Strategi Manis Permen Yupi Memenangkan Hati Pasar Domestik

Strategi Manis Permen Yupi Memenangkan Hati Pasar Domestik Terminal Mojok

Strategi Manis Permen Yupi Memenangkan Hati Pasar Domestik (Adansijav Official/Shutterstock.com)

Sebenarnya buat para orang tua, bukan cuma Kinder Joy atau Pororo Drink yang bikin anak merengek minta jajan kalau sedang berada di minimarket. Ada satu produk lainnya yang tak kalah bikin orang tua resah tiap kali belanja di minimarket membawa anak mereka, produk itu adalah permen Yupi.

Tentu banyak dari kita yang sudah tahu permen satu ini, kan? Yupi merupakan merek kembang gula gummy yang sudah berstandar internasional. Di Indonesia sendiri, permen Yupi sudah bertahan cukup lama hingga mencapai puluhan tahun. Walau bukan tanpa masalah dan bebas dari terpaan kabar miring, nyatanya permen kenyal tersebut mampu membuktikan eksistensinya di pasar domestik hingga saat ini. Kira-kira gimana cara permen Yupi mempertahankan pangsa pasarnya di Indonesia, ya?

#1 Yupi merupakan brand perintis konsep jelly gum di Indonesia

Kembang gula atau permen merupakan produk dengan life cycle atau umur pergantian yang cukup cepat. Konsumen tidak akan merasa terikat untuk membeli sebuah merek permen tertentu. Hal tersebut dikarenakan mereka memang tidak memiliki ketergantungan atau sikap fanatisme seperti konsumen rokok merek tertentu.

Di samping melimpahnya alternatif merek lain yang beredar, kembang gula termasuk dalam kategori makanan ringan sehingga pembeli akan mudah berganti pilihan sesuai kehendak hati, tak terbatas pada permen saja. Jelas bahwa loyalitas konsumen sulit didapat dan dipertahankan dalam industri permen.

Oleh karena itu, strategi Yupi untuk tampil beda di pasaran permen merupakan sebuah langkah yang tepat. Yupi tidak menawarkan bentuk permen yang keras dan harus dikulum untuk mengonsumsinya. Sebaliknya, kembang gula yang ditawarkan dalam naungan nama Yupi memiliki ciri khusus bertekstur kenyal.

Apabila orang tua sering merasa khawatir ketika anaknya memakan permen lantaran ada kemungkinan permen tersebut membuat si anak tersedak atau nyangkut di leher, masalah tersebut tidak akan terjadi sewaktu anak menikmati Yupi. Permen Yupi yang empuk sering kali dimakan oleh konsumennya dengan cara dikunyah. Proses ini dianggap lebih aman bagi orang tua yang memberikan makanan ringan tersebut bagi buah hatinya.

Di samping alasan tersebut, fakta bahwa Yupi merupakan produk permen lunak menjadikan merek tersebut sebagai market leader di kategori produknya, kalau tak boleh disebut sebagai single player. Seperti yang kita tahu, kompetitor produk permen lunak di Indonesia tidak banyak sebagaimana pasar permen lunak yang sudah populer di luar negeri. Sebagai pelopor, Yupi memiliki keuntungan untuk lebih dikenal masyarakat luas dibandingkan pesaingnya.

Akan sulit bagi kompetitor untuk menyingkirkan posisi Yupi di benak konsumen sebagai satu-satunya jelly gum di Indonesia. Maka tak heran apabila Yupi menguasai penjualan permen lunak di pasar domestik.

#2 Yupi konsisten melakukan inovasi pada produknya

Tak hanya soal rasa, Yupi juga melakukan berbagai inovasi dari sisi lain, salah satunya dalam hal visual kembang gula gummy mereka. Kita tentu sudah hafal varian produk Yupi memiliki beragam bentuk, mulai dari beruang, dinosaurus, hati, ikan, hingga gigi drakula. Berbagai model unik nan menarik ini tentu akan mengusik rasa penasaran orang untuk mencobanya.

Yupi bahkan juga merilis tema tertentu untuk produk permennya seperti Yupi Breakfast di mana di dalamnya terdiri atas berbagai macam bentuk permen yang mengadaptasi bentuk makanan yang biasa dikonsumsi pagi hari sebagai sarapan orang bule. Di samping inovasi bentuk, tema, dan packaging, Yupi juga melakukan pengembangan produk dari segi kandungannya. Seperti kehadiran Yupi Calci Bean yang diklaim memiliki kandungan kalsium di dalamnya.

#3 Perusahaan bijaksana menanggapi isu yang beredar

Beberapa tahun silam, Yupi pernah diserang dengan isu yang kurang sedap terkait dengan kandungan permennya yang dikatakan tidak halal. Hoaks ini tak hanya terjadi satu kali di tahun 2016, tetapi juga pernah merebak di awal tahun ini. Padahal, Yupi menggunakan gelatin sapi.

Alih-alih menanggapi dengan menempuh jalur hukum, PT Yupi Indo Jelly Gum justru memilih pendekatan persuasif dan edukatif. Strategi ini merupakan langkah yang cerdik meski peluang mereka untuk memenangkan perkara sebenarnya besar.

Sebagai brand yang lekat dengan anak-anak, Yupi sukses membawa citra sebagai merek yang enggan ribut untuk masalah yang tidak jelas juntrungannya. Mungkin pihak perusahaan berpedoman pada pepatah “biarkan anjing menggonggong, khalifah berlalu”. Langkah ini sesuai dengan tagline yang terpampang di official website mereka yupiland.com, yaitu “fun and healthy” di mana tubir tidak ada dalam kamus mereka, yang ada hanyalah kegembiraan yang direpresentasikan dalam permen lucu mereka.

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jurus Kapal Api Bertahan di Tengah Gempuran Bisnis Kopi.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version