Bagi saya, Stasiun Semarang Tawang adalah stasiun terbaik di Jawa Tengah. Tidak bisa tidak, tidak perlu diperdebatkan
Jawa Tengah adalah salah satu provinsi yang punya banyak sekali stasiun. Setidaknya terdapat sekitar 100 stasiun kereta api yang tersebar di berbagai daerah dengan total yang masih beroperasi di kisaran 70-an stasiun. Hal tersebut wajar karena Jawa Tengah memang provinsi yang menghubungkan banyak daerah di Pulau Jawa.
Stasiun-stasiun di Jawa Tengah terbagi menjadi tiga Daerah Operasi (DAOP) Utama. Yaitu DAOP IV Semarang, meliputi stasiun-stasiun besar seperti Semarang Tawang, Semarang Poncol, Tegal, Pekalongan, Cepu, Ngrombo, dan Ambarawa. DAOP V Purwokerto, mencakup stasiun-stasiun besar seperti Purwokerto, Kutoarjo, Kroya, Cilacap, dan Karanganyar. Kemudian DAOP VI Yogyakarta yang sebagian wilayahnya berada di Jawa Tengah, termasuk stasiun-stasiun seperti Klaten, Purwosari, Solo Balapan, Solo Jebres, Sragen, dan Wonogiri.
Sebagai orang yang dulu kerjanya beberapa kali bepergian ke berbagai Kota menggunakan kereta api (yang eksekutif tentunya), ada beberapa stasiun yang menurut saya punya predikat sangat bagus dan punya keunikan masing-masing. Stasiun-stasiun tersebut adalah Stasiun Solo Balapan dengan keunikan aspek budaya dan koneksi antarkota (Solo dan Yogyakarta). Stasiun Purwokerto yang menawarkan keasrian, kebersihan, dan nuansa hijau untuk pengalaman yang tenang bagi pendatang. Selanjutnya ada stasiun Tegal atau dikenal stasiun Kota Bahari yang mencerminkan karakteristik Kota Tegal sebagai kota pelabuhan yang kaya dengan budaya maritim. Kemudian yang terakhir adalah Stasiun Tawang sebagai stasiun tertua yang masih aktif di Indonesia dengan arsitektur eropanya.
Tapi dari keempat stasiun tersebut, bila dilihat dengan indikatornya yaitu sejarah dan arsitektur, fasilitas yang tersedia, pelayanan kereta api dan penumpang, keamanan dan keramahan, serta lokasi dan aksesibilitasnya, maka bagi saya yang terbaik adalah Stasiun Semarang Tawang. Valid, no debat!
Daftar Isi
Arsitektur Stasiun Tawang yang kaya sejarah
Saya rasa ini yang membuat Stasiun Semarang Tawang jadi stasiun yang unik. Model arsitekturnya yang bergaya eropa zaman kolonial membuatnya sekilas seperti sebuah museum kuno. Selain itu, memang faktanya Stasiun ini jadi yang tertua yang masih beroperasi. Stasiun ini dibangun pada 1868 oleh perusahaan kereta api Hindia Belanda.
Arsitektur bergaya kolonial di Stasiun Tawang melahirkan nuansa klasik tapi mewah. Oleh karena itu, stasiun ini memiliki nilai historis yang tinggi karena menjadi gambaran perjalanan perkeretaapian di Indonesia. Kolam retensi di sekitar stasiun juga menjadi bukti inovasi untuk menghadapi tantangan geografis Kota Semarang yang konturnya rendah sehingga sering banjir ketika curah hujan tinggi.
Fasilitas yang lengkap dan memadai
Stasiun Semarang Tawang menjadi gambaran sebuah stasiun yang punya fasilitas lengkap dan modern. Mulai dari ruang tunggu yang nyaman. Lalu, mushola besar yang tidak hanya ada di satu titik, toilet yang bersih, akses yang ramah difabel. Serta tersedia air minum gratis di beberapa titik. Tentu tidak perlu ditanyakan lagi soal stop kontak untuk mencharger smartphone para penumpang yang tersedia di banyak lokasi stasiun.
Pelayanan dengan banyak rute
Stasiun Tawang adalah stasiun yang memang secara luas dan jumlah peronnya masih kalah dengan Stasiun Solo Balapan—Stasiun Tawang 8 jalur operasional dan Solo Balapan 12 jalur operasional. Tapi karena lokasinya yang strategis membuatnya bisa melayani berbagai rute kereta yang dibutuhkan oleh penumpang. Dari jenis kereta ekonomi, bisnis, hingga eksekutif semuanya tersedia di Stasiun ini.
Stasiun Semarang Tawang melayani hampir seluruh kereta jarak jauh kelas utama di jalur utara pulau Jawa. Hal itu membuatnya jadi salah satu stasiun tersibuk dan terpenting di Indonesia. Total perjalanan di Stasiun Semarang Tawang dapat mencapai sekitar 30 hingga 40 perjalanan kereta dalam sehari. Jadwal kereta di stasiun ini pun disusun dengan efisien, yang interval waktu perjalanan antara kereta di dalamnya yang cukup singkat untuk menghadirkan kenyamanan dan kelancaran perjalanan bagi para penumpang.
Tentu yang tidak kalah penting adalah keramahan para petugas yang melayani para penumpang yang hilir mudik datang di stasiun bersejarah ini.
Keamanan yang terjamin
Segi keamanan pun terjamin melalui berbagai fasilitas keamanan seperti CCTV dan para petugas yang siap siaga. Selain itu, karena lokasinya yang berada di tengah Kota, setidaknya ketika turun di stasiun ini di malam hari atau dini hari, penumpang tidak perlu terlalu khawatir karena kondisinya yang masih terbilang ramai.
Tempat parkirnya pun terbilang aman karena banyak orang yang bepergian ke luar kota menitipkan kendaraan atau mobilnya berhari-hari di stasiun satu ini.
Lokasi Stasiun Tawang yang aksesibel
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, lokasinya yang berada di tengah kota, membuat Stasiun Semarang Tawang sangat aksesibel bagi penumpang. Mau ke sana menggunakan bus pun sangat mudah karena dilalui oleh bus dalam kota. Lokasinya yang berdekatan dengan Kota Lama juga menjadi daya tarik karena para penumpang bisa mampir terlebih dahulu, menikmati bangunan tua bergaya eropa sebelum melanjutkan perjalanan.
Selain itu, di sepanjang jalan Pemuda yang dekat dengan Stasiun ini terdapat beberapa pusat perbelanjaan baru dan oleh-oleh yang bisa didatangi oleh para wisatawan.
Di sisi lain, Stasiun Tawang juga punya beberapa hal yang masih perlu diperbaiki. Salah satunya adalah kolam retensi yang acap kali kotor dan jarang dibersihkan sehingga kadang muncul aroma yang kurang nyaman.
Meski begitu, Stasiun Tawang jadi salah satu contoh sebuah fasilitas publik yang memberikan pengalaman menyeluruh, yaitu kombinasi antara unsur sejarah, kenyamanan, dan akses ke berbagai destinasi wisata di Kota Semarang.
Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Ancaman Tenggelamnya Stasiun Semarang Tawang Menyusul Penurunan Muka Tanah di Semarang Utara