Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Stigma soal Ukuran Payudara yang Bikin Emosi

Nar Dewi oleh Nar Dewi
8 Juni 2020
A A
Stigma soal Ukuran Payudara yang Bikin Emosi

Stigma soal Ukuran Payudara yang Bikin Emosi

Share on FacebookShare on Twitter

Mohon maaf, ini bukan artikel porno ya. Mentang-mentang saya ngomongin ukuran payudara, bukan berarti saya sedang mesum. Malah, lewat tulisan ini saya mau menyampaikan cerita sekaligus keluh kesah dari teman saya sesama kaum hawa.

Sebut saja kawan saya itu sebagai Melati (biar nggak Mawar melulu gitu). Melati adalah teman SMP saya yang memiliki ukuran payudara yang besar.

Ya, besar. Coba, apa yang kalian pikirkan setelah membaca “ukuran payudara yang besar”? Pasti ada saja yang pikirannya ngeres. Hayo ngaku.

Dan memang itu yang selalu dirasakan Melati. Ia selalu merasa orang-orang memandang payudaranya dengan pikiran kotor. Gara-gara itu, ia tumbuh menjadi sosok yang minder, pemalu, dan pendiam.

Ia benci sekali kalau disuruh lari saat pelajaran olahraga. Ia juga tidak percaya diri ketika harus presentasi di depan kelas. Ia merasa mata-mata teman sekelasnya tertuju pada dadanya. Ia merasa menjadi objek pikiran liar mereka. Ia tak lagi sekadar risi. Ia trauma.

Apalagi sikap teman laki-lakinya kadang sudah sangat di luar batas. Beberapa siswa laki-laki bukan sekadar menggoda bilang, “Wow payudara kamu besar, ya!” Tapi, mereka juga suka mengejek wajah Melati yang menurut mereka ngga cantik. Jadi keminderan Melati semakin menjadi-jadi.

Bayangin deh, kalau temen-temen cowokmu bilang, “Body kamu bagus, tapi wajahnya kok bikin muntah ya?”

Gimana perasaanmu dikatain begitu? Kalau mentalmu kuat, mungkin kamu bakal lempar sendal ke orang macam itu. Tapi tidak semua orang berhati besi dan bermental baja bak Gathotkaca. Bagi seorang remaja yang baru puber seperti Melati, keminderan berlarut-larutlah yang justru ia rasakan.

Baca Juga:

Tobrut Memang Meresahkan, Budaya Merendahkan Tubuh Perempuan tapi Dimaklumi karena Gampang Masuk FYP

Bahaya di Balik Sport Bra

Waktu SMA, saya dan Melati kembali bersekolah di tempat yang sama. Melati masih menjadi sosok yang pendiam karena rasa mindernya. Saya yang waktu itu masih ABG juga tak bisa berbuat apapun karena saya pun tak paham apa masalah yang menimpa kawan saya.

Barulah di kelas 3 kami lumayan akrab. Melati mulai curhat soal keminderan dan sikap pendiamnya selama ini. Bagi saya tentu itu agak aneh. Saya mengira Melati pendiam karena ia kutu buku. Lah, tiap istirahat aja dia cuma diem di bangkunya baca buku atau komik. Dan sebagai perempuan dengan payudara yang ukurannya standar, saya pun sulit memahami apa yang dialami Melati.

Skip selepas SMA, saya dan Melati memilih jalur kehidupan yang berbeda. Saya bekerja, dan ia kuliah. Kami mulai jarang saling menyapa, sampai kemudian saya melihat ada yang berbeda dengan dirinya. Ia masih Melati yang sama. Ia masih sering update bacaan novel dan komik yang menurutnya bagus. Tapi penampilannya berubah. Jilbabnya jadi sangat panjang.

Ia bilang ke saya bahwa ia memakai jilbab besar karena ia ingin hijrah. Ia merasa terlindung dalam pakaiannya itu. Tapi ketika berhijab lebar pun, ternyata ia masih saja memiliki pengalaman tak mengenakkan.

Seorang teman satu organisasinya pernah mengatakan sesuatu yang sangat tidak pantas hanya karena ia menolak ajakannya untuk berpacaran. Ia bilang ke Melati bahwa ia munafik. Ia menuduh hijab besar Melati hanya kedok untuk menutupi masa lalunya yang suram.

