalah versi kurang micinnya. Iya, soalnya rasa misoa Cap Ikan Paus rasa ayam bawang nggak sekuat merek pertama. Kuahnya pun lebih bening. Bedanya, cabai bubuk dan sayur kering nggak kita temukan dalam kemasan misoa instan ini. Jadi, kalau kalian suka pedas, kalian perlu menambahkan cabai bubuk sendiri.

Ketiga, Cap Ikan Paus rasa ayam baso. Menurut saya, rasanya seperti Super Bihun rasa baso. Asin dan gurihnya ringan. Sekali lagi, rasanya “kurang micin”. Nggak seperti pada rasa ayam bawang, cabai bubuk tersedia di varian ini. yang ringan. Namun sekali lagi, versi kurang micin. Nggak seperti pada rasa ayam bawang, cabai bubuk tersedia di varian ini. Minyak dan sayur kering nggak tersedia dalam varian ini.

Keempat, Cap Ikan Paus rasa kare ayam. Karenya enak, tapi sama sekali nggak kental. Saya baru sekali mencicipi misoa instan rasa kare Cap Ikan Paus ini, tapi rasanya terasa familier. Sepertinya sih mirip rasa kare ayamnya Indomie atau Mie Sedaap. Sebenarnya varian ini baru banget saya bikin semalam. Seingat saya, selain bumbu bubuk, ada juga minyak dan cabai bubuk dalam kemasannya.

Semua misoa instan Cap Ikan Paus dibanderol dengan harga yang sama. Saya membelinya seharga Rp4 ribu per bungkus. Merek ini perlu waktu sekitar 1,5 menit untuk proses masak hingga matang, alias dua kali lipat dari Cap Burung Layang Terbang.

Secara keseluruhan, misoa instan dari kedua merek ini menurut saya enak. Kekurangannya hanya variasi rasanya yang masih kurang banyak. Jelas keduanya kalah telak kalau dibandingkan dengan varian rasa Indomie yang macam-macam itu. Selain itu, harganya pun hampir dua kali lipat dari harga Indomie dan Mie Sedaap padahal beratnya sekitar 60-65 gram saja. Tapi, kelebihan dari misoa instan ini adalah waktu masaknya yang cepat. Mungkin misoa instan diciptakan dengan menghayati pepatah “waktu adalah uang”. Memang, misoa instan adalah sebenar-benarnya mi instan!

Penulis: Annisa Rakhmadini
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 6 Indomie dengan Cita Rasa Nusantara Terbaik.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version