Strategi Belanja Baju Lebaran di Pasar Beringharjo Tanpa Emosi dan Kagol

Tips Belanja Baju Lebaran di Pasar Beringharjo Tanpa Emosi dan Kagol Terminal Mojok

Tips Belanja Baju Lebaran di Pasar Beringharjo Tanpa Emosi dan Kagol (Rembolle/Shutterstock.com)

Seakan sudah menjadi tradisi, sebagian besar masyarakat Indonesia akan berbondong-bondong membeli baju baru menjelang Hari Raya Idulfitri. Merayakan hari kemenangan identik dengan pakaian anyar sebab disebutkan bahwa umat muslim dianjurkan untuk mengenakan pakaian terbaiknya di hari raya. Hukum memiliki pakaian baru saat lebaran memang sunnah, tapi kalau kebetulan punya rezeki lebih, nggak ada salahnya untuk belanja baju baru.

Ada banyak sekali pilihan untuk bisa mendapatkan pakaian impian. Bagi yang nggak punya waktu, membeli lewat marketplace umumnya menjadi pilihan. Namun bagi mereka yang kurang sreg untuk belanja secara online biasanya bakal mengunjungi toko pakaian secara langsung. Di Yogyakarta, ada beragam toko yang menjadi jujugan masyarakat untuk berbelanja pakaian. Dari opsi yang bervariasi itu, nggak sedikit masyarakat Yogyakarta yang memilih Pasar Beringharjo.

Dapat dikatakan bahwa Pasar Beringharjo ini one stop shopping. Pakaian dari ujung rambut sampai ujung kaki tersedia di sini, tentu dengan harga yang beragam. Sebelum bertandang ke Pasar Beringharjo guna membeli pakaian anyar, simak dulu beberapa strategi di bawah ini biar pengalaman berbelanja lebih menyenangkan dan anti-emosi.

#1 Strategi agar nggak emosi karena ramai dan potensi pelayanan buruk

Berhubung banyak orang yang menyerbu Pasar Beringharjo tiap akhir Ramadan, tentu kepadatan pengunjung nggak bisa dihindari. Pasar Beringharjo ini ramainya bukan main saat menjelang Idulfitri. Bahkan kepadatan ini sudah tampak ketika kamu menyusuri Jalan Pabringan yang terletak di selatan pasar. Motor dan mobil terparkir di sana sini hingga menyebabkan kendaraan yang sedang lewat merayap saking penuhnya.

Suasana di dalam Pasar Beringharjo yang dipenuhi banyak orang (Firmansyah Asep/Shutterstock.com)

Untuk mencegah terkurasnya energi dan emosi, coba datang di hari kerja. Dibandingkan akhir pekan, Pasar Beringharjo relatif lebih sepi di hari kerja. Tapi kalau memang terpaksanya kamu hanya bisa berkunjung di akhir pekan, datanglah lebih awal. Nggak perlu pagi-pagi buta banget. Paling nggak pukul 08.00-08.30 gitu lah.

Kalau kamu tiba di pasar kesiangan, selain harus sabar karena bahu disenggol sana-sini saking sumpeknya, pedagangnya pun sudah cukup letih. Mereka menghadapi pembeli yang beraneka macam, entah itu nawarnya sadis atau nggak jadi beli padahal semua stok sudah dibuka. Akhirnya, pelayanan ke pembeli nggak semaksimal saat mereka baru saja buka. Tapi wajar, namanya juga manusia, lagi puasa pula.

#2 Strategi agar tetap dapat baju incaran meski gagal menawar

Pasar adalah tempat yang paling tepat untuk melakukan tawar menawar. Sebelum bertransaksi, biasanya penjual dan pembeli yang ada di pasar bakal saling bernegosiasi untuk mendapatkan harga yang pas. Tapi kini saya merasakan bahwa strategi tawar menawar sudah nggak begitu mempan di pasar, khususnya di bulan Ramadan. Bahkan strategi paling ultimate, yaitu pergi ketika pedagang nggak bersedia menurunkan harga dengan harapan dipanggil kembali pun sudah bukan pilihan yang jitu.

Ketika menghadapi situasi seperti ini, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Semisal ada pakaian yang sama persis, dari segi model hingga bahan, di marketplace, kamu bisa menunjukkannya ke pedagang yang bersangkutan. Ibaratnya, kamu memiliki penguat argumen untuk mempertahankan harga yang kamu mau.

Proses tawar menawar antara pembeli dan pedagang (Christina Desitriviantie/Shutterstock.com)

Kalau masih belum berhasil sementara kamu sangat mengincar pakaian yang belum berjodoh itu, sudahlah, terima saja harganya dengan lapang dada. Bisa jadi kios yang kamu pilih itu memang memasang harga grosir. Umumnya toko yang menyediakan harga grosir ini baru akan memberikan diskon kalau kamu membeli tiga hingga lima potong pakaian.

#3 Strategi agar baju yang dibeli nggak sia-sia

Kelebihan pasar dibandingkan marketplace adalah kesempatan untuk menjajal langsung pakaian yang kita inginkan. Alih-alih sekadar melihat size chart dan mengukur sendiri, kamu berkesempatan untuk mencoba pakaiannya terlebih dulu. Bahkan lebih enaknya lagi, pedagang atau pramuniaga akan dengan sukarela mencarikan model, motif, hingga ukuran lain hingga kamu menemukan barang yang cocok.

Dengan mencoba terlebih dahulu pakaian incaran, kamu bisa tahu pula bahan yang digunakan. Meski kamu nggak tahu nama kain yang dipakai, seenggaknya kamu bisa mengira-ngira apakah bahan tersebut bikin gerah, menyusut ketika dijemur, atau malah mudah luntur. Jangan lupa cek pula jahitan dan kelengkapan pakaiannya. Dengan begitu, pakaian yang sudah kamu beli nggak akan percuma.

#4 Strategi agar nggak kecewa dengan harga bayar

Pasar Beringharjo punya luas 2,5 hektar dan di dalamnya terdapat enam ribuan pedagang. Berdagang juga merupakan kompetisi. Setiap toko pasti akan memasang harga yang beragam dengan target pasar yang bermacam-macam pula. Oleh karena itu, setelah kamu tahu harga suatu barang, cobalah untuk berputar mencari barang yang sama, lalu bandingkan harganya.

Salah satu lapak pedagang di Pasar Beringharjo (Unsplash.com)

Pengalaman yang mengecewakan sempat terasa ketika saya mengantar teman membeli mukena. Kami terlalu pede kalau kios pertama yang kami kunjungi memberikan harga paling rendah dari kios-kios lain di sampingnya. Setelah dibeli dan hendak pulang, kami malah menemukan kios lain yang menjual mukena dengan harga lebih miring. Kagol, dong. Jadi, kalau kamu punya waktu luang dan tenaga lebih, sabi lho untuk muterin pasar dulu untuk menyurvei harga.

Hari Raya Idulfitri tinggal menghitung hari. Selain aroma ketupat dan opor ayam yang mulai terasa, pasar pun semakin gencar menarik hati pengunjungnya. Siapkan uang, banyakin porsi sahur, dan jangan lupa terapkan tips di atas saat main ke Pasar Beringharjo, ya.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 3 Rekomendasi Mobil Bekas dengan Biaya Perawatan yang Murah.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version