Kok bisa? Ya, bisa soalnya dalam pikiran temannya itu, Melati memiliki masa lalu yang suram karena payudaranya besar. Anda bingung? Saya pun sempat gagal paham dengan tuduhan ini. Tapi kemudian Melati menjelaskan bahwa temannya itu menuduhnya sering berbuat mesum. Payudaranya yang besar dianggapnya sebagai bukti kemesuman itu. Sebab menurutnya, besarnya ukuran payudara ditentukan oleh seberapa banyak tangan laki-laki yang menyentuhnya.

Semakin sering payudara disentuh laki-laki, maka ukurannya semakin besar, kurang lebih begitu ia berpikir. Dan karena Melati berpayudara besar… tuduhan nakal pun disematkan kepadanya.

Melati tentu shock. Saya yang cuma dengerin curhatnya ditelepon juga ikut shock. Tapi yang lebih bikin kami shock, ternyata tidak sedikit pria yang berpikiran sama seperti teman Melati itu.

Teman saya yang lain punya cerita yang mirip. Dia cerita soal mantannya yang pernah mengkritik badannya karena menurutnya “darat” alias dada rata. Mantannya punya pikiran seperti teman Melati, bahwa payudara perempuan akan membesar ketika dipegang laki-laki. Ia pun coba-coba merayu teman saya agar diizinkan meraba payudaranya biar teman saya tidak bertubuh bak “papan cucian.”

Jijik banget, kan? Wong cuma pengen enaknya kok pake dalih sok-sokan jadi pahlawan. Untungnya teman saya waras, detik itu juga, white knight “ora mutu” itu langsung didepak sebagai pacar.

Gini loh… Saya paham bahwa manusia adalah makhluk seksual. Tak ada salahnya laki-laki mengagumi payudara perempuan. Tak ada salahnya laki-laki tertarik dengan itu.

Hanya saja, jangan bikin asumsi aneh-aneh dong soal bagian tubuh perempuan ini. Apalagi sampai mengatakan bahwa perempuan berpayudara besar adalah perempuan yang nakal. Dan lagipula kalau nakal pun, “you-you” tidak berhak atas bagian tubuh kami ini. You–-para cowok—juga tidak ada urusan menyebut kami nakal. Emang situ siapa? Emak kita aja nggak sembarangan ngatain kita.

Saya bukan feminis. Catet ya. Saya cuma perempuan biasa yang tidak baca teori-teori feminisme dan sejenisnya. Tapi tidak perlu jadi feminis kan kalau sekadar berharap agar laki-laki tidak berkonspirasi soal payudara kami? Kalau mau bikin teori aneh-aneh, ya bikin aja soal bagian tubuh sampeyan sendiri.

BACA JUGA Jika Cintamu Hasil Doktrin Blue Film, Aku Bisa Apa? dan tulisan Nar Dewi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Juni 2020 oleh

Tags: mitos soal payudarapayudarastigma perempuan
Nar Dewi

Nar Dewi

IRT suka nulis

ArtikelTerkait

Tobrut Memang Meresahkan (Unsplash)

Tobrut Memang Meresahkan, Budaya Merendahkan Tubuh Perempuan tapi Dimaklumi karena Gampang Masuk FYP

20 Juni 2024
Jarang Ganti hingga Salah Ukuran, Inilah 10 Kesalahan Pakai Bra yang Biasa Dilakukan Perempuan

Jarang Ganti hingga Salah Ukuran, Inilah 10 Dosa Saat Pakai Bra yang Biasa Dilakukan Perempuan

9 Oktober 2022
Begini Rahasianya supaya Payudara Tetap Cantik dan Kencang Terminal Mojok

Begini Rahasianya supaya Payudara Tetap Cantik dan Kencang

6 November 2022
Bahaya Memakai Sport Bra Setiap Hari yang Perlu Diketahui Para Wanita Terminal Mojok

Bahaya di Balik Sport Bra

3 Februari 2023
Begini Cara Tau Ukuran BH demi Kenyamanan Payudaramu! terminal mojok.co

Begini Cara Tahu Ukuran BH demi Kenyamanan Payudaramu!

3 April 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.